Menelusuri Jejak Kartini

Episode akhir hidup Raden Adjeng Kartini adalah akhir hidup yang penuh hidayah. Secara tersirat beliau mengajak wanita Indonesia (khususnya wanita Jawa pada waktu itu) untuk belajar Al-Qur’an, baik cara membacanya, menghapalkannya, mengerti isiny

(Sebelum) Tak Bisa Menolak

Begitu mudah lidah ini menolak undangan dan ajakan-ajakan kebaikan, meski sebenarnya kita dalam kelonggaran untuk memenuhinya. Padahal semua ajakan itu sangat mungkin menambah perbekalan kita saat benar-benar tidak bisa menolak panggilan dari Allah mel

Tak Pernah Terhenti

Teriknya matahari telah menjadi kawannya, bisingnya kota siang ini telah menjadi rumah di hatinya, memori dan kerinduan atas senyuman hangat isteri telah menjadi gelora di sanubarinya dan membisikkan kata semangat setiap detiknya.

Silaturahim Penuh Makna

Bapak tua itu juga berujar bahwa hablumminnannas juga seringkali menjadi dalih bagi ibu-ibu untuk berkumpul dengan niat bersilaturahmi, namun kadang pertemuan yang semula diniatkan untuk silaturahmi, bisa berbelok menjadi sekumpulan orang berghibah, be

Pelajaran Berinfak

Berinfak sesungguhnya pun menabung. Jika menabung hanya sejumlah yang ditabunglah yang didapat, tetapi berinfak, yang didapat kembali jauh lebih banyak dari yang kita berikan. Berinfak, tidak (hanya) berbunga, bahkan berbuah. Buahnya sangat manis untuk

Pohon Ketenangan

Pohon ketenanganku juga kutemui saat bertemu dengan ‘anak-anakku’ di setiap Sabtu sore. Menatap mereka, melihat wajah gembira mereka, bertemu dengan kejujuran mereka sungguh mampu melepaskan jenuh dan bosan, atau bahkan juga kesedihan.

Setitik Debu

Dan saya masih mempunyai Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih yang menaburkan berbagai kenikmatan kepada saya tanpa henti. Ya, saya masih diberi kesempatan menikmati dan menjalani kehidupan dengan sempurna.

Susahnya Konsisten

Wajah ini mulai meradang saat menuju kamar mandi, mengingat betapa antrian wudhu di tempat seperti ini luar biasa. Wudhu rasanya tidaklah sempurna. Alhamdulillah sholat maghrib bisa ditunaikan dengan sempurna tepat 10 menit menjelang Isya. Saya tercenu

Salam Berbuah Cinta

Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro dikenal sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni senang mengucapkan salam “Assalaamu’alaikum” kepada siapapun -muslim- yang dijumpainya di manapun.

Menyikapi Pemberian

Beliau SAW tidak pernah mengharap balas jasa apalagi imbalan ketika membantu atau memberikan sesuatu kepada orang lain. Dalam kesederhanaan hidup, amal beliau kepada mereka yang membutuhkan tidak ada yang menyamai di dunia ini.