Belajar Dari Gadis Rusia Penjual Jagung Rebus

Ada oleh-oleh dari Rusia yang saya bawa untuk anda sidang pembaca sekalian, di hari kedua (karena Indonesia sebagian besar lebarannya tanggal 10 September 2010 ) atau ketiga (untuk Rusia, karena di Rusia sudah lebaran sehari sebelumnya atau tanggal 9 September 2010 ) lebaran tepatnya tgl 11 September 2010 yang di Amerika Serikat sedang memperingati “musibah” WTCnya. Nnah di Rusia pada hari yang sama membuat panggung gembira di pusat pameran, WDNH, Moskow. Sekaligus membuat acara menggambar di jalananan dengan kapur warna, yang bisa mereka lakukan untuk akrab dengan lingkungan.

Nah pada saat bersmaaan itulah, saya ajak untuk mengamati salah satu obyek yang menarik untuk diambil pelajaran atau hikmahnya, ya mari kita mulai hari-hari baru selepas Idul Fitri ke optimisnya gaya Rusia dan semangat berkarya dan berusaha gaya Rusia. Mengapa Rusia ? Ya karena selama ini yang kita dengar dan kita baca tentang Rusia adalah yang buruk-buruk saja atau yang terbaca adalah yang buruk-buruknya, apa lagi di jaman perang dingin dulu di era tahun 1990 ke bawahnya. Atau setelah perang dunia ke II selesai di mana dua negara Super power yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet sedang membawa”misi” dunia politiknya, dengan paham Libralisme dan Komunisme.

Oke, mari kita kembali ke Rusia, setelah lebaran dengan sanak keluarga, sahabat dan kerabat, saja ajak anda di semangat Rusia. Rusia yang pada saat ini sedang menjelang musim gugur membawa berkah sendiri bagi warganya, karena di musim gugur matahari masih akan terlihat dan panasnya masih terasa. Walau kadang diselingi hujan dan suhu mulai rendah berkisar antara 10 – 20 derajat C dan ini terasa nyaman, karena bagai orang Rusia suhu seperti ini tidak terlalu panas dan tidak juga dingin.

Dan dengan suasana nyaman ini saya ajak anda “mengunjungi” gadis Rusia yang sedang berjualan jagung rebus di WDNH, pusat pameran industri dan perdagangan dengan berbagai acara yang menarik di musim panas. Mengapa gadis Rusia penjual jagung yang ditulis ? Itu agar seimbang, karena dalam ruang ini saya pernah juga menulis lelaki Rusia, yang saya beri judul:” Abang Haji Penjual Shaurma.” Ya, ada lelakinya, ada perempuannya.

Lalu kenapa gadis yang dipilih? Ya sambil belajar bawah hidup itu tak perlu gengsi-gengsian, kalau memang pekerjaan itu halal, kenapa tidak kita kerjakan dan pekerjaan halal itu mulai. Loh daripada menjadi koroptur yang berdasi dan bersedan mewah, tapi hasil menjarah uang rakyat, buat apa ? Itu hina dan menjijikan.

Lebih baik sih memang berdasi dan bersedan mewah tapi hasil uang halal, dan dengan kekayaan yang dimilikinya disedekahkan, diinfakan dan dizakatkan laludiberikan pada yang berhak, kan asyik tuh. Orang kaya yang dermawan dan sholeh akan terhormat dan mulia! Kalau Koruptor kaya, tapi nazis, kotor dan memalukan, kecuali koruptor itu tobat dan mengembalikan hasil korupsinya, hasil jarahanya dan berani menjalankan konsekuensi hukumnya.

Loh kok jadi ngelantur ke koruptor? Habis gemes sih, negara kita tak bisa maju-maju, karena dana pembangunannya dikorupsi melulu! Oke, deh kita kembali ke bahasan semula, tantang gadis Rusia yang tak meras malu untuk berdagang, walau yang dijual adalah jagung rebus! Saya jarang atau bisa dikatakan tak pernah melihat seorang gadis cantik di Indonesia jualan jagung rebus di tengah-tengah kota! Ini yang saya mau katakan, kenapa malu ? Mengapa gengsi? Loh daripada anggur misalnya atau mencari pekerjaan yang juga sussh didapat, kenapa tidak mencoba menjual jagung rebus atau jagung bakar atau jualan yang membuat hidup lebih berarti.

Ketika gadis Rusia penjual jagung rebus sedang menanti pembeli dengan sabar dan menanti pembelipun butuh kesabaran. Ya merekapun sabar menanti pembeli. Adakah yang rendah dan hina dari penjual jagung rebus ini? Anda bisa meihat gerobaknya, gerobak seperti ini kan mudah di buat di Indonesia, nah di Rusia saja kembali kepada yang tradisionil kok, ya dengan gerobak dorong seperti ini sang gadis Rusia berjualan jagung rebus. Di tempat keramain atau tempat yang strategis inilah gadis penjual jagung rebus ini berjualan, ini adalah kincir raksasa berlatar belakang menara Ostankino yang terkenal itu, salah satu menara tertinggi di dunia, tingginya kurang lebih 550 m!

