Rio

Usianya sudah 11 tahun, namun entah mengapa dibandingkan dengan anak-anak yang lain seusianya, Rio nampak lebih imut dan lebih menyi menyi suaranya, menyi menyi disini maskudnya, suara Rio lebih kekanak-kanakan dan manja, dibandingkan dengan kawan lelaki seumurnya. Dalam berbagai hal juga Rio nampak masih sangat ingin diperhatikan bicaranya juga banyak dan terkadang membuat sang guru merasa harus menyetop pertanyaan dari Rio, sebelum kawan-kawan yang lainnya marah karena tidak mengerti penjelasan sang guru, dimana sang guru kerap waktunya habis untuk menjawab pertanyaan Rio, yang memang suka sekali tidak relevan dengantopik pelajaranhari ini.

Rio si bungsu memang paling disayang karena ibunda Reny tidak diperbolehkan dokter untuk hamil lagi, sebab selain usianya semakin tua juga adanya penyempitan pinggul yang menyebabkan ibunda Reny sudah dioperasi caesar 4 kali, masya Allah.

Rio yang menjadi tumpuan kasih sayang keluarga, masih kerap diciumi, karena memang selain pipinya yang berkulit halus, juga badannya yang gemuk membuat pipinya semakin montok kemerahan dan diapun tidak merasa malu ketika diciumi pipinya sebelum dan setelah pulang sekolah.

Apakah dampaknya bila Rio terus diperlakukan seperti anak bungsu yang selalu masih kecil saja ? Dampak utama, ketika dia merasa semua orang menyayangi dia dan meperhatikan dia, maka ketika sudah dewasa, Rio menjadi pribadi yang merasa semua orang harus mengikuti kemauan dia dan juga dampak lain, dia tidak mengetahui ada orang yang bisa berbuat jahat dan ada yang bisa berbuat baik, karena dimatanya semua orang adalah baik. Bila tidak dikawani oleh ayah atau abangnya, maka Rio kecil akan menjadi besar dengan penuh kasih sayang, namun rentan terhadap lingkungan, dia akan sangat mudah ditipu dan dibully karena wajah dan wataknya yang polos, membuat dia akan dipermainkan orang disekelilingnya dalam lingkunganbaru yang bisa berbuat kejahatan atau memanfaatkan kepolosannya.

Anak bungsu yang berpipi gembul memang lucu, namun ingat anak bukan untuk dimainkan pipinya atau badannya yang gemuk, namun untuk dididik menjadi pemimpin umat. Maka bungsu tak bungsu haruslah pendidikan kepemimpinan dan kemandirian harus terus diajarkan, juga anak bungsu harus disuruh-suruh dan dimarahi juga sesekali agar dia tahu bahwa dunia tidak selalu indah dan langit tidak selalu cerah. Hal itu penting baginya untuk mampu menjadikan dirinya sosok yang tidak selalu bergantung pada kelaurganya, dan menjadi sosok yang mandiri.