Kado Spesial Untuk Kekasihku, Kekasihmu, Kekasih kita

muhammadOleh: ISMAIDAH KHOIRUNNISAA

Kriiiiiing….krrriiiinggg…krriiiiing…..krrriiingg…. Ctaaarrrrr… Spontan aku meloncat dari ranjang tempat tidurku, sambil berusaha keras membuka mataku lebar-lebar. Dan tahukah kalian apa yang terlihat oleh pandanganku pertama kali setelah mataku berhasil terbuka?? Kudapati jam bekerku berserakan tiada guna, tinggal angka 1, 2, 3, dan kawan-kawannya yang semuanya berjumlah dua belas, yang mampu menjadi saksi kemalasanku pagi ini. Karenaaa… aku telat bangun. Tanpa membereskan puing-puing beker terlebih dulu, aku langsung berlari menuju kamar mandi sambil menyempatkan untuk menengok sebentar pada jam dinding yang menempel di ruang tamu. Jarum jam pendek fokus pada angka delapan. Whaaatt????!!!….

Aku menyelesaikan mandi sekitar lima belas menit (itu perhitungan tercepat menurut ibuku, karena biasanya aku mandi menghabiskan waktu setengah dari satu jam atau kira-kira tiga puluh menit. Bahkan ketika abangku di rumah, kerapkali aku dimarahi olehnya, sebab dia sering telat masuk kantor dan dimarahi bosnya gara-gara antri nungguin aku mandi). Hehhhehe….

Oke kawan, kita kembali pada skenario dan lakonku hari ini. Syukurlah hari ini weekend dan aku juga lagi bonus sholat makanya aku tenang-tenang aja. Tapi bagaimanapun, aku sangat merasa bersalah, aku jadi teringat nasihat nenek sewaktu beliau masih gesang dulu,”nduk, anak gadis itu calon ibu rumah tangga, mengurus suami, anak-anak, orangtua, mertua pun orangtuamu juga. Nah menjalankan tugas jadi seorang ibu rumah tangga itu ndak mudah makanya belajar sejak remaja, paling nggak harus belajar disiplin. Diusahakan bangun jam tiga, laksanakan dua rakaat sajalah paling sedikit untuk-Nya, kalau bisa ya lebih dari itu. Usahakan jangan tidur, sambil menunggu shubuh lantunkan ayat-ayat suci-Nya atau tenangkan hatimu dengan berdzikir kepada-Nya. Setelah sholat shubuh jangan tidur lagi loh yaa.. dilanjutkan dengan bantu ibu bersih-bersih rumah. Manfaatnya banyak loh nduk itu, selain rumah bersih, badanmu juga sehat karena dipake gerak di pagi hari jadi miriplah sama olahraga. Pokonya jadi anak perawan ndak boleh pemalas.”

‘afwan nek (maaf nek), hari ini cucu gadismu yang sudah beranjak dewasa telah menyalahi nasihat nenek, lain kali nggak ku ulang lagi deh, nek. (kuusap setetes air penyesalan dari mataku sambil membereskan puing-puing beker) kulanjutkan dengan membersihkan tempat tidur dan kamarku. Secara tidak sengaja, kulihat kalender terpasang rapi di sudut ruangan. “hari ini tanggal berapa ya?”(tanyaku dalam hati), aku tunjuk urut garis horizontal yaitu hari minggu, tepatnya minggu kedua bulan pertama tahun 2014, yapppp….. kudapati tanggal 12 januari 2014. Wuuiih.. assiikk nih.. adik-adik masuk sekolah sehari doang nih, abis itu libur lagi. Hehhehe.. karena disekeliling rumahku banyak sekali adik-adik kecil yang bersemangat sekali menuntut ilmu. Eh, tapi ngomong-ngomong, tanggal merah 14 januari 2014 ada apa ya? (sambil bergumam sendiri). 14 januari: Maulid Nabi Muhammad SAW. Itulah keterangan yang kubaca di bawah angka-angka dalam kalenderku. Subhanallah, sebentar lagi kita memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Ya Allah, aku mulai tersadar, tahun lalu aku masih duduk dibangku kelas dua belas (aku dan temen-temen mengatakan) atau kelas tiga SMA, masa putih abu-abu yang selalu akan kukenang sepanjang kenangan, “/ tiada kisah paling indah/ kisah kasih di sekolah/ tiada masa paling indah/ masa-masa di sekolah”. Kalian masih ingat bukan lirik lagu yang satu ini, dirilis pada tahun 2002 oleh seorang penyanyi legendaris Indonesia (Almarhum Chrisye) mempublikasikan nada-nada indah tersebut berjudul “Kisah-kasih di Sekolah” bahkan sempat menjadi lagu terpopuler kala itu. Ku akui Chrisye memang benar dengan “Kisah-kasih di Sekolah”nya setelah ku alami sendiri masa putih abu-abu itu. Aku pun mulai mengingat di masa-masa itu aku cukupkan hanya dengan mengenal belajar, rekreasi, main ke rumah teman di hari libur atau kadang renang mulai pukul lima sore hingga hampir menjelang isya’.

