Bek Bayern Muenchen yang Tolak Pegang Bir Ini Temukan Ketenangan dalam Shalat

Dua pemain Muslim Bayern Muenchen, Sadio Mane dan Noussair Mazraoui (kanan), saat menghadiri sesi latihan setelah presentasi tim untuk musim sepak bola Bundesliga Jerman mendatang di Stadion Allianz Arena di Muenchen, Jerman, Sabtu, 16 Juli 2022.

eramuslim.com – Ada yang berbeda dalam sesi foto skuad Bayern Muenchen, termasuk tim pelatih, ketika menyambut Oktoberfest, sebuah festival bir tahunan di Kota Muenchen, Jerman.

Adalah pose Sadio Mane dan Noussair Mazraoui yang terlihat sedikit berbeda dibanding rekan-rekan setimnya dan tim pelatih Muenchen.

Sementara sebagian besar para penggawa dan tim pelatih Muenchen terlihat mengangkat gelas bir berukuran tiga liter, Mane dan Mazraoui tidak memegang gelas berisi minuman keras tersebut.

Dengan mengenakan pakaian tradisional Jerman, Lederhosen, Mane duduk di barisan terdepan sembari mengatupkan tangan di bagian depan. Sedangkan Mazraoui berdiri di urutan kedua dari sebelah kiri di baris kedua dari belakang.

Pemain berusia 24 tahun itu hanya tersenyum dan tangannya berada di sisi tubuhnya. Gesture yang ditunjukan Mane dan Mazraoui dalam sesi foto resmi skuad Bayern Muenchen dengan salah satu produsen bir asal Jerman, Paulaner, itu sempat menuai pujian di dunia maya.

Mane dan Mazraoui dianggap memiliki sikap tegas terkait keyakinan dan ajaran agama yang dianut. Mane dan Mazrauoi diketahui sebagai pemeluk agama Islam yang taat. Ini menjadi alasan utama Mane dan Mazraoui untuk menolak menggenggam gelas bir.

Minuman fermentasi dari tanaman sejenis gandum itu tergolong minuman keras dan diharamkan buat setiap penganut agama Islam. Bagi Mazraoui, menjalankan ajaran-ajaran Islam secara taat merupakan prioritas utama dalam hidupnya.

Islam menjadi pegangan salah satu rekrutan anyar Muenchen pada musim ini tersebut dalam mengarungi kehidupan, termasuk karier profesional sebagai pesepak bola. Shalat sebagai salah satu ibadah utama dalam Islam pun tidak pernah ditinggalkan mantan penggawa Ajax Amsterdam tersebut.

Rukun Islam kedua tersebut, ujar Mazraoui, tidak hanya memiliki makna ibadah ritual semata. Lewat shalat, Mazraoui mengaku mendapatkan ketenangan dan membantunya untuk terus berpikir positif.

”Saya menganut agama dan itu adalah nomor satu dalam hidup saya. Lima kali sehari, saya beribadah (shalat). Hal itu membantu saya, tak hanya saat menghadapi situasi yang tidak diharapkan, tapi juga membantu saya untuk bisa berpikir positif. Pemikiran ini benar-benar membantu dalam karier dan hidup saya,” ujar Mazraoui dalam sebuah wawancara dengan TZ, beberapa waktu lalu.