Usaha atau Bekerja

Saat ini saya punya usaha bergerak dalam pendidikan anak, insyaallah berbasis Islam. Alhamdulillah cukup berkembang dan sampai saat ini saya mempunyai 5 karyawan. yang mengelola kebanyakan isteri. saya hanya sebagai konseptor dan marketing. saat ini saya mendapat pekerjaan diluar usaha saya(kantoran lahh ceritanya). saya fikir ini untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan tabungan. (catatan: saya tidak pernah mau menggunakan uang usaha untuk keperluan pribadi). tapi disisi lain saya khawatir dengan usaha saya tanpa monitoring saya. saya minta kompensasi dari perusahaan tempat saya bekerja agar sedikit memberi waktu luang kepada saya untuk mengurus usaha saya. tapi tidak fokus seperti sebelumnya. so??? Apa yang harus saya lakukan? Saya fokus usaha (konsekwensi saya tidak ada penghasilan untuk pribadi karena komitmen dan hasil usaha baru bisa menutupi kebutuhan sehari-hari dan sedikit menabung) atau bekerja sambil memantau usaha saya dengan konsekwensi saya tidak fokus seperti semula lagi. trima kasih atas jawabanya

Saudaraku Abdul Karim yang dicintai Allah SWT, Anda kesulitan menentukan pilihan antara bekerja kantoran atau meneruskan kembali usaha Anda beserta isteri. Manurut saya, untuk menentukan pilihan tersebut maka tanyakan lebih dahulu kepada diri Anda sendiri apa sebenranya bakat Anda. Sebab orangyang bekerja sesuai dengan bakatnya biasanya ia akan bekerja dengan penuh gairah dan produktif. Jika Anda mengalamikesulitan mengetahui bakat Anda, maka lakukan langkah-langkah berikut :
1. Inventarisir prestasi masa lalu Anda. Dari prestasi masa lalu, kita bisa mengetahui bakat kita. Mislanya, dahulu Anda pernah manjadi juara lomba pidato, pernah dipuji karena dapat uang dari jualan mainan, atau pernah berhasil membuat makanan yang enak, dan lain sebagainya.
2. Ketahui sifat-sifat utama Anda. Setiap orang pasti memiliki sifat utama. Misalnya, kita mengenal si A sebagai orang yang pendiam, sensitif atau periang. Nah ..itulah sifat utamanya. Jika orang pendiam,, tentu tidak cocok bekerja sebagai sales, tapi lebih tepat bakatnya di bidang tata usaha/kearsipan atau di bidang lain yang tidak membutuhkan banyak komunikasi.
3. Mengetahui apa hobi Anda. Hobi kita mungkijn ada banyak, tapi carilah hobi yang bisa menghasilkan uang. Hobi yang bisa menghasilkan uang inilah yang disebut dengan bakat.
Nah..dengan kita menarik benang merah antara ketiga hal di atas itulah niscaya kita dapat menemukan bakat kita. Saya sarankan kepada Ananda untuk menemukan bakat dahulu, baru memutuskan akan bekerja di bidang apa. Jika bekerja di kantor tersebut sesuai dengan bakat Anda, maka bekerjalah di kantor tersebut. Lalu didik istri agar bisa menggantikan Anda di bidang usaha sebelumnya. Namun jika bakat Anda lebih menjurus kepada usaha yang sedang Anda jalankan saat ini, fokuslah pada usaha wiraswasta Anda. Jangan bekerja part timer untuk usaha Anda. Lakukan inovasi agar usaha Anda semakin besar dan semakin menguntungkan. Yang membedakan usaha yang menguntungkan atau merugikan itu bikan jenis usahanya, tetapi cara kita dalam menjalankan usaha tersebut.
Demikian saran saya, semoga bermanfaat.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan