Dibully, Kenapa Takut?

bullyOleh: Syaripudin Zuhri

Masih ingat ketika seorang anak sampai bunuh diri karena dibully, dihina, diejek, dipermalukan dan apapun istilahnya? Begitu bahayanya tindakan atau perbuatan menghina, mencela, mengejek dan lain sebagainya bila diterima oleh jiwa yang rapuh atau anak-anak yang tak tahan dipermalukan, dihina, dibully oleh teman-temannya sendiri atu oleh orang-orang yang berada di lingkunganya sendiri, baik di rumah, di sekolah, dan lain sebagainya.

Memang begitulah sifat orang-orang yang sombong karena kekayaannya, kecerdasan, kecantikannya dan lain sebagainya yang tidak dibarengi oleh iman yang kuat, akan mudah merendahkan orang lain, menghina orang lain, membully orang lain yang berada di bawahnya, baik karena kemiskinan, kebodohan atau wajah yang buruk dan dengan berbagai alasannya lainnya.

Coba aja perhatikan kalimat-kalimat buruk ini yang sering disampaikan oleh para pembully, dari mulai anak-anak sampai orang dewasa:

“ Sudah jangan bermimpi tinggi-tinggi, jangan punya cita-cita tinggi, lu kan orang miskin, percuma!”

“ Eh jelek sana lu, ini kumpulan orang cakep, orang jelek dilarang gabung!”

“ Dasar bodoh, tolol, menghitung segitu saja tidak bisa!”

“ Hai kere…jangan ke sini, sana aja lu ke tempat sampah!”

Dan banyak lagi kata-kata buruk yang sering disampaikan oleh orang-orang yang sukanya mencela, membully orang lain, lihat tulisan saya sebelumnya, “ Hobby Kok Mencela” di ruang ini juga. Jadi memang begitulah manusia yang suka membully, enak saja menghina orang lain, sepertinya dunia ini milik dirinya sendiri, lupa pada Tuhan yang menciptakan dirinya, lupa pada Tuhan yang membuatnya kaya, pintar, cakep dan lain sebagainya. Dan bagi pembully, sepertinya orang miskin, jelek, bodoh, kere dan sebagai tak boleh hidup!

Padahal perjalanan hidup itu seperti musim di Moskow, tidak selamanya musim dingin, seperti saat ini, keadaan musim dingin akan berakhir dengan datangnya musim semi menuju musim panas! Di saat musim panas segeralah waspada, karena berikutnya akan datang musim gugur menuju musim dingin kembali, begitulah seterusnya berputar selama matahari terbit dari Timur dan terbenar di Barat.

Bagi yang sering mendapat celaan, hinaan, caci maki dan sebagainya atau istilah yang lagi ngetop sekarang ini, di bully! Jangan pernah menyerah, jengan pernah kalah, jangan pernah tunduk pada yang suka membully, jangan pernah tunduk pada yang suka menghina, tunjukan bahwa dunia akan berputar! Kalau sekarang miskin, nanti kaya, kalau sekarang bodoh nanti pintar dan seterusnya. Dunia akan berubah dengan usaha dan kerja keras bagi orang yang suka dibully. Tentu saja dengan pertolongan Allah SWT.

Terimalah hidup ini sebagai mana adanya, bukan bagaimana maunya anda. Sekali lagi terimalah hidup ini sebagaimana adanya, jangan punya kinginan/khayalan yang muluk-muluk yang tidak sesuai dengan kemampuan dan di luar jangkauan anda.

Bila anda dibully katakan kepada yang suka menghina atau membully, katakan padanya: “Silahkan apapun yang anda lakukan bebas, silahkan berbuat sesuka hati, tapi ingat anda akan mati. Silahkan anda perbanyak harta dan kau tumpuk hartamu, tapi semua itu tidak akan anda bawa mati. Silahkan percantik diri anda sedemikian rupa hingga dapat mengalahkan bidadari, tapi ingat anda akan menjadi bangkai. Silahkan anda perhebat kegagahyan diri anda dengan berbagai macam olah raga hingga sekuat banteng, tapi ingat akhirnya tubuhnya hanya tinggal tulang belulang”

“Silahkan anda kejar, anda raih kedudukan dan jabatan hingga orang lain tunduk kepada anda, tapi ingat kau akan menjadi santapan cacing-cacing tanah. Silahkan anda perbagus rumah anda, sehingga mengalahkan istana raja- raja, tapi ingat rumah anda yang terakhir adalah kuburan!” Bilapun anda masih belum puas, silahkan terus menghina orang lain, tapi sekali lagi, ingat anda akan mati juga, ingat pembalasan di akherat nanti.

Dan bekal untuk orang yang dibully adalah tigal hal yaitu Taqwa, Ikhlas dan Sabar, Kuatkan iman dan terus menerus meminta perlindungan Allah SWT. Jangan pernah putus asa walaupun sering dhina atau atau dibully. Ingat, setiap pembawa risalah pada jamannya, juga orang-orang yang sering dibully, dihina, dicacimaki, dianggap gila dan lain sebagainya, bahkan mereka menjadi sasaran pembunuhan!

Jadi ketika anda dihina atau dibully, itu masih belum apa-apa, yang dihina hanya mungkin kebodohan anda, kemiskinan anda, keburukan fisik atau wajah anda, itu hanya masalah pribadi, bukan iman anda! Tapi bila yang dihina atau dibully iman anda, keyakinan anda atau agama anda, jangan diam! Harus dilawan, harus dijawab tantangan tersebut. Tentu saja dengan penuh hikmah dan bijaksana, tidak dengan anarkis atau dengan kekerasan, tetap dengan kelembutan hati!

Jadi kuatkan iman dan Islam anda ketika menghadapi celaan atau hinaan. Katakan: Dibully, siapa takut?” Ingat keadaan iman bisa di ibaratkan pohon pada musim gugur, silahkan daun-daun, ranting-ranting berguguran dan patah, tapi akar pohon tidak boleh tercabut, tetap kokoh. Walaupun seperti pohon yang mati tapi tetap hidup, dan pada saatnya akan kembali menghijau, itulah iman.

Jadi ketika dihina atau dibully, ibarat daun di pohon keimanan dan keislaman anda sedang digugurkan oleh orang orang yang suka membully, biarkan daun-daun itu berguguran, tapi pohon keimanan dan keislaman anda tidak mati, tidak roboh tidak hancur. Dan pada saatnya di musim semi akan kembali pohon anda tumbuh dengan dedaunan dan buahnya yang segar.

Begitulah buah ketaqwaan, kesabaran dan keikhlasan anda ketika dibully, Pada saatnya nanti anda akan meraih kesuksesan, karena dibully bukan menyebabkan kiamat pada kehidupan anda! Dibully itu ibarat pupuk pada pohon keimanan anda, semakin banyak dibully, semakin banyak pupuk yang diberikan dan itu membuat jiwa anda semakin kuat! Jadi kenapa harus takut dan minder ketika dibully? Sekali lagi katakan: EGP, Emangnya Gue Pikirin! Dan jikanpun di bully itu racun, jadikan racun itu obat, beres!

Moskow, 20 Oktober 2014