Sejarah Masjid Agung di Roma yang Sempat Ditentang Mussolini

Eramuslim.com – Masjid Raya Roma di Roma yang juga tempat Tahta Suci Vatikan berada, di sini lah pada 4 Oktober 2019 dua pekan lalu Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menunaikan sholat Jumat. Kebetulan saat itu, Lukman tengah mengadakan kunjungan kerja ke Roma, Italia.

Seperti apa sejarahnya ada masjid Raya Roma?

Dalam sejarahnya, perlu waktu yang panjang hingga berdirinya masjid raya di Roma. Benito Amilcare Andrea Mussolini, Perdana Menteri Italia yang berkuasa dalam periode 1922-1943 sempat menentang pembangunan masjid di kota yang mayoritas beragama Katolik tersebut. “Tak kan ada Masjid di Roma, selama tak ada Gereja di Mekkah,” kata Mussolini seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, kemenag.go.id.

Namun, 50 tahun setelah kematian Mussolini, rencana pembangunan masjid di Roma terwujud. Pada tahun 1974 sebanyak 23 negara mayoritas Islam Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Indonesia, Irak, Kuwait, Libya, Malaysia, Maroko, Mauritania, Mesir, Oman, Pakistan, Qatar, Senegal, Sudan, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Yordania bekerjasama membangun masjid di Roma.

Raja Faisal dari Arab Saudi ikut melakukan komunikasi dengan Presiden Italia Giovanni Leone (1971-1978) untuk pembangunan masjid ini. Dewan Kota Roma kemudian memberikan lahan seluas 30 ribu meter persegi, tepatnya di kaki Monte Parioli (Bukit Parioli) di kawasan Acqua Acetosa yang sekaligus berfungsi sebagai Pusat Kebudayaan Islam Italia.