Ketika keluhan Melanda Jiwa

Dunia bukan hanya penuh dengan gemerlapan dan kemewahan yang membuat rakyat kecil mimpi di siang bolong, susah untuk menggapainya dan meraih mimpi itu. Dunia juga bukan hanya berisi orang-orang yang bergelimangan harta benda, tapi juga penuh dengan orang-orang yang bernasib sebaliknya.

Ketika kita lihat kemiskinan dimana-mana, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di negara Rusia, yang miskin tak kurang-kurangnya di tengah kekayaan yang melimpah. Kimiskinan memang ada di mana-mana, pengemis juga bukan hanya ada di Indonesia, di Rusia juga banyak.

Bahkan caranya kalau di Rusia agak sedikit memaksa, kalau mereka minta, mereka mengejar orang yang diminta sampai yang diminta mau memberi! Repotnya kalau yang satu diberi, maka yang lainnya akan mengejar yang memberi dan caranyapun ngotot, sehingga yang memberi jadi enggan atau bahkan ketakutan, karena akan diserbu oleh pwngemis yang lainnya!

Nah coba bayangkan bila peristiwanya dibalik, sekarang anda membayangkan menjadi orang miskin, apa jadinya? Jangan-jangan anda akan mengeluh berkepanjangan, mengapa mesti begini? Mengapa nasib saya jadi seburuk ini ? Mengapa-mengapa dan mengapa ? Baru membayangkan saja mungkin anda sudah mengeluh, apa lagi kalau miskin beneran! Manusia memang banyak sekalu keluhannya, ada saja kekurangan yang dicarinya, coba lihat bait-bait berikut ini.

Di tengah -tengah orang yang sedang antri sembako
Kau sedang meluncur dengan santai
Di belakang stir mobil sedanmu
Sambil mendengar musik nan lembut
Dengan aroma wangi Paris di dalam mobilmu yang megah
Sesekali kau lemparkan senyummu
Kepada mereka yang sedang antri
Sambil tersenyum teramat manis yang tak terlupakan oleh mereka
Masihkah kau mengeluh dan menggerutu
Mengapa jalan macet dan mobilku cuma satu ?

Di tengah-tengah penumpang bus kota
Yang bercampur aduk manusia
Dari berbagai jenis dan kalangan
Bercampur berbagai macam bau yang tak terbayangkan
Dari penjahat sampai penjahit
Dari orang soleh sampai orang salah
Berdesakan satu sama lain
Di tengah-tengah suhu yang membakar di dalamnya
Kau lewat di sebelah bus kota tersebut
Dengan mobilmu yang bercat mengkilat
Dengan AC di dalamnya membuat segar disekelilingmu
Dengan harum semerbak di dalamnya
Kau mengangguk-ngangguk sambil menikmati simphoni rindu
Kau lempar senyum ke punumpang bus kota
Yang membuat mereka sejenak lupa segala
Karena kecantikan dan senyum yang teramat manis darimu
Masihkan kau mengeluh
Kenapa hidup sepi ditengah keramaian ?

Di tengah-tengah ibu-ibu yang mau ke pasar di pagi dini hari
Yang tergesa-gesa takut kesiangan dan takut kehilangan pelanggan
Atau takut barang dagangan tak laku dipasarkan
Yang tergopoh-gopoh membawa keranjang sayuran
Yang menggunung dibalik punggung yang membentuk bayangan tinggi
Dengan peluh keringat membasahi pakaian
Sementera itu dibalik mobilmu yang menterang
Kau sedang menikmati minuman ringan yang menyegarkan tenggorokan
Sambil bersiul mengikuti irama samba
Dan mengangguk-ngangguk pelan
Masihkan kau menyesali diri
Kenapa dia pergi tak kembali ?

Di tengah-tengah orang yang menjinjing keranjang buah dan sayuran
Untuk berjualan di pasar kebanyakan
Bersendal jepit dan bertopi lusuh
Bergegas menuju tempat mengais rejeki
Berkejaran dengan waktu dan mentari
Agar rezeki tak hilang di samber waktu
Dan kau sedang menjinjing barang belanjaan dari mall
Dengan senyum manis
Melangkah menuju mobilmu di tempat parkir
Masihkah kau mengeluh
Mengapa mobilku modelnya masih yang lama ?

Jika di tengah kekayaanmu kau masih mengeluh
Lalu kapan kau akan bersyukur kepadaNya
Jika di tengah rezeki yang bagitu banyak kau terima kau juga masih menggerutu
Lalu kapan kau tentram dengan rezeki itu ?
Jika dirimu merasa tidak secantik para artis dan kau mengurung diri
Bagaimana dengan mereka yang dilahirkan dengan cacat ?
Mengapa mereka bisa optimis menghadapi hidup ?
Yang cacatpun tak ada alasan untuk mengeluh
Bila menyadari bahwa itu cobaan dariNya jua
Bila di hadapi dengan sabar dan menerima apa yang diberi
Maka syurga akan menanti

Ayo bangkit ….
Hidup ini indah bila disyukuri dan dinikmati sekecil apapun rezeki itu
Hidup yang hanya sekali, sayang bila hanya untuk disesali dan digerutui
Hidup menjadi bermakna bila diresapi akan kebesaran dan kekuasaanNya
Bukankah lebih baik menyalakan lampu dari pada menyesali kegelapan malam
Bukankah lebih baik mensyukuri segala karunia dari pada menyesalinya

Ayo bangkit ….
Kau masih punya waktu
Kau masih punya kata dan suara
Kau masih punya langkah dan langkahmu masih panjang
Kau masih punya napas dan gerak
Kau masih punya usia yang sangat berharga
Kau masih punya bagitu banyak hal baik yang kau sadari maupun yang tidak sadari.

Jangan lupa, selama nyawa masih dikandung badan, itu rezeki dariNya yang tak habis-habisnya, yang dapat dipergunakan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Karena setiap anggota tubuh punya potensi masing-masing yang bisa dikembangkan, masihkah kau mengeluh, masihkan anda mengeluh, masihkan kita mengeluh, padahal rezekiNya begitu banyak telah diberikan pada kita semua! Kalau masih juga mengeluh, istigfar!

Dan kalau ketika sudah banyak istigfar masih juga timbul keluhan demi keluhan yang tak berkesudahan, segera ke rumah sakit atau ke kuburan, coba lihat di rumah sakit, betapa banyak orang yang malang di sana, kalau tak juga berubah rasamu, pergi ke kuburan, coba betapa banyak orang-orang yang semula berada disekelingmu sudah tiada.

Kalau semua itu juga tak dapat merubah keluhanmu, segera minta hati yang baru padaNya!