Harta Yang Sudah Pernah Di Zakati Apakah Th Berikutnya Harus Dizakati Lagi?

Assalamualakum wr wb

Saya mau tanya, misalkan saya punya tabungan 100 juta yg sudah saya keluarkan zakatnya sebesar 2,5% yaitu Rp. 2,5 jt. Apakah tabungan saya itu harus dikeluarkan lagi zakatnya di tahun berikutnya? mohon penjelasan dari pak ustaz. Atas penjelasannya saa ucapkan terimakasih.

wassalam

Wa’alaikum salam wr. wb. Terima kasih atas pertanyaannya Bapak Galih Afrika yang baik.

Zakat harta/tabungan menurut Yusuf Al-Qardhawi adalah bahwa zakat kekayaan diwajibkan satu kali dalam setahun (haul) jika cukup nishab. Haul adalah Sudah Berlalu Setahun. Semua harta (termasuk tabungan) jika sudah berlalu satu tahun maka wajib zakat jika sudah cukup nishab 85 gram emas. Meskipun tahun lalu sudah berzakat. Sebab harta dizakati setiap tahunnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah yang Artinya: “Tidak wajib membayar zakat sampai sudah berlalu satu tahun” (HR. Abu Dawud)

Ulama tabi’in dan fuqoha sepakat tentang ketentuan haul pada harta yang wajib dizakati. Allah SWT mengecam orang yang sudah waktunya berzakat kemudian enggan berzakat dengan firman-Nya: “…dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (termasuk tabungan/deposito) dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At-Taubah (9): 34) Bahkan Rasulullah bersabda: “Tiadalah bagi pemilik simpanan yang tidak menunaikan zakatnya, kecuali dibakar diatasnya di neraka jahanam” (HR. Bukhori)

Jadi, zakat tabungan diwajibkan jika sudah cukup nishab dan sudah haul. Nisab Ialah jumlah minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. Tetapi, kalau belum cukup nishab tidak wajib zakat. Adapun haul Ialah waktu wajib mengeluarkan zakat yang telah memenuhi nisabnya. Haul juga adalah syarat yang paling penting dalam zakat harta.

Al-hasil, berdasarkan penjelasan tersebut maka seluruh harta simpanan/tabungan yang sudah dimiliki selama satu tahun (haul) dan cukup nishabnya maka wajib zakat. Tahun lalu berzakat, tahun inipun jika sudah mencukupi berzakat juga.

Demikian semoga dapat dipahami. Waallahu A’lam.

Muhammad Zen, MA