Ya Tuhan, betapa abu-abunya aku di masa itu se-abu-abu seragamku. Aku mengenal-Mu, aku percaya bahwa Kau ada Robb, tapi tak sepenuhnya aku menjalankan perintahmu dengan baik, bahkan aku pikir agamaku cukup dengan shalat dan mengaji, dengan begitu egoisnya aku, sampai-sampai aku tak mau menambah pengetahuanku akan agamaku. Tanggal merah 12 robi’ul awwal tahun lalu, bagiku biasa-biasa saja. Aku malah sibuk memikirkan ada acara spesial apa di teve hari itu, mau bermain ke rumah teman yang mana nih, atau jalan-jalan ke mana nih, belanja apa sama siapa, atau bahkan renang di mana di tanggal merah kali ini, kadang juga aku sibuk menyelesaikan tugas ini itu, tanpa aku ingat bahwa hari itu adalah hari memperingati kelahiran Nabiku. Astaghfirullahal’adziim..

Beberapa hari yang lalu, tepatnya empat hari sebelum hari ini adalah hari yang penuh syukur bagiku karena Dia masih memberiku kesempatan untuk delapan belas tahun menikmati indahnya dunia, merasakan kasih sayang-Nya dan kasih sayang orang-orang disekitarku. Dan sekarang aku sudah duduk dibangku kuliah, tanpa putih abu-abu itu lagi pastinya. Itu artinya aku sudah dewasa dan aku harus memaksakan diriku untuk menjadi pribadi yang lebih baik (mengutip pemilik julukan Golden Ways. Hehehe, iya beliau adalah pak Mario Teguh). Di tahun ini, aku nggak mau lagi terlewat oleh moment yang indah ini. Aku uda “gede” (semangatku membara dalam hati).

Ku pungut sampah-sampah dan puing-puing beker yang berserakan kemudian ku buang ke tempat sampah, tempatnya di belakang rumah. Selesai buang sampah kemudian cuci tangan lalu aku peluk ibu yang sedang memegang sendok mengaduk kuah sop di dapur. Sembari membisikkan di telinga ibu, aku bilang, “ibu, hari ini anak gadismu sibuk, mau mempersiapkan kado spesial untuk Kekasihnya. Tolong jangan diganggu ya bu, kecuali kalau ibu butuh bantuan mendesak. Hehhehe… semangat ibuuuu.. aku mencintaimu dulu, saat ini, dan seeelamanyaa”. Ibu mendengarkan bisikan lembutku sambil tersenyum manis yang selalu beliau pasang di raut wajahnya kemudian berkata ,“dasaarrr, anak geje kesayangan ibu”. Hehhehe.. itulah ibuku, suka mengejekku sekalipun aku tahu betul beliau sangat menyayangiku dan aku pun saaangat menyayanginya.

Aku kembali masuk ke ruang “LADIES”. Hehhehe .. karena di pintu kamarku sengaja aku tempel stiker bertuliskan LADIES. Aku tutup pintu kamarku rapat-rapat (berharap tak ada seorang pun yang menggganggu). Hehehhe..

