Anak Tidak Ada Keinginan Untuk Mengerjakan Sesuatu

Assalamu’alaikum. bu, Anak saya perempuan umur 11 thn kls 6 MTS belum head tapi kelakuan seperti anak dibawah seusianya. Setiap waktu sholat susah untuk dikerjakan, mengaji tapi untuk bermain & nonton tv masyaAllah kuat sekali. Apalagi di suruh belajar, tapi saya tidak bosan untuk menegurnya walau terkadang emosi dan dia mempunyai adik perempuan umur 4 thn jauh beda dengannya yang di suruh apa saja mau entah sholat, belajar, disuruh ini itu yang sifatnya mendidik di tanggapi. Gimana ya bu untuk mengatasi anak saya ini bu sebelum datang bulannya ?

Terimakasih bu wassalam.

Zamah Sari

Jawab :

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bu Zamah sari, yang dirahmati Allah, memang anak-anak harus ditegur terus menerus dan tidak bosan untuk menegur, dengan nasehat yang tidak membosankan.

Beri pengertian terus menerus pasti masuk juga dan bila masih belum mengikuti apa yang ibu inginkan, percayalah, one day dia akan mau melakukannya, walau perlu sentakan atau sedikit pengagetan, misal: ketika masuk pesantren diusia SMP, atau masuk sekolah yang gurunya disiplin, dan lain-lain. Hal ini akan sangat mudah baginya melaksanakan, bila dari pihak ibu sebagai orangtuanya sudah sering menegur dan mengingatkan, maka bagi si anak ketika mendapat peraturan yang menegakkan kedisiplinan akan membuatnya menjadi terbiasa, karena sudah sering dengar dari ibu.

Mengenai adiknya menurut kakaknya tidak, ya tidak apa-apa bu, karena tiap anak berbeda, sebabnya mungkin juga anak pertama biasanya membuat kita lebih emosi dan cenderung marah-marah dan setengah memaksa sedangkan ketika dengan siadik, selain dia bungsu dan lebih lucu juga kita sebagai orangtua sudah lebih tertata emosi dan lebih berpengalaman sehingga anak yang pertama karena dibiarkan dalam luapan emosi yang kurang stabil membuat dia menjadi pribadi yang kurang stabil juga dan memerlukan penekanan terus menerus, sedangkan yang kecil lebih memahami karena ketika diajarkan dia telah melihat contoh, begitulah bu. Jadi intinya, anak baru ketemu ibu baru tentu saja beda dengan anak kedua ketemu ibu lama, tentu kondisi ibu dan anak kedua jauh lebih siap daripada kondisi ibu ketika mendidik anak pertama, dan yang jelas anak kedua ketika lahir kedunia, ada beberapa hal yang ibu sudah persiapkan baginya seperti suasana sholat yang sudah diterpakan bagi si kakak dan lain-lain yang diam-diam telah terbentuk, karena anak pertama biasanya tumbuh dengan proses, dan anak kedua tumbuh ketika proses sudah agak rapih, jadi hasilnya anak kedua memiliki kepribadian yang lebih rapih, mohon maaf kalau pendapat saya kurang berkenan yang jelas, saran saya ibu teruskan saja cara ibu untuk terus menasehati dengan nasehat yang tidak membosankan. Salam sayang dua anak ibu yangmanis, wassalammu’alaikum.