Pembawa Cahaya Illahiah

Oleh: Syaripudin Zuhri.

Berbagi dengan sepuluh firman Tuhan
Ada larangan ada anjuran
Pada Kitab suci Taurot yang di turunkan kepada nabiNya, Musa AS
Salah satu kitab suci yang wajib dipercayai bagi orang beriman
Kitab yang disempurnakan oleh Al Qur’an
Penutup wahyu dan kenabian
Beliau Muhammad SAW !

Nabi Musa As sang Kalimatullah
Musa yang diajak bicara denganNya
Musa sang pembelah lautan
Musa sang penyelamat
Musa salah seorang dari Ulul Azmi
Yang membawa manusia di jamannya untuk mentauhidkanNya
Melawan sang angkara murka Fir’aun

Perjalanan panjang Musa AS
Dari Sungai Nil sampai ke Laut Merah
Dari perbudakan sampai membelah lautan
Dari tongkat menjadi ular ke singgasana kenabian
Dari perbudakan sampai kerosulan
Dari keraguan sampai haqulyakin
Membentang sejarah peradaban manusia di gurun pasir sahara
Membentang berabad-abad dengan kesaksian piramida
Yang tetap berdiri kokoh  menantang sang waktu

Musa AS dengan sepuluh firman Tuhan
Membuka kegelapan para budak belian
Menundukan para tukang sihir Firaun yang kemudian beriman
Membawa Bani Israel dari kegelapan ke Cahaya Tuhan
Berani mendombrak Fira’un yang mengaku Tuhan
Yang ditenggelamkan kedalam Laut Merah
Karena kesombongannya

Musa As dengan sepuluh firman Tuhan
Di jamannya mampu menghancurkan kesombongan Fir’aun
Berani membawa ummat ke luar dari kegelapan
Membawa ummat ke hamparan padang pasir Sahara
Demi tunduk kepada perintahNya

Musa dengan sepuluh firman Tuhan
Tetap tercatat dalam sejarah
Berjuang membela kebenaran
Bukan dengan senjata
Bukan dengan panah yang melesat seperti kilat
Bukan dengan pedang terhunus tajam
Bukan dengan tombak bermata tajam yang menembus dada musuh
Bukan dengan lemparan batu keras ke kepala sang durjana
Bukan dengan bola api yang dilemparkan ke sarang pengkhianat
Bukan senjata apapun
Tapi dengan tongkat
Tongkat di kiri dan kitab di kanan !

Tongkat lambang penunjuk jalan kebenaran
Tongkat yang berubah menjadi ular saat dibutuhkan menelan kemunapikan
Tongkat yang membelah lautan kekapiran
Tongkat pembawa cahaya Ilahiah
Tongkat yang tegak lurus yang memisahkan antara hak dan yang batil
Tongkat sederhana, hanya sepotong kayu
Namun punya makna yang amat luas
Seluas samudera kehidupan
Selamat berjuang
Para pembawa tongkat !

 

Begitulah baik-bait yang saya tata dengan pikiran yang diberikanNya, selalu Dia, Dia dan Dia yang memberikanNya, tanpa Dia, Allah SWT, tak ada satu kalimatpun yang bisa keluar dari otak yang saya miliki, juga dengan otak anda. Karena tidak semua yang punya otak, bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Dan tanpa izin dan kehendakNya, jangankan satu artikel, apalagi samapi satu buku, satu kalimatpun tak akan dapat tertulis.

 

Bait-bait di atas, tak perlu diberi nama, apakah puisi atau bukan, itu tak penting. Yang penting adalah kesadaran untuk “para pembawa tongkat” yang harus terus menerus berjuang dengan segala potensi yang dimilikinya, berada di manapun dan kapan pun . Karena risalahNya harus disampaikan, walaupun hanya satu ayat! Perkara  setelah disampaikan, diikuti atau tidak, itu bukan lagi tanggung jawab”para pembawa tongkat”. Hidayah mutlak Tuhan yang memberikan, bukan pembawa risalah. Tugas pembawa risalah hanya menyampaikan.

 

 

Moskow, 16 Pebruari 2013.