Ku awali aktifitasku dalam ruang Ladies dengan mengirim pesan singkat ke temen-temenku yang isinya,”Bismillahirrohmaanirrohiim.. Semangat pagi, kawaaaaanJ. Bagi yang belum bangun, yuk bangun yuk.. dan bagi yang udah bangun, congrat deh buat kalian (karena uda melawan si malas J. Eh btw, uda pada nyiapin kado special belom??. Sebentar lagi kita akan memperingati hari kelahiran Kekasih kita lhoo.. bagi yang belom, segera disiapin yaa.. yang paaaaliiing special pokoknya J. Untuk Rosulullah SAW_Shollu ‘alan Nabii Muhammad_”. Triiiit..triiiit..triiit.. “succes” dan gambar senyum J nampaknya membuat lega hatiku karena pesan singkatku terkirim dengan sukses ke temen-temen.

Drrrtt..drrtt.. sebagian temen-temen membalas smsku “wokeh J”

Drrrtt..drrtt.. sebagian temen yang lain mengatakan “Semangat pagii jua, kawaaan J”

Drrrtt..drrtt.. sisanya malah ada yang bales smsku dengan cerita full tentang broken heart-nya karena dia lagi ditinggal si cewek, ada juga yg lagi dicuekin sama si do’i. Duh, kasian yaa (berkata dalam hatiku).

Hehhehe… temenku lucu-lucu

Aku sendiri pun bingung, mau buat kado apa nih yaa..

Kalau tahun lalu buat si do’i sih jam tangan sama sepatu futsal, tapi masak sih. Masalahnya ini super duper Kekasih, ga bisa sembarangan kasih kado..

Kalau buat Naina, sahabat kecilku yang sedikit jago makan. Tahun lalu aku kasih dia cokelat delapan belas batang, sesuai usianya.hehehhe…

Sambil menepuk-nepuk pipi kanan kiriku, aku bilang sama diriku sendiri,”Duh sadar dong, itu Nabi bukan pacar ataupun temen lo….”. Lalu, aku mesti kasih kado spesial apa niiih?.

Aku mulai capek berpikir, sekitar tiga puluh menit sudah aku mulai mencari ide membuat kado spesial untuk Kekasihku namun belum juga ketemu si ide cemerlang. Lalu aku mencoba menyandarkan kepalaku di atas bantal sambil menatap ke langit-langit ruang Ladies, aku pikir mungkin dengan itu aku bisa menemukan good idea buat kado spesial. Namun hasilnya pun nihil. Dan apa yang terjadi? Aku malah tertidur guys…

Sekitar sejam kemudian aku terbangun oleh adzan dhuhur. “Duh… aku aku.. gampang banget sih kamu boboknya” (berbicara dalam hati). Setelah menjawab adzan, aku mulai teringat kembali akan kado spesial. Tapi aku lapar. Akhirnya aku putuskan untuk makan dulu. Sambil makan aku selalu minta temani acara-acara di teve, biasanya aku suka nonton “Laptop si Unyil” berlanjut sampai “si Bolang” karena aku suka sekali petualangan. hehhe.. Ternyata trans7 masih iklan. Oke, aku pindah chanel deh, pas aku tekan angka tujuh pada sebuah elektronik persegi panjang bernama remote. Hehehhehe…. Nah, muncul tuh “Damai Indonesiaku”. Awalnya sih aku nggak tertarik sama acaranya, aku pikir ibuku ajalah yang nonton acaranya. Sembari berjalan ke dapur, niat mau makan di belakang rumah aja sambil ditemani pohon mangga yang rindang dan melihat sawah nan hijau menghampar luas. Maklum, ini rumah, rumah orang desa, guys. Heehhehe..

