Mari Muliakan Malam Jum’at

Oleh: Syaripudin Zuhri

Adakah manusia yang peduli dengan malam Jum’at? Adakah kaum muslimin dan muslimah masih memegang tradisi atau kebiasaan mengamalkan dengan membaca surah Yasin atau amalan-malan lainnya. Adakah kebiasaan memuliakan malam Jum’at sudah pudar ditelan jaman yang kata orang semakin edan.

Kebiasaan memuliakan malam Jum’at salah satu ciri muslim dan muslimah, karena di dalam malam Jum’at itu keberkahan Allah SWT akan lebih tinggi dibandingkan malam-malam lain. Malam Jum’at dimana keesokan harinya diadakan sholat Jum’at adalah malam istimewa bagi seorang muslim maupun muslimah, orang mukmin maupun mukminat, jadi benar-benar malam yang istimewa, bukan sekedar malam biasa.

Tapi masihkah kebiasaan warga muslim memuliakannya? Atau justru hanyut terbawa arus jaman, di mana orang tak peduli lagi dengan malam Jum’at yang mulia itu, karena bisa anda saksikan sendiri, betapa banyak kegiatan hura-hura, pesta pora atau berbagai acara yang hingar binger di lakukan di malam Jum’at.

Bahkan banyak yang tak peduli lagi ketika mengadakan acara yang gegap gempita justru di malam Jum’at dan di dalam bulan ramadhan! Anda bisa bayangkan, malam Jum’at sudah malam yang mulia, bulan ramdhan juga bulan yang suci, tapi di malam itu diadakan acara band, nyanyi-nyanyi sambil berjoget ria dan acar hura-hura lainnya.

Kalau yang menyelenggarakan non muslim, rasanya masih bisa dimaklumi, karena mereka tidak memuliakan dan tidak mensucikan malam Jum’at dan bulan ramdhan, tapi kalau penyelenggaranya orang muslim, yang seharusnya malam itu buat terawih, membaca Al Qur’an, sholat malam dan kegiatan ibadah lainnya, apa yang ada bisa katakana? Paling-paling hanya bisa mengelus dada dan banyak-banyak membaca istigfar.

Malam Jum’at
Malam termulia diantara malam-malam lain
Pada malam ini kau bisa merasakan nikmatnya Jum’at putih
Ya Jum’at yang suci

Kau akan temukan malam ini

Di sini

Di dalam ridhoNya

Malam Jum’at
Begitu akan terasa nikmatnya
Setelah kau menyerah total kepadaNya
Dengan tahajud, witir, dzikir, membaca al Qur’an dan sebagainya

Jum’at putih
Aku namakan malam mulia ini
Karena di dalamnya kua bisa temukan kesucian malam Jum’at
Dengan banyak-banyak berdialog padaNya

Jum’at putih
Di dalamnya kau bisa  menyerahkan semua titipanNya
PadaNya yang telah memberikan titipan padamu
Ya semua itu telah kau kembalikan padaNya
Pada malam Jum’at putih
Dan jiwamu tiba-tiba ringan seakan-akana tanpa beban
Totalitas penyerahan padaNya
Membuat jiwamu tenang, damai dan lega
Alhamdulillah

Jum’at putih
Jum’at suci
Jum’at kebahagiaan
Jum’at di atas Jum’at
Allahu Akbar

Mungkin ada yang bilang, “ah setiap hari kan sama saja, tak ada keistimewaan pada malam Jum’at, semua biasa saja”. Jelas yang bilang begini ini, tak memuliakan malam Jum’at, jadi baginya malam Jum’at mau pestapora, mau dansa dansi, mau apa saja boleh. Ngerikan! Kalau pernyataan itu keluar dari sahabat-sahabat yang muslim atau musliman, mari simak berikut ini :

Sahabat …. setiap napas yang diberikan-Nya adalah amanat-Nya yang nantinya dimintai pertanggungjawaban di akherat sana. Sahabat …. Setiap detik napas yang berhembus adalah bonus dari-Nya yang tidak semua orang mendapatkannya, tidak semua memilikinya, yang tidak semua orang menyadarinya, yang tidak semua menghargainya.

Sahabat …. napas tiap detiknya dianggap biasa saja, karena begitu seringnya bernapas sampai tak sempat menghitungnya, tak sempat menghargainya, tak sempat berterima kasih kepada-Nya dan baru disadarinya bila sakit menjelang, bila flu menghempas, bila pilek dan flu menghantam, bila batuk menghajar, bila sesak napas menggeliat, bila paru-paru mulai bolong, bila tbc menggurita, bila air mengalir dari hidung tak henti-hentinya, bila mata gatal segatal-gatalnya, bila tidurpun menjadi susah.

Sahabat ….barulah napas dihargai,barulah kesehatan diperhatikan, barulah kematian di ingat, barulah dosa-dosa terbayang, barulah sadar bahwa napas adalah karunianya yang begitu besar, tiap detik , tiap saat, tiap waktu bonus dari-Nya datang tanpa diminta.

Sahabat ….mari saling berbagi, mari saling mengingatkan, mari saling memberi nasehat, mari saling bertegur sapa, selama napas masih berhembus
selama hidup masih diberikan, selama maut masih menunggu, selama kuburan masih jauh, selama hayat masih dikandung badan, selama kesehatan masih bersama, selama ingatan masih tajam,selama gerak masih lancer.

Sahabat ….

Apa yang kau cari? Akan kau tinggalkan
Apa yang kau dapat? Tak dibawa mati
Apa yang bersamamu? Akan berpisah
Apa yang kau simpan? Akan hilang
Apa yang dambakan? Tak abadi
Apa yang kau cintai? Bukan milikmu
Apa yang kau benci? Bukan kau yang menciptakan
Apa yang kau hina? Bukan kau yang menjadikan
Apa yang kau gosipkan? Pahalamu kan hilang
Apa yang kau benci? Tak di bawa mati

Sahabat ….
Setiap langkah kita sedang menuju ke kuburan
Usia kita bertambah maut makin dekat
Rumah terakhir kita kuburan
Tanah air kita yang hakiki panjangnya hanya satu kali dua meter saja.

Moskow, 23 Februari 2013