Ketika Orang Rusia Mengamalkan Iqro!

Mungkin kedengarannya aneh, kok jadi Rusia yang mengamalkan surat Al-Alaq, ayat pertama yang pertama kali turun, Iqro! Sedangkan ummat Islam di Rusia tidak sebnyak ummat Islam di Indonesia, lalu kenapa Iqro justru menjadi kebiasaan sehari-hari hari di Rusia, bukanya di Indonesia ? Mari kita lihat.

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari orang Rusia, salah satunya adalah “gila” bacanya orang Rusia. Kalau dibuat motto, tiada hari tanpa membaca bagi orang Rusia, di mana-mana mereka membaca! Di kantor, di rumah, di jalanan, di metro (kereta bawah tanah), di taman, di tempat parkir, di jembatan, di lukisan, di ruang tunggu, sedang menunggu sesuatu, sambil berdiri, duduk ataupun berbaring, juga di pinggir “pantai” (sebenar di pinggir sungai), di bus kota sambil gelayutan, ya, di mana-mana kita bisa melihat orang Rusia sedang membaca!

Coba lihat lagi, ada gadis yang sedang berdiri dan sambil membaca! Di atasnya padahal ada kereta monorel, ya gadis ini berdiri di bawah lintasan monorel dan asyik membaca tanpa terganggu sedikitpun dengan suara monorel. Jadi sambil berdiripun gadis ini tetap saja membaca!

Saking gila bacanya, saya pernah bersepeda ke dalam hutan di mana situasinya yang sepi, di pinggir sungai agak tinggi, nyaman untuk beristirahat, apa lagi di musim panas, apa yang saya temukan? Ini membuat saya tertegun, kagum! Apa itu ? Ya perpustakaan, ada taman bacaan di dalam hutan! ”gila bener ni orang Rusia, di dalam hutanpun ada taman bacaan ada perpustakaan!” Itu mungkin komenter kita. Yang saya tak habis pikir, pasti ini cuma gayanya saja, tak ada orang yang masuk ke perpustakaan di tengah hutan ini, akh. dugaan saya ternyata salah besar!

Di dalam perpustakaan yang kelihatannya sepi dari luar, eh ternyata banyak orang yang sedang membaca di dalamnya, itu saya lihat sendiri, setelah masuk ke dalamnya. Ya ampun. sempat-sempatnya mereka jauh-jauh ke dalam hutan, walau memang hutan di dalam kota, hanya untuk membaca! “Gile bener” Kalau kata orang Betawi. Di tengah hutan ada perpustakaan dan ada orang yang mengunjungi dan membaca di dalamnya! Hebet-hebat!

Di gedung perpustakaan yang terdapat di dalam hutan lindung di Moskow. Perpustakaan ini seakan sengaja didasain menghadap ke Timur dan belakangnya menghadap ke Barat. Di depannya ada taman yang luas dan di belakangnya ada sungai Moskow yang mengalir jernih, benar-benar membuat orang kerasan berlama-lama di lokasi perpustkaan ini, apa lagi jika musim panas.

Dan memang perpustakaannya menarik, letaknya ada di atas perbukitan yang pintu depannya menghadap ke taman yang luas dikelilingi pepohonan yang rindang dan dibelakangnya ada sungai Moskow yang jernih dan bening dan bila musim panas, indah nian, sambil duduk membaca di balkonnya dan memandang sungai tersebut! Di tengah halaman yang luas tadi berjejer bangku-bangku panjang, yang kalau musim panas sekalian buat baca dan berjemur matahari.

Oya, yang membacapun buka hanya anak sekolah atau mahasiswa, tapi terlihat di taman-taman yang baca seringkali terlihat nenek-nenek atau kakek-kakek, coba bayangkan, sudah nenek-nenek atau kakek-kakek saja mareka masih mau membaca! Yang kalau di kita, nenek atau kakek kerjaannya yang momong cucu, jarang kita lihat nenek-nenek atau kakek-kakek di kita, Indonesia, sedang membaca! Dan yang lebih saya salut lagi, sopir!

