Tak Terasa Ramadhan

Tak terasa Ramadhan sudah akan habis. Bulan latihan sekaligus momen untuk tidak hidup egois. Sebuah rentang waktu yang dapat membuat dosa kita terkikis. Kini, telah lepas ikatan yang membelenggu setan para keturunan iblis. Hanya bisa berharap kepada Allah agar 11 bulan kedepan terlindungi dari godaan setan yang terasa manis.

Tak terasa Ramadhan akan segera berlalu. Semoga puasa ini seperti puasanya ulat bulu yang berubah menjadi seekor kupu-kupu. Dan semoga juga hati ini tak keras lagi seperti batu. Dapat menerima kebenaran dan pengajaran walaupun dari seorang anak kecil yang lugu. Smoga juga Allah mengampuni dosa-dosa yang telah terjadi di masa lalu.

Tak terasa Ramadhan telah tiba di penghujung. Sederet pertanyaan membuat hati merenung. Akankah segala ibadah ini akan diterima Allah yang Maha Agung. Atau hanya akan menjadi debu yang ditiup oleh angin puting beliung. Sementara dosa yang dibuat mungkin melebihi besarnya gunung.

Tak terasa Ramadhan sebentar lagi tuntas. Banyak amal ibadah yang mungkin dirasa belum pas. Akibat diserang terus-menerus oleh rasa malas. Rasa-rasanya mengharap surga sangatlah tidak pantas. Tapi terus terang, diri ini pun sangat takut untuk masuk ke dalam neraka yang diceritakan sangat teramat panas.

Tak terasa Ramadhan akan segera tamat. Sudah maksimalkah hari-hari di bulan ini dilalui dengan bertaubat. Atau justru malah lebih banyak perbuatan yang mengarah ke maksiat. Dikarenakan mungkin mata, kaki, mulut, tangan, telinga tanpa sadar telah mencicipi hal-hal yang haram atau minimal syubhat.

Tak terasa Ramadhan akan berakhir sudah. Berharap masjid yang dulu ramai tak kosong kembali seperti gedung yang sudah tua namun mewah. Berharap bunyi al quran selalu terdengar di tiap rumah keluarga muslim seperti bunyi sekawanan lebah. Mudah-mudahan nuansa ini akan selalu teringat dan membangkitkan ruhiyah.

Tak terasa Ramadhan akan memasuki episode akhir. Banyak diantara manusia yang sibuk untuk menyiapkan urusan takbir. Sementara yang lain sibuk menangis larut dalam berzikir. Akibat ditinggal bulan yang yang penuh ampunan, rahmat, dan ribuat karunia yang mungkin tak pernah terpikir. Masih berharap semoga atsar Ramadhan kali ini masih terus terukir.

Tak terasa Ramadhan sudah mencapai puncaknya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Dan keluar menjadi manusia yang jauh lebih bertaqwa. Dan diampuni dosanya seperti yang dijanjikan oleh Nabi SAW tercinta. Serta akan mendapatkan karunia yang tiada tara. Yakni berjumpa dan melihat Allah kelak di surga.

Tak terasa Ramadhan akan beranjak pergi. Dan tak berapa lama lagi kita sudah beridul fitri. Untuk itu mohon diri ini dimaafkan atas segala khilaf yang telah terjadi. Mungkin lidah ini pernah menusuk seperti duri. Atau tingkah laku yang mungkin pernah menyesakkan hati. Taqoballahu minna wa minkum Ta Qobbal ya karim ya akhi wa ukhti.

[email protected]

mukminsehat.multiply.com