Pulsanya Bapak Vs Pulsanya Mama

Beliin dulu Bapak pulsa 25 rb, di no baru mama ini 0858xxxxxxxx. Secepatnya penting, nanti bapak ganti uangnya bapak tunggu. Sekarang. WASSALAM

Begitu bunyi pesan singkat di hape sejuta umat saya. Itu saya terima ketika saat saya sedang dalam perjalanan pulang dari rumah kawan saya. Saya yang mendapatkan pesan singkat itu tidak langsung mengiyakan dan juga tak langsung membalasnya.

Saya baca lagi kembali.

Lalu sejenak berpikir.

Dan…saya pun langsung menelpon ke rumah untuk memastikan apakah itu benar pesan singkat dari orang rumah, saudara atau kerabat dekat—yang pastinya apakah ada yang kecelakaan atau kena musibah. Ternyata…alhamdulillah tidak ada! Dan saya pun mulai curiga dengan pesan singkat yang sampai di hape sejuta umat saya itu. Dan akhirnya saya diamkan! Kasian…kasiann…kasian….(Dalam hati sambil meniru suara Ipin).

Ini bukan yang pertama kali saya dapatkan atau menerima pesan singkat GAZEBOO. Alias, GAk ZElas Banget bOOw! Bahkan kalau saya hitung bisa empat kali saya mendapatkannya. Itu bukan termasuk di hape sejuta umat saya. Pun begitu di hape adik saya pun menjadi korban selanjutnya. Anehnya, lagi pesan singkat itu dari nomor yang sama. Ckckck…gokil banget ini orang yang mengirimkan ke hape saya dan juga adik saya dengan nomor yang sama. Tapi saya dan adik saya bersyukur tak menimpali pesan singkat itu. Malah didiamkan saja! Kasian…kasiann…kasian….(Dalam hati lagi sambil meniru suara Ipin juga tentunya).

Akhirnya dengan kejadian seperti itu saya jadi teringat obrolan saya dengan kawan-kawan saya di rumah kawan saya sewaktu silaturahim, halal bihalal seminggu yang lalu. Ternyata kawan saya pun pernah mendapatkan pesan singkat semacam itu juga. Sama seperti saya dan adik saya. Jadi sama-sama setali tiga uang. Maksudnya dengan satu pesan singkat seperti itu—anggap saja oknum bisa mengelabui saya, adik saya dan kawan saya itu. Jadi…ya setali tiga uangkan namanya. Dan, akhirnya dalam obrolan itu saya dan kawan-kawan saya memutuskan bahwa pesan itu adalah penipuan. Orang yang melakukan itu oknum yang tidak bertanggung jawab dan membuat resah saya, adik saya dan kawan-kawan saya. Ya, walau pun adanya pesan singkat itu tetap saja saya, adik saya dan kawan-kawan saya tak terpengaruh apalagi untuk membalasnya. Kalau pun membalasnya paling-paling hanya dibuat joke saja. Pulsa Bapak sama pulsa Mama melulu kapan pulsa saya. Pak-Ma! Kasian…kasiann…kasian….(Dalam hati lagi sambil meniru suara Ipin juga tentunya).

Tapi saya sungguh miris dan prihatin ketika penipuan dengan modus memakai “tagline” Pulsa Bapak dan Pulsa Mama ini ada juga yang tertipu. Ini ketika saya lihat di sebuah stasiun televisi swasta yang menyorot penipuan dengan berkedok meminta pulsa secara membuat spot jantung ketika pertama kali membacanya dan tak bisa dinalar lagi. Langsung mengiyakan dan memenuhi pesan singkat itu. Itulah yang sangat disesalkan. Inilah yang terjadi ketika saya menonton di televisi belum lama ini ketika menyorot tentang penipuan berkedok seperti itu. Masih ada saja yang tertipu bahkan bukan saja hitung dua puluh lima ribu atau lima puluh ribu bahkan retusan rupiah yang dikeluarkan oleh orang terkena tipu itu. Itu saya saksikan di televise saat itu. Kasian…kasiann…kasian…Ups, ma’af kelepasan…Innalillahi!

Benar juga apa kata Bang Haji Rhoma Irama dalam tembang lagu hits-nya “1001 Macam”. Banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan orang. Ada cara yang halal, ada cara yang haram. Silakan mau pilih cara mana. Namun semua cara ada tanggung jawabnya.Di hadapan Tuhan dan manusia

Padahal berdasarkan hasil sensus penduduk terakhir, total penduduk Indonesia pada tahun 2000 berjumlah lebih dari 201 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,34% per tahun untuk periode 1990-2000. Jumlah ini kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Total penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 234,2 juta jiwa pada tahun 2010. Begitu yang saya dapatkan melalui jasa situs Google. Lalu, jika kita kalikan dan kita lipatkan berapa banyak oknum tersebut menipu jutaan umat di nusantara ini. Hmm…kalau sudah begini tentunya aparat berwajib harus ikut dan perlu turun tangan. Kalau tidak begitu mungkin oknum tersebut masih saja bisa berkeliaran dan orang bisa tertipu kembali dengan pesan singkat modus memakai “tagline” Pulsa Bapak dan Pulsa Mama. Tapi saya berpikir bagaiman ya jika oknum itu menipu orang yang tidak memiliki pulsa? Ya, contohnya saja sayalah—yang keseringan tidak punya pulsa di hape sejuta umat saya. Apakah onkum tersebut akan berganti pesan singkat seperti ini;

Beliin dulu Bapak pesawat terbang untuk melalng buana. Secepatnya penting, nanti bapak ganti uangnya bapak tunggu. Sekarang. WASSALAM

Beliin dulu mama makhota berlapiskan mutiara dan zamrud untuk fashion show. Secepatnya penting, nanti mam ganti uangnya bapak tunggu. Sekarang. WASSALAM.

Bahaya!

Tanah Betawi—Ulujami, September Rain, 2010

Email:[email protected]

FB:[email protected]