Bila Anak Merokok

Assalamu’alaikum wr. wb.,

Mam Fifi akhirnya aku bisa juga yah curhat ama mam, gini loh mam…malam ini aku sedih banget karena mendapat laporan dari guru anakku yang di pesantren, anakku rambutnya digundul sebagai hukuman karena ketauan dia merokok bersama teman2 dan kakak kelasnya, gimana yah Mam Fifi? anakku sifatnya agak pendiam, kalo di tanya jawabannya singkat dan cukup ditambah dengan senyum, aku khawatir dia di manfaatkan oleh teman-temannya.

Ummi Fadhil

Jawab :

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.,

Ya Ummi Fadhil akhirnya ketemu juga kita dirubrik ini ya, saya mau beri sedikit saran :

Anak ibu tidak nakal, hanya kadang anak remaja itu suka sekali ikut-ikutan karena ingin diakui oleh lingkungan dan juga rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba sangat besar dan terkadang (dia menyadari bahwa itu mungkin salah) rasa ingin untuk berbuat yang tidak benar -dalam persepsi kita- dilakukan juga oleh anak remaja itu, Ingin “nyobain“ kayak apa rasanya rokok. Kami juga ada boarding bu, dan setiap tahun ada saja kenakalan remaja yang membuat kita geleng-geleng kepala, tapi tidak sampai kami gunduli, kecuali bila sudah sangat keterlaluan, tapi biasanya anak-anak itu dengan pendekatan persuasif, membujuk, tidak menuduh, tidak menyakiti, tidak memaki bahkan tidak mengasari akan membuat anak-anak menjadi lebih cinta kepada kita maupun guru juga dapat membuat mereka mengerti dan menyadari bahwa hal itu salah, dan membuat malu ibu, juga merusak nama baik sekolah, menyakiti hati ibu guru. ”oh, betapa sedihnya ibu nak.. namun ibu yakin bahwa kamu pasti mampu untuk tidak mengulanginya lagi,” demikian pesan saya melalui sms pada anak saya yang kebetulan termasuk anak-anak kalem namun suka mencoba nakal, dan bukannya tidak tahu, bu, dia tahu, tapi ingin mencoba, setelah dicoba sekali, lalu sudah selesai. Yang saya tekankan satu pada anak saya nyoba apa saja boleh, kecuali narkoba, freesex, dan khamr (arak), setelah diberi kebebasan bersyarat, malah dia tidak mau lagi, karena sudah dapat surat dari saya, betapa ibu sayang padamu, dan hati ibu pedih, namun ibu percaya bahwa kamu mampu menjaga nama baik dirimu, kehormatan keluarga dan juga sekolahmu. Beri dia pengertian juga beri dia kepercayaan, Insya ALLOH mereka mampu bu, jangan terlalu bersedih ya bu, biarkan mereka tahu yang buruk agar mereka mampu mengendalikan dunia yang penuh kebaikan dan keburukan.

Kalau soal dimanfaatkan teman-teman, ada kemungkinan iya, tinggal ibu saja yang beri dia motivasi dan pengertian bahwa, tidak ada perbudakan dalam persahabatan, persahabatan sejati adalah saling memberi. ” Ibu sering-sering nengok dia di boarding yaa, dan beri dia masukan-masukan terus dan walau dia diam saja, kalau ibu ajak ngobrol dengan gaya pertemanan, niscaya dia akan dengarkan, dan minta tolong guru-guru di boarding bu, untuk menerapkan sistem kekeluargaan dan akrab dengan anak-anak namun tetap hormat pada guru, semoga sukses ya bu. Jangan lupa doa ibu, adalah takdir baik pada anak-anak. Semoga!