Ketika Iblis Datang Mengaku Tuhan Menggoda Imam Ahmad Saat Sholat Tahajud

Eramuslim.com – IMAM Ahmad bin Nazzar dalam suatu Sholat Tahajud didatangi sebuah cahaya yang ternyata Iblis yang mengaku Tuhan. Lantas bagaima sikap Imam Ahmad bin Nazzar saat itu?

https: img.okezone.com content 2021 06 15 614 2425458 ketika-iblis-datang-mengaku-tuhan-menggoda-imam-ahmad-saat-sholat-tahajud-ZkqPQlLoyE.jpg

Imam Ahmad bn Nazzar atau bernama asli Abu Maisarah, Al-Qoiruwani adalah seorang ulama bermadzhab Maliki. Beliau dikenal sebagai Faqihul Maghrib atau ahli fikih daerah Maroko. Sosok ini dikenal doanya mustajab dan ulama yang seimbang antara ilmu dan amal.

Hampir setiap malam beliau mengkhatamkan Al-Quran dalam shalat tahajud di masjidnya. Beliau pernah diminta oleh Gubernur Al-Manshur bin Ismail untuk menjabat sebagai qadhi untuk daerah Qoiruwan, namun beliau tidak bersedia menerimanya. Imam Ahmad bin Nazzar Beliau wafat di tahun 338 H.

Ada satu kejadian menarik tentang beliau. Di sela beliau sedang tahajud, tiba-tiba muncul cahaya sangat terang dari tembok masjid. Cahaya itu mengatakan dengan lantang,

تملا من وجهي، فأنا ربك

“Engkau telah memenuhi wajahku, akulah tuhanmu.”

Melansir laman Kisahmuslim pada Selasa (15/6/2021) disebutkan  apa yang bisa kita bayangkan ketika kita mengalami kejadian semacam ini? Ya, kita sepakat akan merasa sangat bangga. Kita akan merasa telah mencapai puncak beribadah.

Hampir bisa dipastikan, orang yang mengalami kejadian semacam ini, esok harinya segera membuka praktek pengobatan alternatif, suwuk karena merasa punya karamah.

Tapi tidak demikian yang dilakukan sang imam. Ulama yang mulia ini memahami hal yang berbeda. Yang mendapat petunjuk Allah melalui ilmu agama yang beliau pahami. Apa yang beliau lakukan?

Ternyata Imam Ahmad bin Nazzar ini meludahi cahaya yang menampakkan wajah ini, dan mengatakan,

اذهب يا ملعون

“Pergilah wahai makhluk terlaknat.”

Tiba-tiba cahaya itu padam.

Beliau memahami ini tipuan setan. Agar orang menjadi ujub dalam beribadah. Selanjutnya dia mengaku telah mencapai puncak nirwana ibadah, derajat makrifat atau hakekat. Selanjutnya dia meninggalkan ibadah sama sekali.

[Okezone]