Mengajarkan Disiplin Pada Anak

Assalamu’alaikum Bu Fifi, Ana ada denger dari pengalaman orang, bahwa anak itu harus dimarahin/ditindak tegas jika berbuat kesalahan sejak dini supaya tidak mendatangkan malu di lain waktu. Setelah ana lihat ternyata ketika anak tersebut dimarahi justru itu membuat anak takut cuma ketika dihadapan kita, tapi berani berbuat kesalahan lagi di belakang kita. Lalu bagaimanakah cara terbaik untuk mengajarkan disiplin pada anak?

Terima kasih atas sharing-nya.

Wassalamu’alaikum

Jamine

Jawab :

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Ibu Jasmine yang dicintai Allah semoga selalu dalam lindungan Allah dan anak-anak dijaga dalam kebaikan.

 

Memang bu, saya juga pernah bertanya kepada seorang anak, mengapa kamu berbohong jawabnya adalah; “yaa buat apa jujur, kalau jujur juga dimarahin, lebih baik berbohong. Aku tahu kok aku salah, cuma kalau aku ngaku maka aku akan dimarahin habis-habisan, dan orangtuaku itu kalau marah kayaknya kesalahanku yang kecil saja menjadi kesalahan yang sangat besar dan tidak dapat dimaafkan.” Demikian ungkapan seorang anak remaja pada saya.

Kalau anak kecil bila berbohong matanya masih kelihatan dan didesak sedikit akan segera mengaku, lain dengan anak remaja, bila sudah sering berbohong maka akan terlihat biasa saja, sehingga seringkali kita tidak tahu yang diungkapkannnya itu benar atau cuma pura pura saja.

Memang anak rata-rata bila dimarahi dia akan baik, namun sesungguhnya dia seringkali tidak tahu dia dimarahi karena apa dan dalam hati menyangkal semua penjelasan orangtua, karena baginya; “ah terlalu berlebihan atau ah sebetulnya biasa saja kok.”     Mungkin ketika marah, yang dikedepankan emosi sehingga penjelasannya juga kurang baik, sehingga sang anak kurang paham dan merasa malas untuk mendengarkan.  Namun karena tidak enak dimarahi dan orang tuanya stop memarahi, sang anak mengikuti apa yang diinginkan. Tetapi hal itu bersifat sementara karena dia tidak merasa apa yang dilakukannya salah, dan kapan-kapan diulangi lagi.

Saran saya bu, berdasarkan pengalaman saya, sebaiknya di beritahu saja baik-baik, dan juga diingatkan terus, kadang tegas dengan intonasi yang jelas, kadang halus dan lembut, namun pengarahan dan pengawasan harus terus-menerus.

Semoga berhasil ya bu, dan saya juga menyadari, marah bukanlah solusi.