Kata-katanya Tidak Semanis Rupa nya

Sore itu aku baru saja pulang dari sebuah klinik kesehatan untuk mengimunisasikan anakku. Aku menyetop sebuah koasi (angkutan kota bekasi) arah ke rumah bersama dengan suami. Belum lama kami naik, menyusul seorang ibu muda bersama anaknya kira-kira umur 4 tahun. Kami duduk berhadapan, Ibu muda tersebut tersenyum dan menyapa seperlunya. Aku fikir..ehmmm, ramah juga orang ini, cantik pula rupanya serasi dandanannya.

Sampai setengah perjalanan, koasi yang kami tumpangi mulai penuh sesak. Pak supir mulai sibuk mengatur posisi duduk kami..”Rapat..rapat, yang kecil dipangku!” teriaknya. Ibu muda tadi pun menyuruh anaknya untuk duduk dipangkuannya.”Nggak mau ma..nggak mau dipangku, ade mau berdiri aja!” Kata anak tsb.

Akhirnya sampailah koasi di jalan masuk komplek perumahanku, mulai deh aku harus menahan gonjang-ganjing koasi ini, karena jalanan memang sudah rusak dengan lobang disana-sini. Sampai dilobang jalan yang paling dalam tiba-tiba..” gubrrakkk!…anak ibu muda tadi terjatuh, Innalillahi!”…Teriakku. Tapi yang bikin aku lebih kaget bukan jatuhnya anak tersebut, tapi teriakan Ibu muda tadi dan juga kemarahannya pada anaknya.

”Dasar Mo…t. (menyebut nama binatang)!…, makanya dari tadi sudah mama bilangin untuk dipangku mama aja, makanya rasain jadinya!…”Begitu marahnya si ibu pada anaknya tak peduli anaknya sedang meringis kesakitan. Kontan saja sebagian penumpang geleng-geleng kepala termasuk aku dan suamiku. Sambil membatin sendiri.

Waduh..sayang banget ya…sudah orangnya ramah, cantik tapi kok ngomongnya…….., Astagfirulloh……, Ah..mungkin Ibu tadi khilaf aja, dan mudah-mudahan si ibu kembali tersadar. Bahwa perkataan keras kepada anaknya apalagi sesuatu yang buruk akan terus teringat sampai dewasa kelak.

Sesampai dirumah aku masih saja teringat-ingat kejadian tadi. Semoga saja kami orang tua yang bisa memberikan contoh yang terbaik buat anak-anak kami seperti yang telah diajarkan oleh Rosullulloh SAW. dan aku juga harus berinstropeksi diriku apakah aku masih jauh dari akhlak Rosullulloh, perlahan aku ambil sebuah cermin dan ku pandang diriku dan berdoa :

“Alhamdulillah… Allohumma Kamaa Hassanta kholqi Fa Hassin Khuluqi…
Segala Puji hanya milik Alloh…Ya..Alloh sebagaimana Engkau memberikan rupa yang baik, maka jadikanlah padaku akhlak yang baik. Amin…