Guru Favorit Anakku Bernama “SINETRON”

Kawan, kuyakin kalian semua tahu dengan makhluk yang kumaksud disini, SINETRON. Ya, sinetron dalam beberapa waktu terakhir menjadi acara favorit disemua kalangan umur dan strata kehidupan ni negeri ini. Kehadiran sinetron dilayar kaca, dirumah-rumah kita bagaikan munculnya cendawan di musim hujan. Sinetron menjadi acara wajib yang pasti ada di setiap stasiun televisi di negeri ini, baik stasiun TV swasta atu bukan. Dan secara lambat namun pasti sinetron telah menjelma menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan kita dan tentunya memberikan pengaruh dan warna dalam kehidupan kita, positif atau negatif!!

Kawan,mungkin diantara kalian masih ada yang merasa mendapat banyak manfaat dengan nonton sinetron, tapi dari yang kulihat dan kurasakan jauh lebih besar mudharat yang lahir dengan banyaknya sinetron beredar di negeri ini. Betapa tidak,,akan coba kuceritakan pada kalian apa yang kurasakan…..

Pertama, frame yang dimunculkan sinetron adalah bahwa dalam hidup ini yang ada hanya masalah saja, yang mendominasi hanya kejahatan saja. Silakan lihat tema yang diangkat di semua sinetron yang beredar, kalu bukan pertengkaran suami istri, kalau ga dendam tak tertuntaskan, perang antara orang tua dan anak, tipu muslihat merebut pasangan orang, atau tema-tema lain, yang semuanya memperlihatkan betapa buruknya perilaku orang-orang dinegeri ini. Secara tidak disadari ini menjadi salah satu faktor yang membentuk karakter anak-anak muda di Indonesia. Bisa kita lihat betapa banyak tema-tema yang diangkat dalam sinetron “dipraktekkan” dalam dunia nyata, yang anak melawan orang tuanya, yang istri minta cerai hanya karena alasan sepele atau yang lainnya walaupun jujur aku tak punya data pastinya, tapi aku yakin 100% itu ada

Kedua, sinetron menjadi teladan cara bertindak dan bersikap yang tidak benar. Kawan, cobalah kalian lihat, mana karakter kepribadian yang ditampilkan dalam sinetron-sinetron itu yang adalah kepribadian timur,apalagi kepribadian islam??sedikit sekali kawan!!yang anak sudah ngomong “loe-gua” sama bapaknya, yang istri sudah tak lagi menaruh hormat pada suaminya, kalo lagi stress tinggal datang ke bar dan langsung teler, narkoba jadi teman pengusir galau, dan banyak lagi kalau disebut satu persatu. Kau tahu kan kawan, salah satu karakter manusia yang dikaruniakan Allah adalah meniru. Jadi perilaku yang sudah menyimpang dari budaya islam dan budaya timur ini lambat laun ini menjadi sesuatu yang biasa dalam kehidupan kita

Ketiga, banyak diantara para tokoh dalam sinetron yang memperlihatkan cara berpakaian dan berpenampilan yang tidak pantas, terutama para pemeran wanita. malas aku mengumbar cerita tentang ini, tapi kuyakin kalian semua tahu tentang ini. Kalian lihat, orang disekeliling kita, atau mungkin kita sendiri,betapa banyak yang berpenampilan dengan meniru gaya mereka yang ada disinetron. Bahkan cara berpenampilan tidak benar yang dicontohkan ini sudah mengakar dalam hidup masyarakat negeri ini, anak-anak sampai yang sudah tua, di kota sampai pelosok kampung, orang kaya dan orang miskin.

Kawan!!!akhirnya kuingin mengajak kalian merenung. Akan jadi apa-apa kira2 negeri kita 10-20 tahun kedepan dengan generasi yang dibangun oleh tontonan sekualitas sinetron seperti sekarang. Akan jadi apa negeri kita yang generasinya dibangun atas oleh sesuatu yang dipenuhi kepura-puraan. Ketika aku dulu berumur 5-6 tahun, dimana ketika itu belum banyak beredar sinetron, tontonanku masih banyak acara yang “anak-anak banget” seperti Si Komo dan Si Unyil, tapi aku sudah merasa kalau generasi sepantaranku sekarang sudah banyak yang rusak, mungkin juga aku sendiri. Nah dapat kau bayangkan kawan, kalau adik-adik kita,anak-anak kita yang masih belum mengerti apa-apa sekarang, yang mungkin ngomong pun masih cadel sudah disuguhi beragam sinetron, siang dan malam, akan jadi apa negeri ini beberapa tahun kedepan?? Bukan tak mungkin kawan kehidupan negeri ini 10-20 tahun ke depan akan sekacau atau sepalsu kehidupan dalam dunia sinetron!!

Kutulis ini, jujur akupun belum punya solusi lain. Aku tidak punya power untuk menyingkirkan sinetron-sinetron itu dari TV-TV di rumah kita. Ku hanya berharap dengan yang kutulis ini ada diantara kita yang tersadar dan berusaha menghindarkan diri kita, terutama adik2 dan anak2 kecil kita dari tontonan yang minus nilai pendidikan ini. Tentu kita tidak ingin adik2 kecil kita hancur moral dan adabnya gara-gara kebanyakan mengonsumsi sinetron. Semoga!!!