Mengatasi Kemarahan

Mohon maaf pertanyaannya jauh dari tema: kalau mengatasi/mengendalikan kemarahan anak masih bisa kita lakukan sekarang kalo membuat orang tua tidak suka marah bagaimana caranya karena saya punya seorang ibu semakin senja usianya semakin bertambah sifat pemarahnya dan tampaknya sifat ini sudah sangat mendarah daging. Jika diingatkan baik-baik nggak pernah mau terima malah memancing kita ikut emosi karena malah memarahi kita dengan kata-kata yang tidak pantas.

Yulia

Jawab :

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dik Yulia yang dirahmati ALLAH, subhanalloh memang yang berat adalah bila anak lebih mengerti agama daripada orangtuanya, jaman kita memang era anak-anak lebih paham agama dari orangtua itu marak dimana-mana dikampus-kampus dan dimanapun, dan ketika kita sudah menjadi ibu, maka kita tahu agama dan alhamdulillah berusaha untuk mendidik anak-anak kita dengan agama.

Yang susah yaa, memang bila kita malah menghadapi orangtua yang marah-marah terus dan malah memancing kita untuk ikut marah, tapi lucu ya kamu, tau kalau akan terpancing, saran saya bila tahu akan terpancing kamu segera saja berdzikir dan tidak memikirkan apa yang sedang diomongin dengan penuh amarah itu, dan lawanlah kemarahan orang lain pada kita dengan berdzikir, memang susah apalagi kita juga punya perasaan dan pikiran dan telinga, maka kita akan semakin teringat dan sakit hati, apalagi bila sudah sangat sering rasanya pingin menjauh saja, karena efek marahnya itu membuat perasaan kita tidak enak dan kitapun jadi uring-uringan sepanjang hari.

Saya suka becanda dengan kawan saya yang sudah menikah, baik juga bila kita punya suami orang luar negeri yang bahasanya kita tidak begitu paham, jadi bila dia marah, kan kita tidak faham tuh, jadi kita tidak terlalu sakit hati Hehe…

Kembali pada permasalahan yang ada, saran saya sebaiknya ibu diikutkan pengajian saja, kalau kita anak yang menasehati ibu malah tambah marah, atau sengaja pura-pura tinggalkan buletin/artikel yang isinyatentang : marah dan amarah, ditinggalkan di meja, pura-pura ketinggalan kejadiannya setelah ibu tidak marah lagi, besok atau besokannya.

Baik juga bila ketika ibu ulangtahun atau ada acara ketika mau ramadhan, kamu kasih hadiah berupa buku yang ringan-ringan saja tentang amarah beserta sepotong surat : “Ibuku sayang, Yulia cinta padamu, ibu tolong jangan terlalu banyak marah pada Yulia, kalau ibu marah terus Yulia sedih sekali, maafkan Yulia karena sering membuat ibu sakit hati, tapi Yulia mohon ibu agak bersabar dan tidak marah-marah terus pada yulia, semoga ALLAH selalu bersama ibu, wassalam, Yulia anakmu yang mendoakanmu.”

Mudah mudahan efektif, namun bila tidak berhasil juga, memang sudah karakter dan sifat yang bila kita berusia 40 tahun, semua sifat kita sebelum usia 40 tahun yang buruk-buruk tidak kita ubah,maka akan berterusan dan mendarah daging dan susah untuk diubah, sebab setelah 40 tahun, utamanya setelah berusia 45 tahun, sisa waktu dalam hidup seseorang lebih kepada merecall kembali perbuatan-perbuatan yang biasa dia lakukan sebelumnya. Terutama perbuatan yang dilakukan setelah usia 20 tahun sehingga usia 40.

Maka itu sebaiknya sebagai seorang muslim dan muda, sebaiknya kita memiliki sifat-sifat dan kebiasaan baik yang kita harapkan akan menjadi habbit/kebiasaan baik ketika kita sudah berusia 40 tahun keatas.

Itu saja saran saya, semoga ada hikmah yang bisa kamu ambil, yang jelas doakan orangtua itu pasti, namun untuk merubah sama sekali rasanya agak susah, yang peting dari kamunya punya sikap, hati dan ruh juga pembawaan yang tenang. Sehingga ketika melihatmu, hati ibu menjadi sejuk, baca Quran banyak-banyak deh yul, insya ALLAH pancarannya akan lain, karena hatimu hidup dengan Qur’an maka ketika bicara dan bersikap akan terwarnai dengan AlQur’an dan hal itu akan membuat hati ibumu sejuk, walau marahpun mungkin tidak sangat marah dan hanya mulutnya saja yang ngomel, dan dalam hati beliau akan sangat mengakui bahwa dekat yulia hatinya enak.

Hati yang ada ruh iman dan Alqur’an itu biasanya akan mendatangkan kalimat-kalimat yang qowlan kariiman (perkataan yang mulia).

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS Al Isra’ [17]:23)”

Hal lain, sebelum ketemu ibu kamu baca suratThaha ayat 25, 26, dan 27 Yang terjemahannya “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” Ayatnya pendek kok, tapi mudah-mudahan keterangan kamu bisa membuat ibumu paham dan tidak langsung marah ketika kamu mau bicara sesuatu.

Terakhir, jangan mudah terpancing emosi, marah itu kan dari syaithon, maka jangan mudah terpancing syaithon untuk ikut marah juga, sabar, berdzikir, diam saja, setelah selesai walau kamu gak salah, minta maaf dan berwudhu, lalu sempatkan sholat, dan untuk sesaat jangan terlalu dipikirkan sikap marah ibu, bilang aja dalam hati, “kasihan ibu sudah tua marah terus, ya ALLAH ampuni dan lindungilah ibuku,” jadi kamu ketika itu memiliki nilai lebih dan akan membuat kamu lebih baik dan lebih percaya diri.

Salam, dan semoga sukses in your life, dunia walakhirat. Wassalammu’alaikum

Hal lain, ada baiknya juga kamu bicara baik-baik pada ibumu.