Baru dua langkah beranjak dari depan teve, aku denger pak ustadz melantunkan ayat suci Al-Qur’an, tepatnya QS. Al- Ahzab ayat 56, yang artinya “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya ”. Pak ustadz melantunkan ayat tersebut dengan suaranya yang merdu sekali, benar-benar syair syurga. Subhanallah, aku selalu ingin menangis rasanya, kalau sedang mendengarkan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan dengan suara yang begitu indah, termasuk Qori’ terkemuka di Indonesia yang menerima penghargaan dari kancah Internasional juga, iya beliau adalah pak Muammar Z.A. Setiap Jumat kita sering mendengarkan kaset qiro’ah beliau diputar di masjid-masjid sebelum shalat Jumat dimulai.

Usai melantunkan ayat suci Al-Qur’an, pak ustadz memberikan penjelasan ayat di atas. Sambil berdiri dan menenteng piring, aku mulai menyaksikan dengan seksama. Pak ustadz menjelaskan dengan simpel,”Bershalawat artinya kalau dari Allah berarti memberi rahmat kepada Nabi SAW, kalau dari malaikat berarti memintakan ampunan untuk Nabi SAW. Nah, kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat serta mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad SAW kelak di hari akhir. Dalam shalat kita senantiasa bershlawat Nabi, kapankah itu? Yaitu ketika tasyahud awal dan tasyahud akhir. Ketika kita sedang bersantai alangkah baiknya jika lisan dan hati kita senantiasa bershalawat. Ah, panjang ustadz, bakalan lama tuh jika bacaan shalawatnya seperti dalam shalat, apa ndak bisa diperpendek ustadz? Hehhehe… ustadz mencoba menjelaskan dengan gaya tanya jawab oleh dirinya sendiri. Nah dijawab tuh pertanyaan yang tadi ustadz buat sendiri. Ustadz berkata,”tenang guys, tenang pak, tenang bu, ucapkan saja “Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad”. Nah, mudak kan pak? bu? adik-adik?. Maka dari itu mari kita biasakan dan perbanyak membaca shalawat Nabi dalam hati boleh, mungkin bapak sambil pergi ke sawah, dalam hati bershalawat Nabi, insya Allah panennya lancar. Hehe.. Ibu-ibu sambil memasak bershalawat Nabi dalam hati, insya Allah masakannya enak. Hehhe.. Adik-adik ketika berangkat ke sekolah, mungkin naik bus sambil nunggu nyampek sekolah, bershalawat Nabi dalam hati, insya Allah dimudahkan oleh Allah SWT dalam menerima ilmu dari bapak ibu guru. Insya Allah ketika kita beraktifitas apa pun yang kita awali dengan membaca basmalah dan bershalawat Nabi semoga dimudahkan oleh Allah SWT, mendapat ridho-Nya serta mendapat rahmat Nabi Muhammad SAW. Aaamiin”

Jreng..jreng..jreng.. iklan deh
sambil mencuci piring, aku mulai mengendapkan ceramah ustadz barusan dan mencoba memahami dengan baik. Aku mulai teringat lagi dengan kado spesial..

mungkin perbanyak bershalawat Nabi adalah kado spesial untuk Kekasihku. (pikirku dalam hati).

Usai cuci piring aku masuk ruang Ladies lagi, dan.. mulai menata niat dengan baik. Aku mulai teringat facebook, twitter, dan kawan-kawan media sosial yang lain. Aku mulai berpikir, kalau aku buat status di fb, twitter pasti banyak temen-temen yang baca. Nah, mungkin lewat itu aku bisa mengetikkan kalimat “Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad”, nanti temen-temen pasti banyak yang baca dan tanpa mereka sadari mereka telah bershalawat Nabi. Mulai deh, ku buka laptop yang selalu tergeletak di atas meja belajarku, aku update tuh status di atas. Tak lama kemudian banyak temen-temen yang nge-like, bahkan ada yang menambahkan komentar “Allahumma sholli ‘alaih”J. Tapi aku rasa ini aja masih kurang sebagai kado spesial. Akhirnya, Allah memberiku petunjuk untuk membuka Ms.Word dan mulai menuangkan kalimat demi kalimat dengan judul “Kado Spesial Untuk Kekasihku, Kekasihmu, Kekasih kita”. Karena Rosulullah SAW adalah Kekasih seluruh umat muslim di dunia. Special for you, Ya Habibi, Ya Rosulullah… Allahumma Sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad J.