Pakaian Shalat

Adzan ashar berkumandang, saatnya menghentikan aktivitas bekerja dan bersiap pergi ke musalla kecil yang ada di lorong bagian ujung kantor, kuambil peralatan shalat dan berjalan tidak tergesa dan tetap berharap masih mendapatkan pahala jama’ah.

Musalla kecil yang bisa memuat kurang lebih delapan orang dewasa menjadi sarana kami pula untuk bertatap muka dengan rekan lain yang berbeda ruangan, karena di kantor kami sebagian besar pekerja adalah perempuan maka secara otomatis musalla kami menjadi musalla khusus perempuan, legitimasi yang tanpa perlu publikasi.

Selepas mengambil wudhu, saya tunaikan shalat ashar dan alhamdulillah masih kebagian rezeki shalat berjama’ah. Selepas shalat, bergantian rekan yang lain shalat berjama’ah dan ada satu rekan yang kelihatan tergesa agar kebagian shalat jama’ah dan ups, lupa memperhatikan mukena yang dia pakai. Mau menegur, tapi dia sedang shalat, akhirnya hanya bisa mendo’akan dalam hati saat itu dan saya pun kembali ke ruangan.

Pakaian atau mukena layak shalat yang kadang kurang kita perhatikan apabila kita tidak membawa peralatan shalat dari rumah atau hijab (pakaian) kita yang kurang memenuhi syariat untuk shalat misalnya kotor tapi tetap saja kita shalat dengan pakaian tersebut.

Seringkali kita sembarangan memakainya, entah mukenanya kebalik, bawahan mukena bolong dan robek, mukena milik umum yang bau nya naudzubillah min dzalik karena sudah tidak dicuci mungkin berbulan-bulan tapi tetap kita kenakan untuk menghadap Ilahi, menunaikan ibadah yang kelak akan dihisab pertama kali nanti, yaitu shalat.

Kadang kita lupa, kita hanya sekedar menunaikan kewajiban tapi lupa adabnya, lupa etika nya, lupa sopan santunnya, padahal kita mau menghadap kepada Yang Maha Menciptakan kita, Yang Maha Berkuasa, Yang Menggenggam jiwa kita. Ya, adab yang kadang kita lupa (kan) atau (ter) lupa, lain hal jika Presiden memanggil (serasa menteri, hehehe) atau ada orang penting dalam kehidupan kita memanggil, atau menghadiri undangan pernikahan tentu kita akan memakai pakaian terbaik, rapih, bagus dan bersih, dan tidak mungkin kita memakai pakaian yang rok nya bolong atau sobek, jilbabnya bau tak sedap atau pakaiannya seperti ketumpahan kopi yang hitam pekat, pastinya kita akan menyiapkan busana yang terbaik.

Sudah seharusnya itu pula yang kita persiapkan ketika Alloh memanggil kita melalui adzan yang berkumandang untuk shalat menghadapnya, menyiapkan jasad kita, hati, pikiran dan tentu saja pakaian yang kita kenakan untuk menghadapNYA saat shalat termasuk menyiapkan mukena layak shalat. Karena Alloh menyukai keindahan, dan mengenakan pakaian (mukena) layak shalat pun salah satu bentuk keindahan tadi disamping juga merupakan adab kita kepada Pemilik Jiwa kita, Alloh Subhanahu Wata’ala…

Mari mulai sekarang sama-sama kita persiapkan pakaian atau mukena layak shalat, dan tulisan ini pun menjadi pengingat penulis untuk berupaya menyiapkan pakaian atau mukena yang layak digunakan untuk shalat.

Wallahu’alam…