Pemuatan Kartun Nabi Tidak Dianggap Penghinaan, Lalu Bagaimana Sikap Kita?

Assalamu ‘alaikum Wr Wb,

Pengadilan Prancis telah memenangkan sebuah koran mingguan lokal dalam kasus publikasi kartun Nabi Muhammad. Dan pengadilan telah menolak tuduhan sejumlah kelompok Islam yang menganggap pemuatan kartun tersebut menghina umat Islam dengan dalih kebebasan berekspresi.

Dengan demikian dapat ditebak bahwa selanjutnya akan banyak pelaknat-pelaknat lain yang lahir memborbardir dengan sejuta kartun Nabi lainnya. Bahkan mungkin dalam tampilan yang lebih menyakitkan. Semua hanya bersandar pada satu: Kebebasan berekspresi!

Berangkat dari situ, rasanya kita – umat Islam – jadi dihadapkan pada situasi simalakama. Menuntut kalah, diam tertindas, memberontakpun bakal dicap sebagai teroris. Lha wong pengadilan sebagai lembaga resmi sudah mengatakan bukan penghinaan kok!

Mohon pencerahan Pak Ustadz bagaimana sikap kita sebagai umat terhormat dari pemimpin yang paling terhormat (Nabi Muhammad) menghadapi masalah ini agar Islam tidak dianggap sebagai umat pecundang.

Wassalamu ‘alaikum Wr Wb.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Umat Islam memang pantas berduka dengan kejadian ini. Sebagai umat yang menghormati dan menjunjung tinggi nabi Muhammad SAW, tentu kita tidak bisa menerima perlakuan ini begitu saja.

Protes dan somasi perlu dikirimkan kepada pengadilan negeri itu. Kita punya hak untuk bersikap, jangan hanya diam.

Di sisi lain, sebenarnya kita malah bisa mengambil peluang emas dari kasus ini. Kita bisa memanfaatkan momentum kasus ini justru untuk mengangkat sosok nabi Muhammad SAW.

Misalnya, kita bisa menerbitkan buku yang bercerita tentang sisi humanisme seorang Muhammad SAW. Atau menyoroti kesuksesan kepemimpinan beliau, bahkan kalau perlu juga tentang rumah tangga beliau. Mumpung nama beliau SAW sedang ramai jadi bahan omongan, maka terbitnya buku yang mengupas sosok beliau pasti ditunggu-tunggu masyarakat Perancis.

Tidak perlu keluar dana yang terlalu besar untuk promosi buku ini, sebab kasusnya sedang hangat. Namun tentunya buku ini harus berbobot, setidaknya memberikan hal baru buat masyarakat negeri itu.

Memanfaatkan momentum ini kita tiru dari kasus peledakan menara kembar WTC di Amerika. Musuh Islam punya skenario, kalau menara kebanggan dunia itu diledakkan dan dituduhkan bahwa umat Islam sebagai pelakunya, maka Islam akan dibenci dan tidak populer lagi di dunia barat.

Tapi alih-alih dibenci, justru orang barat semakin ‘penasaran’ dengan Islam. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang Islam. Situs-situs keIslaman adalah salah satu rujukan yang paling banyak dicari. Dan dalam catatan kami, tidak kurang dari 25.000 orang Australia masuk Islam, justru pasca peledakan WTC.

Mengapa kasus penghinaan nabi Muhammad SAW di Perancis tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya? Mengapa tidak dibuat CD interactive yang berisi sosok Muhammad dengan bahasa Perancis? Mengapa tidak segera berdiri 10 situs informasi tentang Islam dalam bahasa Perancis? Mengapa tidak segera terbit 30 buku tentang Muhammad SAW dalam bahasa Perancis? Mengapa tidak berdiri TV Islam di Perancis? Mengapa tidak segera dibuat film kolosal tentang sosok Muhammad SAW dengan bahasa Perancis? Betapa sayangnya, peluang bisnis itu kalau sampai tersia-siakan.

Kabar Gembira Dari Nabi Muhammad SAW

14 abad lampau, nabi Muhammd SAW pernah menyampaikan kabar gembira, yaitu umat Islam akan berhasil merebutdua pusat peradaban barat (Romawi). Pusat peradaban barat ada dua, yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur.

Yang sudah direbut dan jatuh ke tangan umat Islam adalah pusat peradaban Romawi TImur, yaitu kota Konstantinopel. Sejak direbut oleh Sultan Muhammad Al-Fatih, hingga terakhir tahun 1924, kota ini telah menjadi pusat peradaban umat Islam dan menjadi ibu kota khilafah Turki Utsmani dan kemudian nama resminya adalah Istambul.

Tinggal satu lagi yang belum kesampaian, yaitu pusat peradaban Romawi Barat. Definitifnya adalah kota Roma saat ini, atau lebih tepatnya adalah Vatikan. Kota ini sudah dipastikan akan berhasil direbut umat Islam, bahkan akan menjadi pusat kekuatan umat, sebagaimana yang terjadi pada Konstantinopel.

Dr. Yusuf Al-Qaradawi mengatakan bahwa kalau Konstantinopel direbut dengan kekuatan militer, maka Vatikan dan Roma akan dikepung dengan menggunakan kekuatan media dan ilmu. Buku, majalah, situs internet, jurnal, jurnal, televisi dan semua bentuk media yang bisa menyampaikan informasi benar tentang Islam akan menjadi sarana Islamisasi di tempat itu. Dan kejadian-kejadian penghinaan kepada nabi Muhammad SAW itu, boleh jadi merupakan ‘soft-launching’ atas mulai bermunculannya media-media itu.

Dimulai dari segelintir orang menghina nabi Muhammad SAW, lalu bangsa yang tadinya tidak kenal nama Muhammad, kemudian jadi haus informasi. Mereka akan melakukan searching ke berbagai referensi. Mereka akan melahap habis semua buku, majalah, kajian, situs dan apapun yang terkait dengan nama Muhammad SAW. Dan semua itu adalah langkah awal dari kebangkitan Islam di Eropa jilid 2. Insya Allah.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc