Jadi Bagian dari Orang-Orang Aneh

Kalau anda membayangkan sebuah tempat nyaman di ibu kota ini, di mana di sana penuh dengan kesejukan, bertaburan dengan wewangian serta sarat akan alunan-alunan nyanyian, maka sebuah bangunan megah yang belakangan ini semakin semarak saja di kota Jakarta ini adalah menjadi salah satu jawabannya. Pusat perbelanjaan yang seakan-akan menjelma sebagai sebuah mesin baja yang lambat laun bisa menggilas sektor perekonomian masyarakat kecil di pasar-pasar tradisonal ini memang semakin menjamur saja keberadaannya.

Banyak orang kini memilih tempat itu sebagai sarana pemenuhan kebutuhannya. Seperti juga sore itu.

Sebuah jam digital yang melekat dilengan ini hampir saja bertambat di angka tiga. Matahari memang sudah mulai condong ke arah barat sejak beberapa saat yang lalu. Riuh para pengunjung seakan melengkapai ramainya suasana di pusat-pusat perbelanjaan ibu kota biasanya. Apalagi seperti menjelang akhir pekan seperti ini.

Mengunjungi sebuah toko buku yang letaknya berada di lantai dasar pusat perbelanjaan itu memang mengharuskan kami untuk bergabung bersama mereka. Merasakan degup-degupnya musik dan nyanyian didalamnya.

Yang menjadi menarik adalah ketika kami selesai dari toko buku itu. Ketika kami memutuskan untuk melaksanakan sholat ashar dulu, karena daripada mencari masjid di luar sana yang pastinya akan memakan banyak waktu lagi, maka kami memilih untuk menanyakan keberadaan musholla di pusat perbelanjaan itu.

Sesaat kami mengitarkan pandang ke hampir seluruh penjurunya. Namun satupun tak kami dapati tulisan penunjuk yang menunjukkan keberadaan musholla itu. Akhirnya kami coba mendekati seorang petugas security untuk menanyakan keberadaan musholla itu.

"Ada di lanai 4 mas", ujarnya.

Segera saja kami bergegas menuju sana. Lift yang biasanya penuh sesak, mengharuskan kami untuk berpindah untuk lebih baik menggunakan escalator saja.

Sesampainya di sana kami kembali mengelilingkan mata kami untuk mencari keberadaannya. Namun tetap nihil. Sampai akhirnya setelah kami berkeliling dan bertanya ke sana kemari, tempat itupun kami temui. Sebuah tempat berupa ruangan kumuh dengan ukuran tidak lebih dari 3 x 3 meter, serta cat-catnya yang mulai mengelupas. Dan letaknyapun berada dipinggir lahan parkir, serta hanya bisa ditemui setelah kita keluar arah dengan mengikuti penunjuk jalan yang bertuliskan "E X I T" dari bagian dalam pusat perbelanjaan itu.

"Hhhhhhh…."
Kami menarik nafas panjang saat itu.

Jauh…, jauuh sekali jika dibandingkan dengan ruangan-ruangan yang baru saja kami lewati. Di mana di sana kenyamanan bagaikan surga dunia menjelma, namun ternyata di sebuah tempat yang justru mereka katakan sebagai sebuah musholla ini ternyata kondisinya sangat amat jauh berbeda sekali.

Beberapa lembar sajadah lusuh yang berada di sana serta lembar-lembar mukena dan kain sarung yang ada di sana pun warnanya sudah memudar menghiasinya.

Akhirnya kamipun menunaikan ashar di sana. Selalu ada keharuan dan kekaguman ketika ternyata tidak hanya kami yang berada di sana saat itu. Ada beberapa saudara-saudara muslim lainnya yang juga telah menunggu giliran untuk melaksanakan sholat di sana. "Alhamdulillah, setidaknya masih ada ummat-Mu yang merindukan kehadiran tempat ini untuk bermunajat pada-Mu yaa Rabb…."

Tapi jujur, masih terbayang saat-saat kami menanyakan keberadaan musholla itu beberapa saat sebelumnya. Beberapa orang terlihat sepertinya memicingkan matanya ke arah kami. Wallahu’alam, mungkin entah aneh atau apa yang jelas itu membuat kami merasa lucu dibuatnya.

Ternyata benar, mungkin kiamat semakin dekat. Banyak hal-hal yang dulunya biasa sekarang dianggap menjadi sesuatu yang aneh dirasakannya. Seperti halnya keinginan untuk menunaikan kewajiban sholat waktu itu. Sebaliknya banyak hal-hal yang dulu dianggap aneh tapi kini ternyata malah dianggap seakan biasa saja, seperti halnya mengenakan pakaian yang serba minim, mengubar aurat di mana-mana bahkan dari pakaian-pakaian mereka penuh robekan dan tambalan di sana-sini.

Entahlah, yang jelas, mari saatnya kita beramai-ramai menjadi bagian dari orang-orang aneh di sini. Di mana kita masih bangga untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai ummat yang mengharap ridha dan rahmatnya.

Wallahu’alam bish-shawab…