Mereka Tidak Mundur dari Perjuangan

Terukir pula dalam sejarah, syair Abdullah bin Rawahah menjelang syahidnya :

“ Aku bersumpah, Wahai jiwaku

Masuklah engkau, masuklah ke medan perang

Atau kupaksakan padamu

Bila semua orang telah berbaris berteriak , MAJU…!

Mengapa masih juga membenci surga?

Sudah lama hidupmu dalam ketenangan

Engkau tidaklah lebih dari setetes mani tua.”

 

Akhirnya diapun maju seraya berkata :

 

“Jiwa, oh jiwa

kalaupun tak terbunuh disini

dirimu pasti kan mati

inilah jalan keabadian paling sempurna

saat dinanti telah tiba

lakukanlah seperti keduanya (Zaid Bin Haritsah dan Jafar Abu Thalib yang telah syahid lebih dulu)

engkau tentu bahagia

 

Ketika hendak ia memulai serangan, seorang sepupunya mendekat sambil menyodorkan sepotong daging bakar seraya berucap,”makanlah ini agar lebih kuat.” Di cuwilnya sedikit,  ketika kemudian telinganya mendengar gemuruh pertempuran di sekitarnya, dia tersadar dan memarahi dirinya sendiri,”engkau masih di dunia!” segera dicampakkannya daging di tangannya dan tanpa menunda nunda lagi, ia  turun ke medan perang, bercampur dengan pedang berkelebat kesana kemari berkilauan tertimpa sinar mentari sampai syahidlah ia menyusul sahabat sahabatnya.

Begitulah bila iman sudah meresap di dalam hati mereka, yang dihadapan mereka hanya indahnya surga, walau mereka masih didunia. Segala godaan dan ujian dunia mereka hempaskan, mereka buang jauh jauh godaan tersebut. Mereka tidak menimbang faktor dunia sebagai penentu langkah perjuangannya, dan mereka tidak mundur dan tidak berbalik melihat jumlah pasukan yang tidak imbang, atau bahkan karena disebabkan kurangnya dan habisnya logistik, mereka tidak lari kebelakang,  mereka tidak memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri, mereka bersatu kala ancaman datang kepada mereka. Mereka hanya ada satu harapan yaitu mereka ingin masuk surga.

Semoga kita semua yang telah mengaku ingin berjuang untuk Islam tidak terbuai dengan banyaknya dunia yang kita miliki  sehingga tujuan dakwah menjadi menyimpang atau sebaliknya merasa lemah karena kurangnya atau habisnya logistik perjuangan sehingga meninggalkan jalan dakwah…Semoga Allah berikan ketegaran dan kesabaran dalam menjalani pahit manisnya jalan dakwah ini yang penuh liku dan mengikuti jejak para Nabi, para sahabat, dan para mujahid dakwah hingga akhir zaman  menuju surgaNya Allah… Aamiin

 

(MM/Ref : Ibnu Hisham/manhaj Haraki)