Berpacu Dengan Waktu

Oleh; Syaripudin Zuhri.

 

Waktumu cepat berlalu

Tak terasa sejak kelahiranmu

Telah lewat bertahun tahun yang lalu

Demikian cepatnya dan tak terasa

 

Detik demi detik telah lewat

Jam demi jam telah berlalu

Hari demi hari telah dilewati

Minggu ke bulan

Dari bulan ke tahun

Bertahun tahun sudah kamu hidup di bumi Allah

 

Entah berapa banyak air

Udara

Energi

Makanan dan sebagainya

Yang sudah kau habiskan sepanjang umur

 

Entah berapa napas yang sudah kau hembuskan

Dan berapa banyak detak jantungmu bergerak

Entah berapa banyak nasi

Sayuran

Buah-buahan

Daging

Ikan

Yang kau makan

Dan berbagai sarana kehidupan yang sudah kau gunakan

 

Entah berapa nikmat Tuhanmu yang sudah kau gunakan

Dan belum dipertanggung jawabkan

Sudahkah kau hitung itu semua?

Sudahkah kau timbang

Berapa banyak waktumu yang kau gunakan

Untuk kebaikan atau dosa dosa?

 

Sudahkah kau hitung

Nikmat Allah

Yang sudah

Sedang

Dan akan kau gunakan?

 

 

Coba hitung waktumu yang sudah kau gunakan

Apakah kau gunakan untuk kebaikan

Atau justru kau gunakan buat maksiat kepadaNya?

 

Ingat

Setiap detik waktu yang kau gunakan

Akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akherat.

Coba hitung waktu yang sudah kau lalui

Coba teliti kembali

Buat apa saja usiamu

Yang sudah  kau pergunakan?

 

Jangan-jangan dosamu tiap tahun justru bertambah

Sedangkan amalmu makin berkurang

Bila itu yang terjadi

Celakahlah kau

Rugilah kau

Dan bersiap-siaplah menerima hukumanNya

Kuatkah kau menerima hukumanNya?

 

Jangankan hukumanNya yang dasyat

Dan yang amat keras

Kesundut rokok saja kau sudah teriak-teriak

Baru sakit gigi saja

Kau sudah terampun-ampun

Apa lagi siksaNya di neraka nanti.

 

Maka gunakanlah sisa waktumu

Yang sedikit ini

Untuk beramal sholeh

Untuk berbuat baik

Dan berladang amal sebanyak-banyaknya

Buat investasi akheratmu sendiri.

 

Baik tidaknya kau di akherat nanti

Bukan karena orang lain

Tapi ditentukan oleh dirimu sendiri

 

Hargailah sisa waktumu

Yang tinggal sedikit ini

Karena dalam hitungan Tuhan

Sebentar lagi kau mati

Dan kuburan serta malaikat maut

Sedang menantimu

Hanya tinggal menunggu waktunya

 

Kapan dan dimana itu tidak penting.

Yang jelas kematianmu akan tiba

Apakah kau masuk syurga atau neraka di akherat

Tergantung amalanmu sendiri

Bukan orang lain.

 

Hargailah waktumu.

Setiap detik dari waktumu adalah menuju kematian

Setiap menit dari waktumu adalah menuju kuburan

Setiap jam dari waktumu adalah menuju ke batas usiamu

Setiap hari dari waktumu adalah menuju batas angan-angan

 

Hargailah waktumu

Setiap minggu dari waktumu

Jantungmu yang akan berhenti

Setiap bulan dari waktumu

Darahmu akan berhenti mengalir

Setiap tahun dari waktumu

Perjalanan menuju napas terakhir dari kehidupanmu

 

Hargailah waktumu

Sebentar lagi napasmu akan berhenti dan kau akan mati

Kau yakini atau kau ingkari

Semua itu akan terjadi

Baik kau sadari maupun kau hindari

 

Masihkah kau naikan harga dirimu dihadapanNya

Masihkah kau terus mengatakan tidak untukNya

Masihkah kau terus mengelak kewajiban padaNya

Masihkah kau terus mempertanyakan kaadilan padaNya

Masihkah kau terus mengingkariNya

 

Bila iya jawabanmu

Hitung kembali nikmatNya

Hitung kembali aliran darah dariNya

Hitung kembali napas yang telah kau hembuskan

Hitung kembali detak jantungmu yang terus bergerak

Hitung kembali semua itu

Mampu kau hitung?

 

Tidak…..

Tidak…..

Tidak…..

Secanggih apapun alat hitungmu

Tak akan sanggup menghitung nikmatNya

 

 

Kembalilah

Wahai jiwa yang tenang

Kembalilah

Wahai jiwa yang diridhoiNya

Masuklah ke dalam golongan hamba-hambaNya

Dan masuklah ke dalam syurgaNya

 

Kapan?

Sekarang

Hari ini

Saat ini juga

Waktumu hanya dua puluh empat jam saja

Usiamu yang hakiki hanya hari ini

Yang sedang kau lewati.

 

Moskow, 26 Pebruari 2013.