Cintailah Saudaramu, Seperti Kamu Mencintai Diri mu Sendiri Nak

Akhirnya para Zionis itu angkat kaki juga dari Negri Palestina, namun sepertinya mereka tidak puas dengan kekalahannya, sampai detik ini mereka masih saja menembaki warga-warga sipil dan rakyat palestina yang tidak berdosa. kejadian itu tak pernah berhenti, mereka tidak ingin melihat warga palestina merasa aman, walaupun mereka sekedar berdemonstrasi untuk merayakan kemenangannya.

Buktinya para zionis itu tak segan-segan memukul dan masih juga memberondongkan senapannya, ketika ada rakyat palestina yang berdemonstrasi. Sedih rasanya saya membaca berita-berita itu, mereka seperti binatang pemangsa yang sedang kelaparan, yang setiap kali bisa menyantap, maka apapun yang ada mereka santap.

Sejak terjadi perang yang sengit antara Hamas dan israel, anak-anak saya tak pernah berhenti mengikuti beritanya, mereka seakan ikut merasakan penderitaan semua saudara-saudaranya, walaupun mereka tidak pernah mengenalnya, namun mereka begitu Iba ketika ada beberapa foto yang sempat saya perlihatkan, pada mereka.

Foto-foto itu sangat membuat hati teriris, bagaimana tidak ? anak-anak yang seumuran dengan anak-anak saya, terlihat syahid dengan badan hangus dan tubuhnya pun sudah tak utuh lagi.

Rasanya air mata ini sulit untuk di hentikan, ketika memandangi wajah-wajah mereka yang tak berdosa.

Itulah yang mereka-mereka para zionis israel lakukan terhadap anak-anak palestina, mereka adalah orang-orang yang bodoh dan paranoid, mereka takut bila anak-anak kecil itu akan tumbuh besar dan membunuh mereka kelak, tapi apakah mereka tidak tahu ?, bahwa anak-anak yang mereka bunuh itu punya teman, atau mungkin mereka yang masih ada adik atau kakaknya, maka mereka akan membalas kekejaman yang telah mereka lakukan nanti.

Pemandangan yang menyedihkan itu dan cerita-cerita itu sering saya sampaikan pada anak-anak saya, agar mereka tahu, di sana di negri yang sedang di jajah itu ada saudara-saudaranya, dan teman-teman sebayanya yang saat ini membutuhkan doa bantuan dari anak-anak saya. Saya yakin inilah saatnya untuk mendidik mereka anak-anak saya lebih peka lagi terhadap apa yang terjadi di dunia ini, agar mereka tidak selalu merasa senang dan menikmati hidup, tanpa memikirkan sesamanya. Alhamdulillah reaksi mereka sangat cepat, seperti sikecil saya yang begitu semangatnya bila mendengar cerita-cerita itu.

Bukan saja doa yang dia panjatkan, ketika beberapa minggu lalu sebelum Israel hengkang dari Palestina, di dekat kota kami tinggal akan di adakan demo untuk Palestina, maka ketika suami mengabarkan hal itu pada saya dan saya melanjutkannya pada anak-anak saya, agar mereka juga bersiap-siap untuk ikutan berdemo, terdengar suara lantang si kecil
" Kenapa kita mesti ke Ulm sih Mi, kenapa bukan kepalestina aja " Subhanallah begitu terharunya saya, mendengar pernyataannya itu.

Anak saya ingin ikutan berjuang, membantu saudara-saudaranya di sana, Alhamdulillah anak-anak saya begitu antisiasnya dalam membantu saudaranya, terlihat juga dari cara mereka menyumbangkan uang-uang mereka yang mereka selalu sisihkan setiap saya berikan untuk jajan, mereka lebih memilih untuk memberikannya ke Palestina, dan meredam keingianan mereka untuk membeli yang lain-lain.

Sungguh saya benar-benar tidak menyangka mereka lebih peka dari pada pemimpin-pemimpin besar yang mempunyai kekuasaan, dan bisa memberikan lebih banyak lagi bagi rakyat palestina.

Padahal kalau saja para pemimpin itu mau sedikit saja membuka peluang untuk menggerakan mulutnya dan berbicara, untuk menghentikan peperangan itu, maka tidak akan lebih banyak lagi yang syahid, tapi mereka semua adalah pengecut, mereka hanya berani di belakang layar saja, di balik baju kebesaran mereka, mereka merasa nyaman dari serangan dan tembakan, bahkan juga dari kecaman orang-orang yang membencinya. Mereka tidak memikirkan akan masa depan anak-anak yang telah mereka jadikan tameng dalam kekejaman mereka, selama ini.

Wahai para pemimpin yang kejam, tahukah kamu, bahwa Allah itu tidak tidur seperti kamu, yang ketika lelah kamu akan tertidur, Allah melihat apa yang kamu lakukan terhadap mereka-mereka yang tidak berdosa, kebohongan-demi kebohongan yang kamu ucapkan di depan para pemimpin lain, agar kamu di percaya, kelak akan jadi bumerang untuk mu kelak.

Lihat lah di sini, di rumah ini sudah ada seorang teman dari anak palestina yang ingin membalas kekejaman yang kau buat pada temannya, tinggal tunggu saja kapan waktunya.

Bangkitlah wahai saudara-saudari ku, berjuanglah untuk negri mu tercinta Palestina, Kami di sini akan melafadzkan doa yang tak pernah berhenti, hingga kemenangan yang sesungguhnya itu akan datang untuk mu, wahai mujahid-mujahidin tercinta di jalan Allah, bersabarlah atas apa yang telah di perbuat oleh para zionis israel, sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar.

Allah berfirman dalam QS. 2 : 153 " Hai orang-orang yang berIman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong mu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar "

Allah memberikan cobaan pada setiap hamba-Nya, sesuai dengan kemampuannya.

Trimakasih anak-anak Ummi, tetaplah mencintai saudara mu, sebagaimana kamu mencintai diri mu sendiri nak.

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

( Akhir januari 2009, di kota yang sangat dingin. )