Nabi Muhammad di Mata Pembesar Yahudi dan Nasrani

4. Hushain bin Salam bin Harits (Pendeta Yahudi di Madinah)

Hushain bin Salam bin Harits adalah seorang pendeta dan ulama Yahudi dari Bani Qainuqa, yang paling dalam pengetahuannya tentang kitab suci Taurat. Sewaktu Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Hushain mendapat berita bahwa orang yang di nanti-nanti dan diharap-harap kedatangannya itu telah sampai di Madinah.

Ya, Hushain memang tengah menanti-nanti kedatangan ‘Pesuruh Tuhan’ yang terakhir, yang sifat-sifatnya termaktub dalam Taurat dan Injil. Kedatangan ‘Pesuruh Tuhan’ itu telah dijanjikan dalam kitab-kitab tersebut.

Ia pun meyakini sosok ‘Pesuruh Tuhan’ ada pada sosok Nabi Muhammad SAW. Setelah diam-diam menemui Nabi Muhammad, Hushain mencocokkan sifat-sifat Nabi Muhammad dengan sifat-sifat yang telah disebutkan dalam Taurat dan Injil.

Setelah diketahuinya bahwa sifat-sifat dan tanda-tanda itu cocok pada diri Nabi Muhammad, seketika itu juga Hushain masuk Islam, dan mengajak seluruh keluarganya menjadi pengikut agama Muhammad. Hushain kemudian berganti nama menjadi Abdullah bin Salam.

Dari Abdullah bin Salam “Tatkala Rasulullah SAW tiba di Madinah, manusia berjejalan menemui beliau dan saya termasuk di antara mereka. Setelah saya mengamati Rasulullah, saya langsung mengetahui melalui sinar wajahnya yang menunjukkan beliau bukan seorang pendusta. Ucapan pertama kali yang aku dengar langsung dari lisan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kala itu beliau mengucapkan, ‘Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan (sedekah), sambunglah tali silaturrahmi, salat lah di malam hari tatkala manusia terlelap tidur maka kalian akan masuk surga dengan selamat.’ (HR.Ibnu Majah)