EramuslimAdvertorial
Setelah berkeluarga tentunya pasangan suami isteri ingin segera dikaruniai momongan. Namun dikarenakan adanya beberapa faktor, kehadiran momongan dalam satu keluarga akhirnya belum kunjung tiba. Yang terjadi adalah tanda tanya, mengapa sang isteri tak segera hamil, padahal hubungan suami isteri dilakukan tanpa adanya kontrasepsi?
Dalam tulisan ini kita akan mengurai penyebab ketidaksuburan atau infertilitas dari pihak wanita. Definisi infertilitas adalah:
“Istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun”.
Ketidaksuburan atau infertilitas pada wanita dipengaruhi beberapa hal penting, di antaranya:
Kondisi fisik dan Usia
Kondisi rahim
Penyakit
Obat
Gaya Hidup
Kondisi Fisik dan Usia
Ketidaksuburan wanita dapat dikaitkan dengan usia. Penurunan kesuburan wanita menurun secara signifikan pada usia 30-an akhir. Usia paling baik mendapat momongan bagi wanita adalah antara 20 hingga 30 tahun, dimana merupakan usia paling subur.
Berkaitan dengan fisik, proses ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur) dengan normal dapat terhambat ketika seorang wanita memiliki berat badan berlebih atau kurang secara signifikan. Upaya mencapai berat badan sehat berdasarkan kategori Indeks Massa Tubuh menunjukkan dapat meningkatkan frekuensi ovulasi serta kemungkinan hamil.
Kondisi Rahim
Beberapa kelainan bentuk anatomi rahim dan beberapa kelainan kondisi rahim juga dapat menyebabkan infertilitas, semisal septate uterus dan tersumbatnya tuba. Septate uterus adalah kondisi adanya malformasi pada rongga rahim.
Penyakit
Beberapa kondisi penyakit dapat menyebabkan gangguan fertilitas, semisal :
Endometriosis
Gangguan lendir serviks
Khlamidia
Gonorhoe
Gangguan hormon, seperti hormon esterogen dan tyroid
Sindrom ovari polisistik (polycystic ovarian syndrome/PCOS)
Alergi sperma suami
Obat.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping terhadap kesuburan wanita.
Obat anti-inflamasi nonstreoid (OAINS), termasuk obat golongan aspirin dan ibuprofen. Penggunaan dosis tinggi atau jangka waktu yang panjang dapat mempersulit proses kehamilan.
Neuroleptik atau obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati kondisi Obat tersebut terkadang membuat penggunanya tidak mendapat haid secara regular atau bahkan mandul.
Spironolakton yaitu jenis obat-obatan yang dimanfaatkan guna mengatasi retensi cairan (edema). Perlu waktu sekitar dua bulan sejak berhenti konsumsi obat ini untuk mengembalikan kesuburan ke tingkat yang normal.
Obat untuk kemoterapi sebagai terapi pengobatan kanker, terkadang menimbulkan gangguan pada indung telur sehingga tidak mampu berfungsi sebagaimana seharusnya. Kerusakan tersebut juga mungkin bersifat permanen.
Obat-obatan terlarang seperti ganja dan kokain mampu memengaruhi kesuburan. Obat ini akan mempersulit siklus ovulasi yaitu pelepasan sel telur tiap bulan.
Gaya Hidup
Merokok dan konsumsi alkohol dapat mengganggu infertilitas.
Penanganan infertilitas disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa penyebab mungkin ada yang belum ditemukan solusinya. Namun banyak penyebab sudah ditemukan solusinya baik medis maupun alternatif.
Dari sisi penggunaan herbal, terdapat satu penelitian yang menyebutkan bahwa penggunaan habbatussauda dapat meningkatkan hormon kesuburan (LH/Luteinizing Hormon)pada wanita. Hal ini tentu kabar menggembirakan bagi wanita yang bermasalah dalam hal hormon kesuburan.
Untuk mendapatkan khasiat utuh dari habbatussauda, sangat direkomendasikan untuk mengkonsumsi Habbatussauda yang murni, yakni HABBATS KAPSUL. Habbats Kapsul merupakan habbatussauda murni utuh yang diproses dengan menjaga hygenitas bahan baku dan sudah mendapatkan ijin BPOM.
Untuk mendapatkan Habbats Kapsul bagi program Kehamilan untuk ibu-ibu yang berjuang mendapatkan momongan, dapat menghubungi :
Team Internet Marketing Habbats
Tlp/WA : 082116884948
Anda juga bisa mendapatkan produk tersebut di website resmi kami di : www.habbats.co.id
