Akhir Kesombongan Bush Junior

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad, seorang Nabi yang Ummi lagi dipercaya, kepada keluarganya, sahabatnya dan para tabi’in sampai pada hari kiamat kelak.

Sistem diktator tidak tertuju kecuali hanya kepada rakyat sipil biasa dengan berbagai alasan untuk tetap melanggengkan kekuasaan dan mewujudkan mimpi penguasa.

Ini adalah teori lama yang diperbaharui. Pertarungan antara hak dan batil akan terus berlanjut, antara penentang kebenaran dan pembelanya, antara orang-orang yang mencari kebenaran dan orang-orang yang memalsukannya. Pertarungan, dimana para diktator saling berdialog dengan cara memonopoli kebenaran.

Orang-orang yang memandang dirinya mampu untuk mengepung alam ini dan menundukkannya dengan hawa nafsu mereka, seperti apa yang dilakukan oleh Bush Junior dan orang yang berada di sekitarnya; mereka tidak pernah membaca sejarah dengan baik.

Bacalah, agar mereka mengetahui akhir perjalanan kezaliman dan permusuhan. Mereka senang mengulang-ulang perbuatan “Atila, Raja Hown”, sebuah kerajaan Barbar di mana kezaliman telah membujuk rajanya untuk menguasai dunia ini dengan cara penghancuran dan siasat cerai-berai. Mereka bertingkah seperti yang telah dilakukan “Nerron” tanpa sadar bahwa akhir dari perjalanannya itu bagaikan api yang menyambar dedaunan kering sehingga api tersebut membakarnya. Seperti itulah akhir dari ketamakan mereka.

Bush Junior dan orang-orang sekitarnya telah memakai pakaian kesewenang-wenangan. Mereka menyandang pedang kesombongan. Mereka bermimpi akan keagungan kekaisaran tanpa mengetahui bahwa sejarah akan berputar. Perputaran itu sangat cepat menghampiri setiap orang yang berbuat zalim. Orang-orang kepercayaan Fir’aun pernah mengatakan kepada rajanya: “Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkanmu serta tuhan-tuhanmu?” Fir’aun menjawab dengan nada sombong: ”Akan kita bunuh anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka” (QS. Al-A’raf: 127). Lalu suara kebenaran berkata: ”Musa berkata kepada kaumnya: Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”(QS. Al-A’raf: 128).

Orang-orang yang zalim akan mendapatkan giliran perputarannya. Dan rakyat selalu akan mencatat dalam buku sejarah mereka dengan tinta hitam bagi semua diktator yang sewenang-wenang. Agar diumumkan kepada seluruh makhluk bahwa kebenaran tak akan hilang, karena di belakangnya akan selalu ada yang berjihad untuk menentangnya.

Saat itu, akan terpenuhi janji Allah kepada orang-orang yang lemah: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” (QS. Al-Hajj: 39). “(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (QS. Ali Imran: 173-174). Sesungguhnya, “janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Ruum: 6).

Ingatlah pengepungan Bani Abi Thalib Kemarin, mereka kaum minoritas yang lemah. Mereka terembargo dalam keluarga Abu Thalib selama tiga tahun lamanya. Dan di antara meraka ada seorang makhluk yang sangat mulia di sisi Allah, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Tidaklah keberadaannya itu mencegah perbuatan zalim musuh-musuhnya, usaha-usaha orang yang mempunyai kepentingan terhadapnya, serta tipuan-tipuan syaitan yang terpatri dalam jiwa mereka. Ketika itu, kebenaran terbalik menjadi kebatilan dan kebatilan menjadi kebenaran.

Empat belas abad yang lalu, ‘Ambisi internasional’ telah menyatu dalam sebuah lembaran embargo yang digantung pada sebuah dinding bangunan yang paling mulia di muka bumi, Ka’bah, lalu terdengarlah teriakan –sebagaimana teriakan Bush hari ini- : “Jangan memberi makan mereka…Jangan bertransaksi dengan mereka…Jangan membantu mereka…Jangan…Jangan…Jangan… Embargo total, serta usaha-usaha lain untuk mengubur keinginan rakyat.

Kaum Adam bersabar bersama kesabaran kaum Hawa sebagaimana kaum Hawa bertahan dengan pertahanan kaum Adam. Hingga datang kelapangan dari Allah dengan dimulainya zaman baru. Ketika itu Allah menggerakkan jiwa netral dalam hati kaum musyrik dari suku Quraisy, Hisyam bin ‘Amru.

Hisyam meminta lembaran pemboikotan tersebut untuk dirobek, dimana serangga-serangga yang ada di dunia pun tidak akan pernah rela akan kezaliman yang mereka lakukan. Maka serangga-serangga itupun benar-benar memakan lembaran tersebut dan hanya menyisakan satu kalimat yang hak, “Dengan menyebut nama-Mu ya Allah…”, sebagai tanda bahwa itulah kalimat yang benar.

