Bekam, Habbat dan Madu

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Saya penderita alergi debu dan dingin serta maag kronis.  Sudah empat bulan ini saya menjalani terapi dengan bekam dan mengkonsumsi habbatussauda serta madu.  Saya menghentikan terapi ke dokter dan minum obat-obatan dari dokter.  Alhamdulillah hasilnya maag tidak pernah kambuh, kalau alergi masih sering kambuh. 

Saya perhatikan, setiap selesai berbekam warna kulit setelah dikop dan bekam berbeda-beda, ada yang merah muda dan ada yang sampai gosong.  Apa indikasinya? Mengapa demikian? Apakah pada titik yang gosong tersebut banyak penyakitnya?  Mohon penjelasannya secara medis

Jazakallah,
Wassalam

Wa’alaikum salam wr. wb.

Ibu yang saya hormati Insya Alloh ibu dalam lindungan Alloh SWT selalu, Alhamdulillah dengan berbekam menjadi salah satu terapi ibu dalam penyembuhan salah satu penyakit ibu. Untuk pengobatan penyakit alergi yang utama adalah dengan cara menghindari faktor-faktor pencetus timbulnya alergi tersebut. Faktor pencetus ini dapat bermacam-macam seperti faktor Makanan, cuaca/udara, debu, obat-obatan, dll. Alergi juga dapat timbul dari faktor stress dan penyakit-penyakit penyerta lain seperti akibat reaksi antigen-antibodi, dll.Oleh sebab itu maka ibu harus dapat menghindarinya dan mengetahuinya spesifik dari penyakit Alergi ibu.

Untuk pengobatan lebih lanjut selain Habbatussauda sebagai obat utama pengobatan dari pada Alergi yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan Imunitas tubuh secara spesifik. Yaitu seperti pada buah mengkudu, meniran, mahkota dewa, kunyit dan beberapa jenis jamur seperti jamur Lingzi, dll. Dan juga terus selalu mengonsumsi madu, banyak makan buah dan sayur-mayur dan perbanyak minum air putih. Jangan lupa perbanyak istirahat, seperti tidur siang dan jangan terlampau lelah dalam bekerja.

Diagnosis Penyakit Pada Bekam

Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat terdiagnosa.”

Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

  1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini  mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
  2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
  4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
  5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
  9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Semoga ibu dapat lebih menjaga kesehatan lebih baik lagi dan dapat melakukan segala aktifitas sehari-hari tanpa ada gangguan lagi. Dengan berbekam selain kita SEHAT juga kita menjalankan salah satu sunah Rasululloh SAW. Sehingga kita selalu mendapatkan amal ibadah yang merupakan tabungan kita di akhirat nanti. Jangan pernah menyerah akan penyakit kita, karena Alloh SWT menurunkan penyakit juga selalu juga menurunkan obatnya.

Wassalamu’alaikum, wr.wb.