Susah Sekolah, Susah Bangun, Mudah Tersinggung

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bu anak laki-laki saya sekolahnya senin-kamis, 2 hari sekolah terus gak masuk, terkadang rajin, namun tiba-tiba tanpa sebab tidak mau berangkat sekolah. Saya lihat ini berlangsung sejak dia TK, sekarang malah sudah kelas 4 SD. Dia tidak bodoh, bahkan untuk matematika sering mendapat nilai 100 tapi dia malas membaca & menulis. Sebentar aja menulis katanya sudah capek. Kalau mendapat PR, saya yang setengah mati mendorong dia agar mau menyelesaikan. Setiap pagi saya kesulitan membangunkan dia, kadang saya sampai kesal dan menangis karena saya tidak dapat membuat dia sadar ke sekolah tanpa disuruh. Padahal usianya sudah hampir 10 thn. Saya sudah ke psikolog, tapi anak saya masih tetap sama, seperti tidak tertarik ke sekolah, tidak punya rasa bahwa “oh ya ini waktu sekolah, aku harus bangun..”

Bu tolong bantu kami. Terimakasih.

Wassalam

Ibu Lucky

Jawab :

Walaykumsalam warahmatullahi wabaraktuh, Bu Lucky yang diridhoi Allah.

Mengenai anak ibu yang belum ada kesadaran bersekolah, kita harapkan dia mulai memiliki kesadaran ketika sudah SMP, baiknya ibu jalin kerjasama dengan gurunya, bila ada anak yang telambat maka ada hukuman, sehingga dia merasa malu bila dihukum terus.

Ibu peringatkan dan ajak bicara anak ibu dengan keras, suara tegas dan wajah agak kaku, katakan, “kamu sudah besar, ibu mulai besok tidak bisa membangunkan kamu, maka ini, ibu belikan alarm, kamu bangun subuh lalu siapkan barang dan bukumu, lalu pergi sekolah.
Bila ada satu dua hari, bahkan sampai seminggu dia terlambat biarkan saja bu, mudah mudahan dengan bantuan gurunya dia akan sadar untuk tidak terlambat.

Begitupula kalau anak suka tidak masuk, sebaiknya dari pihak sekolah menegur, dan ditanya kenapa dan kenapa, sebaiknya bahkan guru datang kerumah untuk melihat keadaan anaknya.

Saya berharap bila ibu tidak memanjakan dia, atau berpikir, “wah gimana nih, kalau tidak ada saya tidak akan berangkat sekolah,” sebaiknya pikiran seperti itu dihilangkan dan biarkan saja dia untuk mengambil alih tanggung jawab.

Sebaiknya memang anak diberi juga tanggung jawab dan diberi sedikit peraturan dan ancaman. Makan siang, piring cuci sendiri, ini piringmu dengan namanya, lalu kalau kamu tidak cuci maka kamu terpaksa makan pakai mangkuk, atau pakai tangan tidak ada wadah, bila kamu tidak cuci piringmu sendiri.

Anak ibu menjadi cuek dan masa bodoh karena yakin, semua ada ibunya, ada ibu yang mengerjakan dan buat dia ibu akan melaksanakan semua, sehingga dia sangat tergantung pada ibu dan masa bodoh, pikirnya “akh , biarin saja ada ibu ini…”

Mudah-mudahan segera ada solusi ya bu, dan anak ibu dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap keperluannya sendiri. Lalu menanjak  pada keperluan orang lain.

Wassalam.