Mendeteksi Sakit Iman

Dalam kehidupan yang kita jalani di dunia ini, setiap orang dari kita pasti pernah suatu kali tertimpa penyakit. Penyakit yang menimpa setiap orang berbeda jenis dan kadarnya. Kadang sakit itu ringan dan tidak begitu kuat mempengaruhi aktivitas seseorang. Dan kadang kala penyakit yang menimpa seseorang begitu parah dan sangat berpengaruh pada kelancaran dan kestabilan aktivitas hidup yang dijalaninya.

Sehingga membuatnya harus terbaring lama di atas kasur dan banyak pekerjaan penting yang tidak terlaksana. Setiap orang juga ketika ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya, ia berupaya untuk berobat dengan mendatangi dokter spesialis. Dan kepada dokter ia akan bercerita apa yang ia rasakan, apa yang sakit dan dimana yang terasa sakit. Dokter yang baik akan memberikan keterangan dan menuliskan obat-obat yang mesti diminum.

Dan seseorang yang ingin kesembuhan tentu akan bergiat untuk mengikuti petunjuk dokter dan disiplin meminum obat, segala anjuran akan dilaksanakan dan segala pantangan akan ditinggalkan.

Biasanya, ketika sakit gejala-gejala yang terasa adalah: tidak bernafsu makan, badan terasa letih, kepala sering pusing, hidung pilek, tidur tidak nyenyak, hidup kurang bergairah, dan lain sebagainya. Kesimpulannya, segala aktifitas tidak bisa berjalan normal seperti biasa. Sebagian orang yang sadar akan kesehatan dirinya yang terganggu, ia akan berupaya cepat berobat sebelum kondisinya menjadi lebih parah. Sebagian lain menganggap enteng penyakit, sehingga ia membiarkan penyakit tersebut, dan kalau udah agak payah, ia mulai berobat, akibatnya kondisinya semakin parah dan perlu pengobatan intensif.

Dan sebagian lain tidak mau tahu dengan keadaan dirinya, sakit ataupun sehat tak menjadi perhatiannya, sehingga ketika sakit ia tidak berusaha untuk berobat. Dan orang yang fungsi akalnya tidak berjalan, alias tidak waras, pasti tidak akan tahu apa yang sedang melanda dirinya. Mau sakit atau sehat baginya tidak jadi masalah. Manusia yang tidak waras ini hidupnya tidak jelas dan tidak normal.

Dalam kaitannya dengan hal diatas, kita juga perlu untuk mendeteksi kondisi kesehatan iman kita. Kita perlu mengeceknya setiap hari bahkan setiap saat. Dan kalau kita sendiri tidak bisa melakukan pendeteksian, kita perlu pada seorang ‘dokter spesialis iman’ yang akan bisa menyingkap penyakit yang bersarang dalam jiwa raga kita. Tidak hanya sakit fisik yang perlu pemeriksaan dan pengobatan, tapi sakit iman juga sangat perlu dan tak kalah pentingnya.

Bagaimanakah cara kita untuk bisa mengetahui kesehatan iman kita? Syekh Nabil `Awadhi mengatakan, bahwa bila seseorang ingin mengetahui kadar dan kondisi imannya, hendaklah ia hadapkan dirinya dengan ayat-ayat Allah, apakah ketika kita mendengar nama Allah ada terasa getaran dihati, apakah ketika mendengar ayat-ayat Allah iman menjadi bertambah. Tidak hanya itu, apakah ada timbul keinginan dalam hati untuk selalu ingin berbuat kebaikan. Ataukah jiwa cenderung pada dosa dan kemaksiatan.

Diantara tanda-tanda sehatnya iman: pemiliknya selalu menjaga shalat 5 waktu dengan tepat waktu dan berjamaah, selalu berdzikir pada Allah siang dan malam, selalu membaca al-Qur`an dan mudah tersentuh dengan ayat-ayatnya sehingga meneteslah air mata, selalu ingat mati, selalu ikhlas dalam beramal, banyak bersyukur, sabar dengan ujian yang menimpa, bertawakal pada Allah dan hati yang selalu menghadap untuk segala amal kebaikan lainnya.

Adapun diantara tanda–tanda sakitnya iman: hati yang tidak pernah tersentuh dengan nama Allah, dengan ayat-ayat Allah, suka melihat pada segala yang diharamkan oleh Allah, suka mendengar segala apa yang diharamkan Allah, berkata yang sia-sia, malas beribadah, cenderung pada dosa dan maksiat, dan tidak mau menerima nasehat dan perbaikan dan suka berbuat segala bentuk keburukan lainnya.

