Jawaban untuk Gadis Galau

gadis siluetSiang itu, seorang gadis datang ke apotek sepulang sekolah lengkap dengan seragam SMA dan kerudung yang melekat di kepalanya.

Dikeluarkannya sebuah tes pack dari tasnya, terlihat 2 garis merah di atasnya.
Gadis itu bertanya: “Bu, kalo seperti ini itu positif?
” Iya, kalo terlihat 2 garis merah itu berarti positif”., jawabku.
” Tapi saya tidak berbuat apa-apa…”, bantah gadis itu.
” Kalo tidak berbuat apa-apa, kenapa takut? kenapa harus dites juga?.
” Saya cuman ciuman Bu, apa ciuman bisa membuat hamil?
Dengan gemas plus jengkel kujawab: “Tentu saja ciuman tidak menyebabkan hamil !”.
Belum selesai kujawab, sudah datang pasien lain ke apotek dan gadis itupun segera berlalu tanpa pamit

 

Cerita itu saya tulis beberapa waktu lalu di blog saya http://nggirprogo.blogspot.com/2013/02/gadis-galau.html. Salah satu  kejadian nyata yang menunjukkan betapa seks bebas telah banyak dilakoni oleh sebagian remaja kita. Mereka melakukannya tanpa kepahaman akan resiko, tanggungjawab yang harus ditanggungnya dan terutama dosa dari perbuatan tersebut.

Kepolosannya saat bertanya membuat saya miris. Bagaimana kebebasan bergaul tanpa diiringi pemahaman tentang batas-batas pergaulan yang harus mereka jaga dan pengawasan yang longgar dari orangtua mereka menyebabkan remaja-remaja ini terjatuh ke lubang persoalan yang begitu dalam di usia belia mereka,

Akan tetapi alih-alih pemerintah membuat kebijakan yang mencegah dan mengatasi perrgaulan bebas di kalanga remaja yang makin meresahkan, melalui Menteri Kesehatan malah membagi-bagi kondom gratis untuk mencegah resiko hubungan seks yang tidak diinginkan.

Apakah jika kejadian yang saya temui di atas kembali terulang, jika sesuai dengan program Bu Menkes ini,

saya harus menjawab,”Kemarin tidak pakai kondom ya? Lain kali pakai ya biar tidak positif”.

Begitukah?

Astaghfirullahal adzim.

Diatri Ratih Rahayu