Sholatkan, Bila Mereka Tidak Membantu Sesamanya

MUTIARA ULAMA SALAF

Dalam sejarah kehidupan orang soleh terdahulu terdapat banyak contoh nyata bagi kita dalam membantu saudara seiman menyelesaikan berbagai macam problematika hidupnya. Berikut sebagian sejarah itu:

Abu bakar as shiddiq biasa memerahkan susu bagi penduduk desa, saat beliau diangkat menjadi kholifah seorang wanita berkata: “sekarang beliau tidak akan memerahkan lagi untuk kita” abu bakar berkata: “Tidak, saya berharap jabatan ini tidak akan mengubah perbuatan baik yang biasa aku lakukan sebelumnya”.

Umar bin Khottab biasa membantu beberapa janda mengambilkan air untuk mereka di malam hari. Pada suatu malam Tolhah melihat Umar masuk ke salah satu rumah wanita. Keesokan harinya Tolhah masuk ke rumah tersebut, ternyata di dalamnya ada seorang wanita tua dan buta. Tolhah bertanya: “apa yang dilakukan laki-laki itu tadi malam?”

Wanita itu menjawab: “Dia sudah lama membantu saya, membawakan kebutuhan saya dan mejauhkan kotoran dan penyakit”

Tolhah berkata: “Sungguh engkau telah memberatkan ibumu wahai Tolhah. Apakah engkau hendak mencari-cari kesalahan Umar?”

Abu Wail setiap hari keliling kampung membantu para wanita dan orang-orang lanjut usia, membeli kebutuhan mereka dan keperluannya.
mujahid berkata: “Saya menemani Ibnu Umar dalam sebuah perjalanan untuk membantu beliau tapi ternyata beliau malah lebih banyak membantu saya”.
Hakim bin Hizam selalu sedih atas hari di mana beliau tidak mendapatkan seseorang yang bisa beliau bantu menunaikan keperluannya. Beliau berkata: “Kalau saya memasuki waktu pagi tanpa menemui orang lemah yang bisa kubantu  di depan pintu rumaku maka aku sadar kalau itu adalah musibah yang ditimpakan Allah kepadaku. Semoga Allah akan memberikan pahala bagiku di dalamnya”.

Didik Hariyanto, Lc