ADA APA SAID BIN JUBAIR?!

Setelah berucap syahadat, Sa’id melanjutkan perkataannya, “Ambillah dariku sampai engkau bertemu denganku di Yaumil Hisab kelak.”

Lalu Sa’id bin Jubair mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah! Janganlah engkau memberinya kesempatan untuk membunuh seorang pun setelah aku.”

Benar saja, Allah kabulkan doa itu. Sa’id bin Jubair syahid di bulan Sya’ban tahun 96 H. Tak sampai satu bulan, Hajjaj bin Yusuf meninggal di tahun yang sama. Ia tak sempat membunuh satu orang pun setelah syahidnya Sa’id bin Jubair.

Menjelang kematiannya, Hajjaj bin Yusuf dikejar-kejar mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia di qishosh atas setiap nyawa yang dihilangkannya, kecuali Sa’id bin Jubair, ia di- qishosh sebanyak 70 kali untuk satu nyawa Sa’id. Dalam tidur, ia sering berteriak-teriak, “Ada apa Sa’id bin Jubair?!”

Hasan al-Basri saat mendengar kabar syahidnya Sa’id bin Jubair segera mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah, binasakanlah orang fasik yang keterlaluan itu. Demi Allah, seandainya semua yang ada di langit dan bumi bekerja sama untuk membunuh Sa’id, pastilah Allah akan melemparkan mereka semua ke dalam neraka.”

Demikianlah, sejarah mencatat para pembunuh ulama hidupnya sengsara perlahan-lahan di akhir hidupnya, sebagai siksaan pendahuluan sebelum mereka disiksa dengan sesungguhnya di neraka kelak.