Lagi Kerja? Waktunya Bercinta

Saya awali tulisan ini dengan sebuah cerita tentang seorang petugas jalan tol. Dengan pernuh keramahan dia menyambut kedatangan para pengguna jalan tol. Ucapan "Selamat pagi, Pak" dan "Terima kasih, selamat jalan," mengiringi sebuah senyuman. Siapa yang tak senang dengan keramahan tersebut.

Salah seorang pengguna jalan tol yang penasaran dengan sikap petugas tersebut -petugas lain biasanya melayani dengan setengah hati, tanpa senyum, bahkan sambil ngobrol atau mendengarkan musik- menghampiri dan mengajak ngobroldi sela-sela jam kerjanya.

"Bapak sudah lama bekerja di sini?" tanya pengguna jalan tol.

"Sudah," jawabnya singkat dengan diiringi senyuman.

"Saya penasaran, kenapa Bapak selalu tersenyum ketika memberikan tiket atau kembalian pembayaran tol?"

"Bagaimana saya tidak senyum, ketika saya memberikan tiket jalan tol kepada para pengendara, padahal dengan melakukan hal itu saya telah membantu para pengendara untuk bisa tiba lebih cepat ke rumah yang mungkin anak serta istrinya sudah menunggu. Itu sebuah kebaikan, ibadah. Dan setiap saya memberikan tiket saya iringi dengan basmalah dengan harapan apa yang saya lakukan akan bernilai ibadah di sisi Allah," jawab petugas tol tersebut.

Bekerja adalah ibadah. Itu mungkin prinsip yang dipegang oleh petugas tol tersebut. Bukankah manusia dan jin diciptakan Allah untuk beribadah? Ibadah pun bukan hanya terbatas sholat, puasa, zakat, dan haji yang statusnya ibadah mahdhoh alias sudah ditentukan tata caranya, tetapi banyak pula yang ghairu mahdhoh. Bekerja adalah salah satunya.

Jika saya, anda, dan semua pekerja bisa mencintai pekerjaan dan memegang prinsip seperti petugas jalan tol, rasanya sudah pasti kebahagiaan bekerja kan diraih. Tak akan ada keluh kesah karena terbayang balasan yang jauh lebih baik yang Allah berikan daripada sekedar gaji (meskipun penting juga).

Seorang wartawan, jika ia menganggap bahwa ketika memberitakan sebuah berita yang dengan berita tersebut menggugah orang untuk menjadi lebih baik atau berbuat baik, maka baginya pahala dari orang-orang yang berbuat baik lantaran terinspirasi dari berita yang ia sampaikan tanpa mengurangi pahala dari orang-orang tersebut.

Seroang staff perpustakaan, jika ia menganggap bahwa ketika ia melayani orang yang ingin meminjam buku dan dengan buku tersebut akan menambah pengetahuan si peminjam dan kelak di lain waktu ada kebaikan dari buku tersebut yang diamalkan oleh si peminjam, maka staff tersebut akan mendapatkan aliran pahalanya.

Apapun pekerjaan yang kita geluti, semoga kita bisa mencintainya. Semoga dengan cinta itu lahir keikhlasan. Dan semoga dengan keikhlasan tersebut cinta Allah akan dapat kita raih. Wallahu a’lam.

"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam". [Al An’am :162]

http://jampang.multiply.com/
[email protected]