Lahirkan Pemimpin

Pemimpinku,

Mungkin tidak terlupakan beberapa hal dalam pikiran kita, ketika pemimpin di negeri ini di mana memimpin begitu lama dan cukup lama. Suatu anugerah yang Allah berikan kepada negeri ini juga pemberani-pemberani yang merubah negeri ini keperadaban baru.

Ketika lengsernya kepemimpinan itu itu dan lahirnya kepemimpinan baru, tapi belumlah cukup untuk Allah menguji kepada kita semua dengan ujian lainnya.

Ketika badai tsunami menerjang negeri serambi mekah (Aceh), gempa terjadi di mana-mana di negeri ini, pertikaian antar saudara di provinsi ini, ketidaktegasan aparat dalam menertibkan tempat-tempat hiburan malam dan lainnya.

Suatu yang sangat menyedihkan ketika prestasi Indonesia dimata dunia sangat jauh sekali. Dalam hal kemaksiatan negeri ini prestasinya dapat urutan teratas, tetapi dalam kebaikan dan mengharumkan nama baik masih jauh sekali.

Pemimpinku, ada nasihat yang baik buat kita semua yaitu nasihat yang datang dari Allah yang artinya “Maka dirikanlah sholat karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan Mungkar”

“Hai orang-orang yang beriman maukah aku tunjukan kepada kamu suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih,berimanlah kepada Allah dan Rosul Allah (Muhammad),dan berjihadlah dijalan Allah dengan Harta, diri kamu, itulah yang lebih baik jika kamu mengetahui”

“Bahwasanya dibalik kesulitan terdapat kemudahan”

Nasehat lainya juga tertulis dalam hadist :
“Agama itu nasehat”.  Kami bertanya,”Bagi Siapa?” Beliau bersabda,”Bagi Allah,kitab-Nya,Rosul-Nya,para pemimpin kaum muslimin, dan bagi kaum muslimin pada umumnya.”,

Negeri ini akan beberapa bulan dan tahun kedepan akan menyelenggarakan pemilihan umum. Pemilu untuk memilih gubernur, wakil-wakil rakyat dan juga presiden.

“Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu”(HR Titmidzi dan Nasa’i).

Manusia dianugerahkan akal pikiran, dengan akal pikiran dapat membedakan antara yang baik dan buruk. Berbeda dengan ciptaanya yang lain (hewan dan tumbuhan).

Setiap diri kita adalah pemimpin, pemimpin di Rumah tangga, warga masyarakat, perusahaan (organisasi) atau pun di negeri ini.

Kalaulah kita salah dalam menentukan pilihan pemimpin yang lalu maka kita beristighfar.

Bumi ini hanya diwariskan untuk orang-orang sholeh, dan orang-orang sholeh hanya dapat dilahirkan dari agama ini.

Bagaimana pemimpin kita dapat memimpin negeri ini tanpa ada kesholehan sendiri. Agama selalu memberikan nasehat kepada ummatnya.

“Sesungguhnya Allah SWT mengampuni kesalahan umatku yang disebabkan keliru, lupa, dan karena dipaksa” (HR Ibnu majah,baihaqi)

Partai politik melahirkan pemimpin?
Memang benar sekali pemimpin yang memimpin negeri ini dilahirkan dari partai politik. Dengan pendirian partai politik dan mempunyai suara yang banyak menitipkan wakil –wakil rakyat di parleman dan juga dapat merekeomendasikan presiden.

Banyak orang memandang politik itu kotor, dan hanya melahirkan koruptor-koruptor, yang bisa membangkrutkan negara..

“Sesungguhnya segala sesuatu tergantung pada niat dan mendapatkan balasan amal sesuatu dengan niatnya”

Mudah-mudahan dengan niat yang bersih karena Allah dan mengusung dakwah ada orang-orang yang tetap istiqomah berpegang teguh pada agama ini dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang dapat melakukan perbaikan disegala bidang.

Kita do’akan pemimpin-pemimpin kedepan lebih dekat dengan agama dan menjaga kesholehannya amin.