Hari ini, orang-orang Palestina berada di atas tanah air mereka sebagai kaum yang lemah dengan perbekalan sedikit, mencoba untuk kuat dengan senjata akidah mereka. Mereka terblokade oleh pasukan kezaliman, mereka selalu dikenal dengan berbagai permasalahan yang ada, dan permasalahan tersebut tertutupi oleh kehendak “Bush” yang berselimutkan jubah orang-orang yang berkumpul di Darun-Nadwah pada hari itu untuk melukiskan coretan-coretan pemboikotan.

Permasalahan mereka tertutupi oleh taring-taring yang tamak demi kepentingan zionis atas hak rakyat Palestina. Permasalahan mereka tertutupi oleh kekuatan yang memaksa mereka lemah dan diam. Mereka berada dalam belenggu negara-negara Arab dan Islam. Mereka juga terkepung oleh lawan-lawan politik dalam negeri mereka, dimana mereka yakin bahwa melawan mereka adalah sama dengan melawan saudara satu bangsa.

Beginilah, Bush selalu berusaha memaksakan nilai-nilai demokrasinya terhadap rakyat Palestina. Demokrasi yang tidak menerima perbedaan dan tidak menghormati keinginan rakyat. Demokrasi yang tidak berjalan kecuali hanya untuk kepentingan anak tiri Amerika dan yang menolak AS dengan mengatakan “Tidak…”. Berapa lama pengepungan terhadap kemenangan orang-orang Palestina dibawah pemerintahan Hamas? Tiga tahun wahai Palestina… Tiga tahun wahai Hamas…Tiga tahun wahai rakyat yang terikat. Selamat bagi kalian yang berjalan sesuai dengan jalan yang pernah ditempuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Selamat bagi kalian yang bergelut dalam peperangan dimana sejarah akan berulang. Kalian bukanlah orang yang lebih mulia dari Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Allah berfirman: “Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” (QS. Yusuf: 21). Apakah kalian rela semua negara-negara dunia berubah menjadi Darun-Nadwah yang baru..? PBB menjadi Darun-Nadwah..? Dewan Keamanan menjadi Darun-Nadwah..? Dan, liga negara-negara Arab terkait menjadi Darun-Nadwah..? Mereka semuanya duduk bersama mencari solusi baru untuk menghapus Al-Haq dan kilauan cahaya Islam! Masalahnya, siapakah di antara kalian yang akan memakai pakaian yang dipakai Hisyam bin ‘Amru pada hari dimana ia mengumumkan untuk memutuskan lembaran-lembaran kezaliman dan pemboikotan? Sesungguhnya, sejarah akan mencari siapa yang pantas menerima kemuliaan akan pakaian kenetralan ini seraya mengangkat bendera keadilan di dunia. Pada abad ke-21 ini, dunia telah dikomandani oleh keinginan gedung putih “Darun-Nadwah”, dimana mereka mengusung tema: Demokrasi di Milenium ke-3.

Iran dan Perang terhadap Hak-hak yang telah terjamin Tidak mengherankan adanya berbagai macam permusuhan Amerika terhadap negara-negara Arab dan Islam. Ada yang memberikan berjuta-juta dolar untuk kepentingan musuh zionis dalam memperluas sistem persenjataan perang. Mereka itulah yang berusaha mengumumkan perang terhadap Iran. Dengan alasan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, terjadilah krisis permusuhan yang berkepanjangan antara sekutu Amerika dan umat Islam.

Dengan ketamakan yang berlebihan akan kemampuan umat Islam dalam berbagai disiplin ilmu, di antaranya ilmu alam, ekonomi dan strategi dalam tingkat geografi dan keamanan. Selanjutnya, kerakusan mereka untuk memotong sendi-sendi tubuh umat Islam tidak akan pernah berhenti. Dan usaha yang cepat dari kubu Bush Junior terhadap apa-apa yang berbau arab dan Islam tidak pernah terputus. Mereka mempunyai banyak alasan untuk melakukan hal itu, diantaranya menjatuhkan pemerintahan yang bersifat “diktator”, menundukkan pemerintahan yang menentang, mengadakan perbaikan-perbaikan, memerangi terorisme, mencari Usamah bin Laden, membidik Az-Zarqawi, menyerang lembaga-lembaga nuklir, dan alasan-alasan lainnya dimana Bush menjadikannya sebagai perantara dalam membuat pasukan yang besar, senjata pemusnah, kesatuan pesawat-pesawat, dan batalyon-batalyon tentara.

Semua itu dilakukan agar rakyat menikmati demokrasi ala Amerika yang dapat memecah belah, dan menyebabkan terjadinya berbagai ledakan, terampasnya kehormatan, melegalkan praktek-praktek pembunuhan, penghancuran dan penyiksaan.

Menjadi hak setiap negara untuk menjalankan energi tenaga nuklir. Hak ini sama dengan negara-negara pemakai nuklir lainnya, seperti Inggris, India, Iran, Mesir dan Libia. Menjadi hak Iran atas negara-negara Arab dan Islam untuk membantu mereka sehingga tidak meninggalkannya sendiri dalam menghadapi bualan Amerika dan kecongkakan Eropa, dimana mereka lebih mementingkan kepentingan zionis. Lebih dari itu, campur tangan mereka akan semakin meluas di kawasan kita.