Gadis Rusia penjual jagung rebus ini tak malu-malu mendorong gerobaknya saat akan berjualan di pangkalan yang dia pilih, dengan gerobak dorong yang seperti rumah mini itu gadis Rusia ini berjualan jagung rebus. Jagung ini sudah dibersihkan dari kulit dan rambut yang diujungnya, jadi sudah bersih dan siap direbus. Wadah rebusannya ada dalam gerobak dorong itu, dengan tambahan garam, plastik dan tisu, maka sang gadis Rusia ini siap menanti penjualnya, harga perpotongnya 70 rubel atau sekitar rp 25.000. Oya, lihat gerobaknya, gerobak seperti gerobak dorong tukang bakso atau gerobak siomai yang mudah di buat di Indonesia, nah di Rusia saja kembali kepada yang tradisionil kok, ya dengan gerobak dorong seperti ini sang gadis Rusia berjualan jagung rebus.

Malu? Loh kenapa harus malu? Gadis cantik kok jualan jagung rebus? Loh memangnya kenapa? Apa tak boleh seorang gadis cantik jualan jagung rebus? Apa tak boleh seorang gadis cantik, yang kalau di Indonesia bisa jadi bintang sinetron ini berjualan jagung rebus? Adakah larangannya? Tak ada kan, lalu mengapa harus malu? Jualan, ya jualan, siapapun orangnya. Inilah yang saya sebut optimisnya Rusia, bila tak dapat pekerjaan diperkantoran apa mesti menganggur, karena gengsi dan malu ?

Ini mungkin yang sering menimbulkan penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia, bukan tidak ada pekerjaan, tapi malu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Jadi yang namanya bekerja, dipersempit sedemikian rupa, hanya di kantor atau di perusahaan. Loh kalau begitu jangan salahkan pemerintah, yang memang tak dapat menampung semua angkatan kerja, apa lagi untuk menjadi pegawai negeri, jumlah yang dibutuhkan akan lebih sedikit lagi. Di perusahaan BUMN atau BUMS juga tak banyak menampung, bahkan dalam situasi terkahir ini, banyak yang terkena PHK. Nah kenapa tak mencari alternatif lain?

Nah, kalau di negara semaju Rusia saja, orang tak malu-malu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, kenapa di negara yang masih berkembang seperti Indonesia, harus merasa malu dan gengsi? Buang jauh-jauh itu persaan malu dan gengsi, kalau malu melakukan dosa itu bagus, kalau gengsi tak dapat berbuat baik itu hebat, nah kalau malu dan gengsi jualan, apa namanya? Jualan kok malu dan gengsi? Apa jualan jagung rebus seperti yang di lakukan gadis Rusia itu hina? Apa jualan jagung rebus itu rendah? Apa jualan jagus rebus membuat harkat dan martabat menjadi turun? katakan: ” tidak!”

Jualan yang halal tidak membuat orang terhina, rendah, apa lagi sampai menurunkan harkat dan martabatnya sebagai manusia, tidak! Nah gadis Rusia ini telah membuktikannya, dia enjoy saja jualan, tak merasa risi dan terhina, tak merasa malu dan gengsi. Lalu mengapa banyak angkatan kerja kita harus malu dan gengsi, bahkan konyolnya, lebih baik menganggur daripada berjualan jagung rebus, misalnya. Padahal: ” seorang dengan modal tambang dan kampak yang dengannya dia mencari kayu untuk di jual di pasar, itu lebih mulia, dibanding para pengemis atau pengangguran!”

Dan orang yang tangannya kapalan karena bekerja keras untuk menafkahi keluarganya, itulah adalah tangan mulia, itulah tangan yang akan mnyelamatkannya dari api neraka! Nah, jadi tak ada lagi alasan untuk berpangku tangan menunggu nasib, ayo segera bangun dan berdiri, segera ayunkan langkah kaki untuk berbuat sesuatu, jangan barpangku tangan sambil menopang dagu menunggu sang nasib! Mari berbuat, walau hanya menjadi penjual jagung rebus! Tak ada kata hina, rendah untuk suatu pekerjaan yang halal, namun sebaliknya, tak ada yang tinggi dan mulia, bagi pekerjaan apapun yang haram!

Apa yang kita pelajari dari gadis Rusia penjual jagung rebus ini?

Pertama, jangan malu dan gengsi untuk bekerja apapun asal halal, termasuk julan jagung rebus sekalipun.

Kedua, tak ada kata malu dan gengsi untuk bekarya dan berusaha, karena nasib ada ditangan masing-masing, dan perubahan hidupa terjadi, bila kita sendiri yang mau merubahnya, setelah itu Tuhan akan memberikan hidayahNya.

Ketiga, jangan menyerah pada situasi apapun, karena Allah menguji manusia sesuai dengan kemampuannya.

Keempat, tak ada pekerjaan yang hina, bila itu halal. Pekerjaan yang halal apapun jenisnya adalah mulia. Namun sebaliknya, apapun pekerjaan yang haram adalah hina.
Kelima, takdir Allah itu dijemput atau dicari! Jangan bertopang dagu mengharapkan hujan dari langit. Rezeki Allah akan datang bila diusahakan dengan ikhtiar sungguh-sungguh.