Surat Ulama Kepada Penguasa

Seandainya harapan esok pagi keluar dari hatimu, engkau telah berbuat dengan baik pada hari ini, dan telah mengurangi kesedihanmu pada hari ini. Namun harapanmu terhadap esok pagi itu membuatmu bersikap tidak serius,dan membuatmu menjadi orang yang banyak menuntut.

Jika engkau ingin kata-kata singkat, aku pasti mendiskripsikan untukmu tentang dunia di antara dua jam; satu jam yang telah berlalu, satu jam yang akan datang, dan satu jam yang engkau sedang berada dl dalamnya.

Adapun satu jam yang telah berlalu dan telah lewat. maka engkau tidak mendapatkan kelezatan di istirahat keduanya dan merasakan sakit terhadap musibah keduanya. Sesungguhnya dunia ialah saat yang engkau sedang berada di dalamnya. Satu jam tersebut menipumu dari surga dan menggiringmu ke neraka.

Adapun hari ini -jika engkau memikirkannya- adalah ibarat tamu yang singgah kepadamu dan akan pergi darimu. Jika engkau menjamu dan melayaninya dengan baik, Ia menjadi saksi bagimu, memujimu, dan membenarkanmu di dalamnya. Jika engkau menjamunya dengan buruk, Ia berputar di kedua matamu.

Kedua hari tersebut adalah ibarat dua saudara. Salah seorang daripadanya bertamu kepadamu, kemudian engkau bersikap buruk terhadapnya, dan tidak menjamunya dengan baik. Sesudah orang tersebut pergi darimu, datanglah orang satunya, kemudian berkata kepadamu, Aku datang kepadamu setelah kepergian saudaraku.

Jika engkau berbuat baik kepadaku, perbuatan baikmu ini akan menghapus perbuatan burukmu kepada suadaraku sebelum ini dan memaafkan apa yang telah engkau perbuat terhadapnya. Hati-hatilah engkau, jika aku berkunjung kepadamu dan aku datang kepadamu setelah kepergian saudaraku darimu. Sungguh, engkau telah beruntung mendapatkan pengganti jika engkau mau berfikir.Periksalah apa yang telah engkau sia-siakan!.

Jika engkau menyamakan orang kedua seperti orang pertama, maka alangkah pantasnya engkau binasa karena kesaksian dua orang tersebut terhadap dirimu!.

Sesungguhnya sisa umur itu tidak ada nilainya. Seandainya semua dunia dikumpulkan, maka dunia tidak lebih dari satu hari dalam umur seseorang.

Jangan sekali-kali mayat di kuburan itu lebih bisa menghargai sesuatu yang ada di tanganmu daripada engkau sendiri. padahal sesuatu tersebut milikmu. Demi Allah. jika dikatakan kepada mayat di kuburan. ‘Inilah dunia itu dan awal hingga akhir. Engkau memberikannya kepada anak-anakmu kemudian mereka bersenang-senang dengannya sepeninggalmu. Engkau lebih mencintai mereka ataukah lebih mencintai hari di mana engkau dibiarkan beramal untuk dirimu? Pasti ia memilih pilihan kedua..

Bahkan, seandainya ia disuruh memilih satu jam dengan waktu berjam-jam milik orang lain seperti telah aku jelaskan kepadamu, pasti ia lebih memilih waktu satu jam tersebut untuk dirinya.

Bahkan lagi, jika ia disuruh memilih antara satu kata yang mendapatkan pahala dengan hal-hal lain seperti telah aku jelaskan kepadamu, pasti ia lebih menyukai satu kata tersebut.

Periksalah dirimu hari ini! Lihatlah waktu! Agungkanlah kata! Hati-hatilah terhadap kerugian ketika Hari Kiamat telah tiba! Semoga Allah menjadikan nasihat ini bermanfaat bagiku dan bagimu. Semoga Allah memberi kita hasil yang baik.

Sumber : Buku Wasiat –wasiat Ulama terdahulu , Oleh Syaikh Salim l’ed Al-Hilali
hafidzahullah, Penerbit: Dar Ibnu
Jauzi. Cet. 2 1112 H/1991 M