Surat Terbuka untuk Seluruh Dunia

suratBismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh

Wahai siapa saja yang mendengar suratku ini….

Apakah hati kita belum juga tergerak untuk merespon tegas apa yang menimpa Mesir hari ini.

Wahai para pelaku kudeta! Tidakkah cukup kalian menumpahkan darah sesama manusia. Jika kalian Muslim, tidakkah kalian pernah membaca Firman Allah yang berbunyi, “Siapa yang membunuh satu jiwa seolah-olah dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan siapa yang “menghidupkannya” seolah-olah dia menghidupkan manusia seluruhnya…” (Qs. 5: 32). Hari ini kalian telah membunuh 1000 jiwa lebih. Mau berapa dunia manusia lagi yang akan kalian bunuh dan kalian tumpahkan darahnya?

Kalian kejam! Karena setelah kaliah membubarkan para demonstran dengan peluru tajam. Atas nama menjaga kemananan dan ketentraman Mesir yang “semua” kalian menghilangkan nyawa mereka.

Wahai PBB…

Aku juga kirim surat kecaman kepada kalian dan siapa saja yang duduk di DK PBB. Kalian hanya bisa “mengecam”, tanpa ada aksi nyata. Kasus kebrutalan rezim Asad di Suriah saja kalian biarkan memakan korban jutaan jiwa orang. Baru saja kalian mengatakan akan dicari bukti apakah benar rezim Asad menggunakan senjata kimia atau tidak. Mengapa baru sekarang? Setelah memakan jutaan jiwa lebih baru kalian mengatakan itu.

Untuk kasus Mesir…kalian malah menyerahkan keputusan kepada penguasa yang represif dan sudah kehilangan akal sehatnya. Sungguh memilukan kalian wahai PBB. Apa yang kalian urus selama ini di PBB rupanya? Kalian hanya bisa membela kepentingan negara-negara Barat yang diskriminatif terhadap negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim.

Mulai sekarang, ayo selesaikan dan selamatkan Mesir. Tragedi kemanusiaan di sana butuh aksi nyata kalian, bukan hanya mengecam. Ayo bantu Mesir keluar dari krisis. Ayo bantu rakyat Mesir untuk mendapatkan hak demokrasi mereka yang telah diberangus oleh penguasa yang zalim dan represif. Ayot, tunggu apalagi wahai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kalian harus berdiri di hadapan bangsa manapun untuk membela kepentingan mereka.

Wahai media dunia….

Apa yang kalian tulis dan kalian sebarkan kepada seluruh mata yang menyaksikan dan kepada lisan yang membawa laporan kalian akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak. Apa kalian sudah bersikap adil terhadap peristiwa yang ada? Atau, kalian menyuarakan kebenaran atas nama kemanusiaan. Ingat, ada amanah tinta di jurnalistik kalian. Ada amanah pembelaan yang harus pertanggungjawabkan di hadapan pengadilan Allah.

Sejatinya, kalian harus bersikap adil dalam pemberitaan dan pengabaran apapun. Kalian malah berafiliasi kepada pemerintah yang tidak benar. Luar biasa, seorang pemilik Televisi saja bisa memecat pemateri tetapnya, hanya karena pro Ikhwan. Ini satu hal yang tak dapat diterima oleh akal sehat siapapun.

Wahai Negara-negara yang hanya menonton…

Ke mana nurani kalian? Ke mana perasaan kalian? Tidakkah kalian merasakan begitu getirnya demokrasi di Mesir? Untuk siapa rupanya demokrasi itu? Berarti betul kata Mohammad Iqbal dahulu dari Pakistan, demokrasi itu adalah ‘omong kosong’. Buktinya kalian tidak mendukung dan tidak membela proses pemilihan presiden yang sangat demokratis di Mesir.

Saat ini kalian hanya menonton korban demokrasi yang tak adil di Mesir. Sekarang kalian hanya menyaksikan “penjagalan” manusia di sana. Mesir bersimbah darah hanya kalian sikapi dengan sikap prihatin dan kecaman kosong. Kalian sebenarnya punya power diplomatik, lalu mengapa tak kalian gunakan?

Apalagi yang kalian tunggu? Menunggu hal yang sama di negara kalian? Ayolah, atas nama kemanusiaan dan hak asasi, bergeraklah dan selamatkan Mesir. Save Egypt!

Wahai siapa saja yang merasa dirinya Muslim…

Dengan cara apa kalian mengecam aksi brutal yang memakan banyak korban di negeri para nabi. Apa yang kalian perbuat dengan lisan kalian, dengan pena kalian, dengan harta kalian, dengan jiwa kalian untuk tragedi di negeri “Seribu Menara”?

Bukankah kalian Muslim? Wahai penguasa yang KTP-nya ‘Islam’, bukankah kalian Muslim? Atau kalian merasa bukan rakyat kalian yang sedang ditindas dan dianiaya? Atau, kalau merasa itu bukan negara kalian? Atau, kalian merasa mereka yang dibunuh dan diberangus hak asasinya bukan saudara kalian. Bukankah kalian selalu membaca ayat ini: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” Qs. al-Hujurat: 10).

Aku ingatkan kalian akan lagi kepada syair tajam Iqbal:

“We are not Afghans, nor Turks, nor Tartars,

Born of a garden we belong to a single bough.

Discrimination in colour and caste is forbidden for us,

For we are the blossoms of a single spring.”

Khusus Al-Azhar…almamaterku!

Ayolah, ulama’ bukan harus berdiam diri. Ulama’ juga harus mujahid. Aku tahu, guru-guruku yang ada di “pondok” Al-Azhar mengerti ini. Tolong jangan cepat mengkritik fatwa Syekh Yusuf Al-Qaradhawi. Tolong jangan cepat berpihak kepada militer dan pemerintah.

Aku membaca berita bahwa Syekh Al-Azhar, Prof. Ahmad Thayyib mengecam aksi militant di Sinai yang membunuh 25 orang aparat negara. Sejatinya, sebelum itu, beliau harus mengecam pemerintah yang sudah membunuh ribuan jiwa. Yang terjadi di Sinai, menurutku, hanya asap. Apinya ada dalam tubuh pemerintah.

Aku yakin, institusi besar sekelas Al-Azhar dapat memberikan respon dan perjuangan nyata untuk Mesir. Bahkah, untuk dunia. Al-Azhar harus tampil sebagai pelopor pembelaan terhadap Mesir, terhadap Islam, terhadap umat Islam.

Wahai kaum Muslimin….dimana saja kalian berada

Ayo lah kita ingat kembali sabda Nabi kita, Muhammad Saw. yang saat ini harus benar-benar kita hayati dan kita aplikasikan. Abu Hamzah, Anas ibn Malik meriwayatkan sabda itu kepada kita:

“Tidak sempurna iman seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Akhirnya, aku yakin dengan Firman Allah Wa Qul Ja’al-Haqq wa Zahaqal-Bathil. Innal-Bathila Kana Zahuqa (Katakan, Muhammad, kebenaran telah hadir dan kebatilan telah lenyap. Dan memang kebatilan itu memang lenyap, Qs. 17: 81).

Ayo kita selamatkan Mesir. Save Egypt! Dengan doa kita, lisan kita, pena kita, gerakan kita, harta kita, dan apa saja yang kita miliki. Semoga Allah mendengar pinta kita. Semoga Allah meridhai perjuangan saudara-saudara kita.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh

Qosim Nursheha Dzulhadi, Lc, MA

Seorang “santri” dan alumni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.