Muslim STMJ VS Muslim Kaaffah

Lalu, pada saat ia merasa merana di balik jeruji besi akibat ulahnya itu, barulah ia ingat Rakib dan ‘Atid, akrab dengan sajadah dan seketika itu pula ia melupakan KTP. Bersyukur ia masih bisa menata kepatuhannya pada Sang Pemberi Identias muslim kembali pada jalan yang lurus. Sungguh kufur apabila penjara bahkan bertambah menjadikannya lebih binal dari sebelumnya.

Perintah, anjuran dan larangan Allah adalah instrumen untuk mengukur seorang itu muslim atau bukan secara kasat mata. Selama perintah dan anjuran dikerjakan dan larangan itu dihindari dengan kesadaran atas iman kepada-Nya, maka pantaslah ia dinilai sebagai muslim.

Seorang muslim mu’min yang patuh menjadikan instrumen itu sebagai satu paket hidup; ibadah yes, maksiat no. Tidak patut ia mengambil ketaatan hanya pada sisi patuh pada perintah dan anjuran tetapi patuh pula pada hawa nafsu melanggar larangan-Nya alias ibadah yes, maksiat yes.

Apalagi abai pada perintah dan anjuran, patuh pada hawa nafsu melanggar larangan alias ibadah no, maksiat yes. Ada pula yang berkubang dalam zone of zero, memilih untuk menekan nafsu dari mengerjakan segala larangan tetapi abai pada segala perintah dan anjuran-Nya alias, maksiat no, ibadah no. Ibadah, yes, maksiat yes. Saat di masjid ia khusyu dengan takbir, ruku dan sujud lalu melangkah ke kedai khomer, mabuk dan meracau kehilangan akal.

Saat di ta’lim ia berceramah dengan sorban harum anggun di bahunya, lalu beringsut ke rumah bordil merayu, merajuk dan bergumul dalam selimut zina yang melenakan. Bisa jadi di waktu khusus ia bertalbiyyah, thawaf, sa’i dan wukuf dui ‘Arafah tetapi di bawah meja perkara pengadilan ia berselingkuh dengan praktek risywah dan jual beli perkara.

Barangkali pula ia rajin puasa, Senin-Kamisnya dawam tetapi gemar membungakan uang dan melipatgandakan harta benda dengan cara-cara menghisap. Atau ia gemar hadir di majlis-majlis dzikir dan ilmu, tetapi ringan tangan pada anak dan isteri, pelit, berlidah pahit dan suka mengadu domba. Di manakah efektifitas shalat, haji, tadarrus, puasa dan dzikirnya?