Palestina di Hati Kami

Segala sesuatu ada baik buruknya. Setiap bangsa memiliki kelebihan dan kekurangan. Masing-masing negara mempunyai kebijakan yang tidak sama. Negara yang saya tinggali sekarang ini dihuni oleh bangsa yang –katanya- untuk senyum saja harus disuruh. Saya ingat saat berbelanja di salah sebuah shopping centre di tengah kota, di meja kasir terdapat papan nota kecil yang isinya kita boleh menegur seandainya kasir tidak tersenyum dan lupa mengucapkan terima kasih. Sesudahnya, kitapun boleh dapat hadiah!

Semasa suami saya bekerja di salah satu instansi milik negara di tengah kota juga, training dan diklat sering diadakan untuk meningkatkan kemampuan layanan mesra pegawainya. Mottonya 5S: senyum, Senyum, sEnyum, sENYUm dan SENYUM…

Saya juga teringat salah satu tulisan kolom Ratih Sang di salah satu majalah muslimah ibu kota beberapa tahun lalu, bahwa ada yang gersang di Kuala Lumpur. Yaitu karena warganya pelit senyum!

Tidak hanya itu, perkumpulan, asosiasi apalagi demonstrasi adalah sesuatu yang susah didapati disini. Unjuk rasa atau tabligh akbar yang biasa kita jumpai di Indonesia, adalah sesuatu yang luar biasa langka di sini. Pun, solidaritas untuk Palestina tidak dapat dilakukan dengan cara itu. Hatta hanya untuk doa bersama. Hatta untuk berkumpul menguatkan diri dan mendukung saudara-saudara kita di sana. Namun ada sesuatu yang unik. Jika doa bersama, munashoroh dan sejenisnya atau demonstrasi dan tabligh akbar dilarang, tetapi tabung derma dan sumbangan mengalir bak hujan turun dengan derasnya. Itulah hebatnya negeri jiran ini.

Isu palestina bukan hanya isu umat Islam. Banyak orang Cina dan India yang mendukung cita-cita Palestina. Di tiap toko, kantor, mall bahkan sekolah-sekolah, tabung Palestina penuh terisi. Raja dan para permaisuri menyeru rakyatnya membantu saudara-saudara kita di Palestina. Tidak hanya sekedar memasukkan uang receh atau selembar cek. Tapi juga langkah nyata.

Adalah sebuah LSM muslim yang peduli dengan Palestina membuat program-program luar biasa. Qurban untuk Palestina, aqiqah untuk saudara di Palestina, bea siswa dan santunan untuk anak yatim di Palestina, program anak angkat Palestina dan yang terbaru mereka membawa korban-korban kebiadaban Israel itu ke Kuala Lumpur untuk diobati dan disekolahkan di universitas-universitas se Malaysia.

Program Viva Gaza dan Palestina di Hati Kami mendapat sambutan luar biasa. Stasiun-stasiun TV tak henti-henti menayangkan. Dukungan publik dan pemerintah semakin menguatkan program ini. Kampanye dan seruan menggema dimana-mana.

Saya terdiam dalam hati. Sudah beberapa kali saya mengikuti munashoroh Palestina di tanah air. Kering kerongkongan saya menghujat Israel di tiap tabligh akbar untuk Palestina yang saya ikuti. Anak-anak sayapun sudah pandai mengecam Yahudi dengan teriakan Khaibar Khaibar ya Yahuud, jaisu Muhammad saufa yauud. Atau kebanggaan dalam raungan Kullunaa Shalaahuddiin..!!! Rasanya puas mengusir Israel dengan cara itu.

Tapi…

Apakah yang saya lakukan sebanding dengan apa yang dilakukan saudara-saudara saya di semenanjung untuk menolong saudara-saudara di Palestina? Mereka tak banyak bicara, tapi banyak berbuat. Saya tak tahu, tapi hati kecil saya berharap takaran Allah lain. Biarlah saya membela dengan lisan dan kepalan tangan ini asalkan Palestina selalu di hati kami…

Johor Bahru, menimang barra mujahid dalam rahim keagungan-NYA