Ya kebanyakan sopir, entah sopir bus kota, tremway, sopir pribadi dan lain sebagainya, kebanyakan juga suka membaca, coba sopir saja suka membaca atau punya kebiasaan membaca, bukankah ini hasil pendidikan mereka sejak dini yang sudah dibiasakan membaca! Saya suka geleng-geleng kepala, takjub gitu. Dan saya suka perhatikan saat ada lampu merah yang agak lama, si supir tadi segera membuka buku dan membacanya.

Andapun bisa melihat gadis Rusia sedang asyik membaca, bukan di perpustkaan, tapi di atas jembatan! Jembatan yang melintas di Sungai Moskow, persis dibelakang Park Cultur yang terkenal itu. Gadis ini asyik membaca dan tak ada yang mengganggu, misalnya ada yang suiit, suit! Bila dia merasa terganggu, dia bisa lapor polisi yang juga ada posnya dijembatan ini dan yang mengganggu akan langsung "diseret" diadili di tempat itu juga, mau damai, minta maaf atau mau ditahan! Nah makanya sang gadis Rusia ini bisa berjam-jam duduk di situ sambil membaca, aman, nyaman dan tak ada yang berani usil! Apa lagi di musim panas bisa sambil melihat matahari terbenam dari atas jembatan ini, indah sekali!

Kadang saya suka malu, melihat minat baca kita dan melihat orang-orang kita, yang kalau soal membaca seperti ”alergi”, enggan dan emoh untuk membaca, padahal itu kalangan terdidik, anak sekolah atau mahasiswa. Dan lebih saya prihatin lagi, kalau yang tak suka membaca orang Islam, loh kok Islam di bawa-bawa? Loh iya, coba saja, wahyu pertama kali yang turun adalah Iqro! bacalah! Iqro bismirobbika, bacalah dengan nama Tuhanmu!

Nah ini lagi, anda bisa melihat- lihat seorang gadis Rusia sambil tiarap dengan alas di pinggir sungai Moskow, gadis ini sedang membaca di iringi musik via HP, aman, nyaman dan terkendali. Jangan coba-coba iseng mengganggunya, polisi akan segera datang menolong gadis ini bila diganggu orang iseng!

Nah perintah Tuhan kepada manusia adalah membaca! Dan firman Tuhan itu untuk semua manusia, khususnya orang Islam, itulah ayat pertama kali turun. Jadi perintah membaca adalah perintah pertama dari Tuhan semesta alam, bayangkan itu adalah ayat pertama yang turun untuk orang-orang Islam khsususnya, dan pada manusia umumnya. Tapi kebanyakan ummat Islam yang di Indonesia secara umum, minat bacanya kurang, kalau tak mau disebut rendah sekali! Jadi salah siapa, kalau ummat Islam di Indonesia tak maju-maju?

Nah andapun bisa melihatorang pemuda, dia mungkin sedang membaca diktat kuliahnya, buku setebal itu dia nikmati sambil duduk di kursi panjang di pinggir jalan dengan santainya, tak meras terganggu dengan hilir mudik orang lalu lalang dihadapnnya.

Bagaimana mau maju, kalau membaca saja tidak mau? Padahal kita tahu bahwa membaca adalah salah satu “jendela” dunia, siapapun yang bisa membaca dan mau membaca, apapun bacaannya, tentu yang positif, maka dia sudah masuk ke rumah dunia yang amat luas terbentang. Dengan membaca seseorang tak perlu ketemua dengan sang Prof DR dari berbagai penjuru dunia, cukup dengan membaca buku tulisan Prof DR atau berbagai tulisan para ahli dibidang masing-masing, maka orang tersebut sudah, paling tidak ter”rancuni” oleh gagasan dari penulisnya.

Di tempat lain andapun bisa melihat dua orang gadis Rusia sedang asyik membaca, dua-duanya sedang membaca buku, bukan ngobrol, apa lagi ngerumpi atau bergosip ria seperti yang biasa kita temukan di Indonesia, maaf, bila dua orang perempuan bertemu biasanya ada orang ketiga yang menjadi obyek pembicaraan! Jarang kita temukan dua orang perempuan di Indonesia janjian ke sebuah taman dan masing-masing membawa buku untuk dibacanya!

