Si Cantik Christ

Christ. Sebut saja namanya demikian. Aku mengenalnya saat duduk di bangku kelas 3 SMA. Wajahnya cantik. Agak-agak oriental. Rambutnya lurus, panjang, dan selalu tergerai. Dia pintar dan baik hati. Sempurna. Ah, tepatnya hampir sempurna, seandainya dia adalah seorang muslim.

Aku sejatinya tidak terlalu dekat dengan Christ. Tapi yang aku ingat, tema seputar kecantikan tidak pernah absen dalam obrolan kami. Dia seringkali bertanya, “Gimana penampilanku?” atau “Aku kelihatan gemuk nggak?” Dan pertanyaan sejenisnya. Kadang, aku suka heran dengan kekhawatirannya. Duh, Christ, bagaimanapun penampilanmu, kamu selalu tampak cantik kok?!

Di akhir kelulusan kami, aku kemudian mengetahui sebuah fakta. Dia mengidap bulimia. Suatu penyakit yang umum diderita kaum perempuan. Mereka berusaha mengeluarkan kembali apa yang mereka makan. Mengorek-ngorek tenggorokan agar makanan di lambung dapat dimuntahkan. Tujuannya satu. Agar tubuh mereka tetap langsing. Hmmpf, padahal kenyataannya justru sebaliknya. Hal tersebut hanya akan menyiksa tubuh dan kondisi psikologisnya.

Aku tak tahu lagi sejauh mana perkembangan penyakitnya itu. Kami memilih jurusan yang berbeda. Christ kuliah di Bandung, sedangkan aku memilih kuliah di Jakarta. Tapi setahun setelah lulus, kami dipertemukan kembali dii dalam bis milik kampusku. Ternyata dia tak meneruskan kuliahnya di bandung. Kini Christ satu almamater denganku, meski kami tetap berbeda jurusan. Dan satu hal lagi, dia sudah sembuh dari penyakitnya. Christ kembali menjadi si cantik yang dulu kukenal. Tanpa pusing memikirkan berat badannya yang bertambah atau berkurang.

Empat tahun tak bertemu, aku mendengar kabar mengejutkan tentangnya. Tidak secara langsung. Tetapi kuperoleh saat chating dengan seorang sahabat yang juga sekelas denganku dan Christ.

“eh..si Christ pake jilbab, Ay.
heheu
masuk islam”

Begitulah pesannya. MasyaAllah, sungguh kejutan yang membahagiakan. Ingin rasanya bertemu kembali dengan Christ. Pastinya, dia akan semakin terlihat cantik. Dengan hijab yang menutupi auratnya. Dan hati yang kini tlah benderang oleh cahaya Islam.

Allah,, Engkau memang yang Maha Mengetahui kapan hidayah itu hadir ke dalam diri makhluk-Mu..

Depok, 8 November 2010