Masih Adakah Hujan dan Kantuk Itu?

Masih Adakah Hujan dan Kantuk Itu?

Sejenak aku baca kembali kalimat-kalimat mulia itu. Kemudian akupun termenung memikirkan maksud yang terkandung didalamnya. Sudah satu bulan ini, aku sering sekali membaca tafsir Surat Al-Anfal dan setiap kali aku membacanya setiap itu pula dadaku berdegup dengan cepat khususnya pada ayat 9-12, dimana Allah menurunkan hujan, dan rasa kantuk kepada pasukan muslim di perang Badar. Sempat terlintas dalam kepalaku kenapa rasa kantuk yang diturunkan Allah sebagai salah satu rahmat dan karunia-Nya pada waktu itu, bukan yang lain.

Aku buka kembali shirah Rasulullah mulai membaca kisah perang Badar, khususnya yang berkaitan dengan turunnya ayat 9-12. Airmata ini tumpah, membaca kisah tersebut dimana Rasulullah dan pasukan muslim menghadapi kaum kuffar, musyrikin Quraisy dengan kapasitas yang tidak sebanding baik dari jumlah pasukan maupun dari senjata perang. Ditambah lagi kaum musyrikin telah mengusai sumber air.

Melihat kondisi tersebut banyak dari pasukan muslim yang khawatir dan gelisah apakah mereka bisa menang atau tidak. Rasulullah sangat sedih melihat kondisi ini, beliau terus berdo’a kepada Allah. Dalam hadits, dikisahkan bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya Tuhanku apabila sekelompok kecil ummat-MU ini kalah dalam pertempuran, maka niscaya Engkau tidak akan disembah lagi di bumi ini.” Abu Bakar begitu terenyuh menyaksikan kesungguhan do’a Rasulullah sampai sorbannyapun terjatuh. Sambil memasangkan sorban Rasulullah, ia berkata “Ya Rasulullah, Allah pasti mengabulkan do’amu.”

Kemudian Allah menurunkan air hujan sebagai rahmat-Nya untuk membasahi hati dan diri pasukan muslim agar hilang rasa was-was dalam diri mereka. Allah juga memberikan rasa kantuk agar hilang rasa gelisah dan mereka terhindar dari godaan setan. Allahpun menurunkan seribu malaikat untuk menolong pasukan muslim. Dalam shirah, diceritakan hanya Rasulullah yang tetap terjaga, mendirikan sholat semalaman. Akhirnya kaum muslimin menang dalam perang Badar padahal kekuatan mereka saat itu hanya kurang lebih 300 orang sementara dipihak lawan lebih dari 3.000 orang dengan persenjataan lengkap.

Saat ini, semua orang di seluruh dunia membicarakan ipembantaian umat muslim . Dengan jumlah pasukan dan persenjataan yang tidak seimbang, kaum kuffar dan teman-temannya berusaha membumi-hanguskan komunitas muslim, dari negeri afghan, negeri Irak 1001 malam tempat para ilmuwan dan cendikiawan Islam lahir, Negeri menara putih suriah, Rohingya, Patani, Moro, Checnya, dan lainnya.

Semoga Allah memenangkan pertempuran umat Islam melawan kaum kuffar dan janji Allah pasti benar. Berdasarkan cerita yang pernah aku dengar abad ini, genap sudah 7 abad dunia dikuasai oleh kaum kuffar sejak jatuhnya Andalusia (Turki Utsmani). Mungkin saja inilah saatnya Umat Islam kembali merebut kejayaannya. Wallahu ‘a’lam (nn-farida/[email protected])