Kalau anda lihat dan perhatikan di atas, alangkah indahnya bile itu terjadi di negara kita, Indonesia, mungkin ada juga, tapi secara umum ya kita masih kalah dengan Rusia, nah untuk merangsang warganya membaca, maka di mana-mana kita akan menemukan perpustakaan, ya perpustakaan hampir ada di setiap rayon, ya setingkat kecamatan, kalau di Indonesia. Dan lebih hebat lagi, harga buku di Rusia di buat sedemikian murah untuk ukuran rata-rata orang Rusia, jadi harganya mudah dijangkau oleh rakyat kebanyakan.

Maka bila anda ke Rusia, di pedagang kaki limapun banyak terdapat kios buku, kios -kios buku akan kita temukan di mana-mana di pasar, di mall, di tempat rekreasi, di kereta dan lain sebagainya. Seakan Rusia bilang kepada warganya, tak ada hari tanpa buku dan hebatnya lagi setiap buku yang sedang Best Seller di dunia langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan dalam hitungan mingggu bacaan tersebut sudah ada dalam terjamahan Rusianya, termasuk buku Karen Amstrom yang berjudul: Muhammad. Dan anda yang suka membaca buku tasawuf karangan Jalaluddin Rumi dengan karya Masnawinya atau Umar Khayam dengan Musyawarah Burungnya, atau bahkan hadist Bukhori dan Muslim, jangan kwatir, di Rusia juga ada!

Makanya jangan heran kalau anda melihat anak setingkat SD di Rusia sedang membaca sebuah enseklopedia anak-anak setebal 1000 halaman lebih! Dan jangan heran pula kalau di metro (kereta bawah tanah) banyak orang yang sedang membaca buku, ada yang sambil duduk dan ada yang sambil berdiri, tangan yang satu pegang tiang, tangan yang satunya pegang buku, masya Allah, Iqra di Rusia bukan tarap bacaan saja, tapi sudah pengamalan! Dimana saja, kapan saja, siapa saja membaca! Ya bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakanmu dari segumpal darah, Dia yang mengajarkanmu dengan perantaraan pena.

Malu benar rasanya, Iqro merupakan ayat pertama yang diturunkan Allah kepada hambaNya yang beriman, tapi sebagian besar orang beriman justru kurang atau tak suka membaca, membaca kalau mendapat tugas dari dosennya bagi yang kuliah atau mendapat tugas dari gurunya bagi yang sekolah atau baru membaca atau belajar saat mau ujian atau ulangan! Dan biasanya kalau membacapun hanya pada bidangnya saja, di luar bidangnya biasanya emoh, ogah atau tak mau!

Saya salut pada teman orang Rusia, dia kebetulan menguasai tiga bahasa, bahasa Rusia, Inggis dan Indonesia! Dan hari-hariya tak lepas dari membaca, membaca dan membaca! Dan yang dibacapun bukan hanya buku Rusia, tapi juga inggris dan Indonesia, termasuk juga karya Kahlil Giran yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, selain yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Bener-benar menggambarkan sebagian besar gila bacanya orang Rusia, ya tiada hari tanpa membaca atau tiada waktu yang terlewat tanpa membaca.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah perlu ada peringatan hari membaca? Bukan hanya ada bulan bahasa di bulan Oktober ini, sudahkan dibiasakan memberikan sesuatu, seperti hari ulang tahun dengan menghadiahkan buku-buku bacaan, kado perkawinan dengan buku-buku, tanda kenangan dengan buku atau apapun kegiatannya berikanlah buku dan bacalah! Ya dibaca, buku bukan untuk dipajang, tapi di baca. Kalau hanya di pajang di lemari dengan buku-buku tebal yang bersampul menarik, tapi tidak dibaca sampai buku tersebut berdebu, ya sama juga bohong! Itu sih sama juga keledai yang membawa banyak buku di punggungnya, tanpa dia mampu membacanya! Masa mau disamakan dengan keledai? Tentu saja tidak, maka bacalah dengan nama Tuhanmu, Iqro bismirobbika!

Ayo mari bangkit Indonesia, ayo mari bangkit Islam di Indonesia, mulai sekarang, hari ini,saat ini juga, mulai menggalakan membaca! Iqro, bismirobbika, bacalah dengan nama Tuhanmu!