Ingin Masuk Pesantren

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Semoga Allah S.W.T. selalu menjaga dan melindungi kita dari berbuat maksiat kepada-Nya, Amin. Anak saya saat ini sudah duduk di kelas 6 dan Insya Allah tahun depan akan masuk pesantren. Saat ini semangatnya untuk masuk ke pesantren sangat tinggi sekali. Saya sebagai orang tua justru sangat khawatir apakah pendidikan di lingkungan pesantren dapat memberikan pendidikan yang tidak menyimpang dari ajaran Islam. Mohon arahan dan bimbingan dari Mam Fifi pesantren yang seperti apakah yang harus kami masuki, agar tidak terjadi kekecewaan di kemudian hari.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anna A. Keting

Jawaban :

Assalammu’alaikum Wr. Wb.,

Kepada ibu Ana yang dicintai ALLOH, Subhanalloh bu, senang sekali punya anak yang memiliki kesadaran tinggi untuk belajar dan mengetahui masa depan dan tujuan pendidikannya sendiri.

Pesantren yang seperti apa yang ajarannya sesat, saya sendiri malah tidak tahu bu, ada pesantren yang sesat,karena pada umumnya semua pesantren mengajarkan pada kebaikan dan kedisiplinan serta kemandirian pada anak.

Bila ibu ingin tahu dalamnya sebuah pengajaran disebuah pesantren, saran saya ibu sebaiknya mempelajari saja isi daripada ajaran agama dalam pesantren tersebut sepanjang menggunakan al-qur’an dan hadist maka ibu patut untuk tenang dan ibu tidak usah khawatir terhadap apa yang dipelajari sang anak. Memang akan timbul sedikit perbedaan nantinya, karena dia sudah ada ilmu dan ibu mungkin belum ada ilmu yang telah dia kuasai, karena itu, ibu bersabar dan diam-diam juga memperbanyak ilmu agar bisa memiliki pengetahuan yang sama dengan anak ibu.

Kalau boleh saran dan promosi, kebenaran kami juga punya boarding, namanya JIBBS ( Jakarta Islamic Boys Boarding School), just only for boys,SMP- SMU 5 tahun, menggunakan kurikulum international, indonesia dan juga tahfidz qur’an, target 5 tahun di boarding kami adalah 15 juz’ dan mendapat 2 sertifikat, dari Cambridge UK ( IGCSE, O’ level) dan Diknas. Bahkan prestasi Diknas kami mendapat nilai A untuk 2 tahun berturut-turut, satu kelas juga hanya 12 anak, satu kumpulan pengajian/halaqoh ; 8 anak dengan 1 ustad. Insya ALLOH tidak aneh – aneh, bahkan orangtua pada umumnya merasa senang bisa belajar agama dan kebaikan dari sang anak, wallohu alam, semoga anak ibu selalu istiqomah dan diberi kebaikan oleh ALLOH dimanapun dia bersekolah.