Syawal Sudah Kelar, Perkawinan Tetap Digelar

Masih ingat dengan lagunya Bang Ben (Almarhum) dan Ida Royani yang salah satu baitnya seperti ini?

Eh ujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aje
Bulan syawal mau dikawinin

……

Bulan Syawal memang sudah lewat beberapa hari yang lalu. Tapi yang namanya perkawinan atau pernikahan tidak selalu dilakukan di bulan Syawal. Buktinya, tanggal sepuluh kemarin yang dalam kalender Hijriyah sudah jatuh pada hari kedua bulan Dzulqa’idah jumlah akad nikah atau pun resepsi pernikahan cukup banyak dilakukan.

Jika saya hanya mendapat satu buah undangan pernikahan saja, lain lagi dengan ibu saya. Beliau setidaknya ada tiga atau empat undangan pernikahan, sehingga tidak sempat ketika saya minta ditemani untuk bersilaturahim ke rumah encing saya di Kebon Jeruk. begitu pun ketika saya tiba di rumah encing saya, istri beliau sedang pergi kondangan ke beberapa tempat. Pun tak jauh dari tempat saya menghadiri undangan, sebuah tenda biru sudah terpasang untuk pesta pernikahan di hari berikutnya. Bahkan dari hasil investigasi seorang rekan MP, di sepanjang jalan Jakarta – Bekasi, setidaknya ada 35 buah janur kuning melengkung. Subhanallah.

Hari Minggu kemarin mungkin adalah hari dengan tanggal yang unik, tanggal sepuluh, bulan sepuluh, tahun 2010, jadilah 10-10-10. Maka tak heran jika pada hari tersebut banyak yang melakukan akad nikah plu resepsi. Entah karena uniknya, entah agar mudah diingat, entah pula karena rezeki yang Allah berikan memang jatuh pada tanggal itu. Namun jangan juga terlalu dipaksakan untuk melakukan akad nikah atau pun resepsi pada tanggal yang serupa, sebab bisa jadi bukan gembira yang diraih tapi kecewa yang diterima. Seperti sebuah berita yang saya terima bahwa sepasang sejoli tidak bisa melaksanakan akad nikah pada 10-10-10 pukul 10 lewat 10, karena penghulunya terlambat datang.

Jadi, bukan tanggal dan harinya. Allah tidak menciptakan hari dan tanggal yang buruk. Islam pun tidak mengenal hari dan tanggal baik atau hari dan tanggal buruk. Apapun harinya, berarapun tanggalnya, yang penting akad nikahnya tetap sah. Aamiin.

Untuk para pasangan pengantin baru, kukirimkan doa ini, di manapun kalian berada.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengum-pulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.” (HR. Penyusun-penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/316)

Sebuah puisi pun kuhadirkan untuk kalian…

dua insan melepas rindu
yang terpendam kian menggebu
peluk erat dan cium mesra
setelah sekian lama memupuk rasa
duduk berdamping tanpa penghalang
setelah sekian jauh terpisah ruang

dua hati memadu jiwa
setelah disaksikan puluhan pasang mata
genggam erat jemari tangan
lepeas sedetik pun semoga jangan
berharap turun segala keberkahan
berharap gugur segala dosa kesalahan

dua sejoli berkasih mesra
di pelaminan duduk berdua
dua pasang mata beradu pandang
menyelama lautan rasa bertepi karang
berjumpa gundah diharap jauh terbang
bersua indah diharap tak kan hilang

dua insan saling memuji
bukan berarti tiada cela dimiliki
mengagung hati, jiwa, dan raga
berharap dalam kekekalan bersama

dua insan merajut asa
meski yang dihadapi tak selalu indah pesona
onak duri adakala menyertai
semoga semua bisa dihadapi

dua insan memohon restu
dari kerabat, sahabat, serta tetamu
agar pernikahan dipenuhi keberkahan
agar terwujud keluarga samara yang didambakan

—000—

So, siapa yang hendak menyusul?

http://jampang.multiply.com/
[email protected]