Anak Aktif

Assalamualaikum Wr.Wb Salam kenal untuk mam Fifi & team. Saya ibu dari Raihan (3,3th) anak pertama kami, saya seorang ibu rumah tangga biasa dengan aktivitas sehari-hari hanya mengurus pekerjaan rumah dan mengasuh anak. Yang ingin saya tanyakan disini adalah tentang perilaku anak saya, yang menurut pengamatan saya terlalu aktif, dia seolah tidak ada capeknya kecuali saat tidur. Saat bermain, dia tidak bisa duduk manis (anteng) seperti teman-temannya, dia selalu berlarian, teriak-teriak, jerit-jerit, pokoknya heboh sendiri gitu. Pada awalnya kami juga punya masalah dengan kemampuan sosialisasi pada anak kami, mengingat kami adalah warga baru di tempat kami, tapi masalah itu sudah teratasi dengan memasukkan si kecil ke tempat belajar ngaji tak jauh dari tempat kami, untuk urusan konsentrasi memang belum bisa maksimal, tapi dia bisa cepat sekali merekam dalam memorinya tentang hal-hal baru yang ditemuinya, di usianya yang sekarang dia sudah bisa menirukan adzan, sholawat, doa-doa pendek bahkan lagu-lagu dewasa. Masalahnya ya itu tadi bu, dia cenderung aktif sekali, kadang temperamental juga, saat apa yang dia mau tidak dituruti, dia bisa teriak keras-keras. Oh iya tentang autis apa saja gejala yang signifikan? kadang anak saya juga suka berimajinasi sendiri dan berbicara sendiri, apa juga termasuk tanda autis? cukup sekian pertanyaan saya bu, sebelumnya saya sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Anis Prasetyanti

Jawab :

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, anak ibu alhamdulillah bu, sangat pandai, itu saja jawaban saya, dan imaginasinya melebihi anak seusianya, yaa ibu sabar saja sementara ini kasih dia pekerjaan dan permainan yang membuat dia sibuk, lego yang sulit, buku yang untuk anak usia TK A, dan lain-lain. Bila masih berteriak dan aktif juga, ibu dekati dan ajak ngobrol saja ketika dia lagi tenang dan katakan bahwa teriak bukan hal yang baik, namun dengan catatan ayah ibu juga tidak berteriak kan?

Lalu, soal aktif nanti akan diam dan tenang sendiri bu, ada masanya dia akan main bola dan punya kawan, main sepeda sampai keringatan dan terus aktif, sampai akil baligh agak tenang sedikit dan kemudian keaktifannya beralih menjadi aktifitas olahraga yang bermanfaat, seperti bola, tekwondo dll. Sabar ya bu, bila anak kita dewasa dan sudah pergi dari kita, pasti kita merindukan keaktifan dan teriakannya, jadi sekarang nikmati saja dulu, wassalammu’alaikum.