Sebagaimana kewajiban Iran juga atas negara-negara tetangganya Arab dan Islam, agar bersikap netral terhadap masalah Irak hingga tidak menemukan lobang dalam dinding yang telah dihimpunnya. Dan negara-negara tetangga agar membusukkan darinya ulat-ulat pengelompokkan yang digerakkan oleh penjajah di Irak sebagai perantara untuk tetap eksis berada di sana. Dan dengan kemampuan Iran -yaitu menjadikan masalah Irak sebagai masalah umat Islam- umat Islam akan melihat bahwa Iran merupakan salah satu bagian dari umat Islam itu sendiri. Oleh karenanya, diharuskan kepada satu batang tubuh umat ini untuk berperang bersama mereka dalam menghadapi segala tindakan ancaman dari musuh-musuh Islam.

Wahai para pemimpin negara-negara Arab dan Islam Qiblat kaum muslimin menanti kemenanganmu. Apabila kekuatanmu untuk menggapai kemenangan itu terbatas, maka cukuplah bagimu untuk memberikan pertolongan semampunya. Janganlah kalian menyerahkan pemerintahan yang telah secara sah dipilih oleh rakyatnya kepada dewan-dewan keamanan ala Amerika dan PBB. Sesungguhnya pemerintahan Hamas, jika tidak bersama kalian maka mereka bersama kekuatan imannya akan menyelesaikan masalah ini dan bersama kebenaran yang bersumber dari keagungan ikatannya.

Wahai para pemimpin negara-negara Arab dan Islam, sesungguhnya kalian tidak akan menjadi seperti ini kecuali dengan kepercayaan akan kemenangan, yaitu untuk qiblat pertama kalian, dan tempat diperjalankannya Nabi kalian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah memberikan pesan: “Orang muslim itu bersaudara dengan orang muslim lainnya. Maka ia tidak menganiayanya, tidak menyerahkannya, dan juga tidak menelantarkannya”.

Maka berhati-hatilah kalian dengan ketidakadilan para pejuang. Berhati-hatilah kalian untuk menyerah dengan cara menghilangkan makna jihad dalam Islam. Berhati-hatilah dengan ketelantaran rakyat atau menutup pintu-pintu pada wajahnya dan menolak untuk berziarah kepadanya, hingga kalian tidak termasuk dalam firman Allah Ta’ala: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman” (QS. Ali Imran: 100).

Wahai kaum muslimin… Jika realita ke depan itu gelap dan kezaliman merajalela, ketahuilah bahwa keinginan rakyat adalah pertempuran untuk memperoleh kemenangan. Meskipun tekanan-tekanan Amerika telah melampaui batas. Sebagaimana, keinginan rakyat muslim dengan bantuan pemimpinnya, Muhammad, telah berjaya di Makkah, dan mendirikan negaranya.

Dan apa yang telah dilakukan Izzuddin Al-Qossam belum lama berlalu! Mereka rela menjadikan jiwa mereka bagaikan percikan api dalam sebuah revolusi bangsa Arab yang terbesar. Maka, jadikanlah perasaanmu dengan sifat loyal yang mendalam pada agamamu sebagai pendorong dalam menghadapi serangan-serangan atas umat ini. Dan minta tolonglah dengan jiwa persatuanmu untuk memenangkan rakyat di Palestina.

Allah Ta’ala berfirman: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain” (QS. At-Taubah: 71) dan hiduplah bersama firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” (QS. Al-Hujurat: 10). Hal ini guna mencapai hakikat pertolongan yang dimaksudkan Allah Ta’ala dalam firmannya: “Dan saling tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan takwa” (QS. Al-Maidah: 2).

Wahai para kader Ikhwan di seluruh dunia… Jangan lupa, kalian telah rela menjadikan Allah sebagai ghoyah (tujuan) dan Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai panutan. Maka bergeraklah sesuai dengan arah tujuanmu, dengan membawa bendera panutanmu untuk memenangkan dan menyerukan kebenaran serta bersabar atas segala musibah yang menimpa.

Jadikanlah program prioritasmu adalah masalah Palestina. Jadilah sebagai utusan dalam memenangkan dakwah Islam walaupun media massa menghalanginya. Jadilah mediator dalam pemerintahan, itu akan menghancurkan pengepungan atas mereka, meluaskan peranannya, dan membela keinginan orang-orang yang telah memilihnya dan jihad yang disucikan.

Jadilah penyeru-penyeru untuk membantu mereka lewat instansi-instansi resmi, dan janganlah lupa dengan pertolongan Allah untuk kemenangan, dimana pertolongan itu turun pada saat-saat sahur. Dan akan menanglah orang-orang yang bersungguh-sungguh, orang-orang yang siap sedia, orang-orang yang tunduk dan sujud. Yakinlah bahwa tekanan Amerika tidak akan bertahan lama dan asas kediktatoran tidak dikalahkan kecuali dengan kesadaran dari rakyatnya.

Allah berfirman: “Allah telah menetapkan: Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. Al-Mujadilah: 21).

Shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada para keluarganya dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

* Muhammad Mahdi ‘Akif adalah Mursyid ‘Aam Al-Ikhwan Al-Muslimun.