Doa Segores Pena

penaOleh : Khoirul Insan

 

WAHAI RABBI…

 

Tak Pandailah diri ku menduga -duga Takdirku

di Samudra Kehidupan ku…

Tak selalu melulu tentang gusah ku,

merentas menghampiri dan sedih pun tinggal di masa lalu ku…

Tak jua ketidak mauan ku untuk Bersyukur,

menjadikan aku menjadi seorang pelupa dan ENGKAU selalu hadir sebagai pengingat yang Setia…

 

Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan???

Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang Kau ragukan???

 

WAHAI RABBI…

Bolehkah aku meminjam pena-MU, yang hingga semenjak dahulu tertulislah sudah Lauhil Mahfuzd -MU,

yang jua tengah menggariskan beribu – ribu penghidupan ku, rezeki ku, Jodoh ku,dan akhir masa penghabisan ku…

Izinkanlah aku untuk terus menulis dengan kalimat yang SANTUN lagi BAIK, di tempat yang BENAR lagi BAIK, yang hanya akan selalu dapat di baca oleh orang yang TEPAT lagi BAIK, hingga menjadi sebuah Karya yang penuh dengan KEBAIKAN dan KEBERMANFAATAN…

dan hingga akhirnya ku tahu siapa sang pembaca yang paling SETIA…

 

meski goresannya dengan luka…

 

meski tintanya terkadang Darah…

 

Meski kata – katanya di iringi butiran-butiran air mata…

 

dan biarkanlah itu terus mengalir sebagaimana semestinya.

kerana sungguh sesungguh-sungguhnya, yakin seyakin-yakinnya ” Bahwa setiap yang mengalir laksana air Pasti akan menuju kemana seharusnya ia akan Bermuara…”

 

ALLAHU PUJAAN HATI KU…

 

Masih saja Tak berkurang keluh akan Lisan ku,

Hampa getir hati ku,

rapuh langkah kaki ku,

Kaku tak berdaya tangan ku,

 

Kendati pun begitu…

berikanlah aku kesempatan, kuatkan lah aku,

Tetap Izinkanlah aku untuk terus menerus menulis,

menuliskan sejarah dengan tinta emas untuk masa yang akan berlalu,

menuliskan Peradaban dengan tinta warna di masa yang ada di depan…

 

Wahai  Ya Rabb…

Jika seketika pun ENGKAU berbisik kepada ku :

 

MASIH TAJAM KAH PENA MU?

 

aku pun Lantang Berucap :

 

iYa, Ya Rabb…

aku memiliki MU dan ENGKAU selalu bersama ku dengan

Apa pun yang tak mampu menuliskan kekuasaan_MU meski seluruh pe-pohonan di jadikan pena nya dan 7 lautan di jadikan tintanya…

tak kan pernah sanggup ya Allah….

 

In Memoriam ( 1 RAMADHAN 1434 H )

 

#Ada kalanya Seorang Penulis kehilangan pena nya, Kehilangan kertas untuk menulis nya, kehabisan tinta nya, kehabisan Inspirasi kata-kata nya…

Tapi ada hal yang tak boleh Hilang dan Habis dari dirinya…

‘ Hasratnya Untuk Menulis”

menulis untuk kebaikan dan Sang Maha Pemberi Kebaikan.

 

Untuk mu Sang Penulis Kehidupan…