Mari kita deteksi iman kita, kita chek, apakah kita termasuk orang-orang yang imannya sehat dan apakah tanda–tandanya bisa kita rasakan? Ataukah kita termasuk orang-orang yang sakit iman? Atau yang lebih parah telah mati ruh iman dalam hati? Sebelum itu terjadi secepatnya kita obati.

Orang-orang yang sakit iman, ketika dibacakan ayat-ayat Allah, tentang hari kiamat, siksa neraka dan lainnya tidak tersentuh hatinya, tidak tergerak hatinya untuk takut pada Allah, tidak ada tetesan air mata yang jatuh mengalir.
Sedangkan orang beriman yang hatinya sehat, ketika mendengar ayat–ayat tentang kiamat, tentang azab akan berkumpul rasa takut dalam hatinya dan segera meminta perlindungan pada Allah.

Adakah kita tersentuh dan menangis ketika sendiri mengingat Allah? Adakah hati kita selalu yakin dengan janji-janji Allah? Adakah hati kita selalu rindu pada Allah? Dan adakah hati kita bergetar ketika disebutkan nama Allah dan dibacakan pada kita ayat-ayat Allah?

Di bawah ini beberapa hal yang bisa menyembuhkan penyakit hati :

Pertama, ketahuilah bahwa umur kita singkat, mati akan datang kapan saja, sehingga dengan selalu ingat pada mati akan mendorong kita untuk selalu bersemangat dalam ketaatan pada Allah. Dan tidak timbul keinginan melihat gambar atau film yang haram, berbicara kotor, berbuat dosa dan maksiat. Karena bayangan kematian selalu hadir dalam hati dan pikiran kita.

Kedua, ingatlah kelak setiap kita akan berdiri dihadapan Allah untuk mempertanggung jawabkan amal kita di dunia. Apakah yang akan kita jawab ketika Allah bertanya pada kita? Wahai fulan, pada hari ini, di tempat ini, kamu melakukan ini? Apakah yang akan bisa kita jawab? Kecuali seperti apa yang kita lakukan, dan tidak ada satupun yang bisa kita sembunyikan dari Allah.

Ketiga, menjauhi teman-teman yang jahat dan buruk
Mereka ibarat virus yang bisa menggerogoti tubuh. Dengan menjauhi mereka iman kita akan terhindar dari penyakit. Mendekati dan bergaul dengan mereka akan menyebabkan kita terkena penyakit seperti yang mereka derita. Mereka ibarat orang-orang yang sedang terkena penyakit parah dan cepat menular.

Keempat, berteman dengan orang-orang yang soleh
Mereka adalah ibarat dokter yang selalu perhatian pada pasien. Dekat dengan mereka akan membuat kita selalu dekat dengan kebaikan. Mereka akan mengingatkan ketika kita lupa, akan menegur ketika kita salah dan akan meluruskan ketika kita keliru.

Kelima, tinggal dan hiduplah dilingkungan yang baik
Carilah tempat tinggal yang sehat, jauhi tempat tinggal yang kotor dan kumuh. Bakteri–bakteri yang tersebar di tempat kumuh akan bisa mengenai kita. Oleh karenanya, hiduplah di lingkungan yang baik dan bersih. Dengan hidup di lingkungan seperti itu suasana kebaikan yang ada padanya akan dapat mempengaruhi kita juga.

Keenam, perbanyak membaca dan mentadabburi al-Qur`an dan hadits–hadits Rasulullah Saw..
Al-Qur`an adalah penyembuh segala penyakit yang bersarang di hati, dengan dekat dengan al-Qur`an, pembawa penyakit yaitu setan akan dapat kita usir, nafsu atau virus dapat kita kalahkan. Ibarat suplemen makanan yang selalu perlu kita konsumsi agar kita tetap bisa menjaga ketahanan, ke fit-an tubuh dan agar stamina tetap prima. Dengan al-Qur`an akan terang jiwa kita, jernih pikiran dan tentram hidup kita.

Sebenarnya, masih banyak hal-hal positif lainnya yang bisa kita lakukan untuk tetap menjaga sehatnya iman kita, adapun yang penulis sebutkan disini hanyalah baru sedikit saja, untuk tambahan, kita bisa membacanya di berbagai buku yang berkenaan dengan hal ini. Bila ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini, mohon tambahan, perbaikan dan saran dari pembaca. Semoga bermanfaat. Wallâhu a`lam.

Cairo,
[email protected]