Natal dan Sejarah Yang Tersembunyi (2-Tamat)

sinterEramuslim.com – Pastur Herbert W. Amstrong, pemimpin Worldwide Church of God AS, menegaskan jika tidak ada satu dalil pun, termasuk dari Alkitab, yang menyebutkan Yesus dilahirkan pada 25 Desember. Amstrong mengutip Injil Lukas 2:11 yang menceritakan suasana ketika Yesus dilahirkan:

“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitahukan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, di kota Daud.

Lalu Amstrong menulis, “Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang rumput Yudea pada bulan Desember yang teramat dingin. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung dan paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak-ternak itu sudah dimasukkan kembali ke kandang untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Dalam kitab Kidung agung 2 dan Ezra 10:9, 13, dijelaskan bahwa jika musim dingin tiba, tidak mungkin para gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.”

“Di ensiklopedia manapun atau juga di kitab suci Kristen sendiri, kita tidak akan pernah menemukan bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember. Encyclopedia Catholic sendiri dengan tegas mengakui fakta ini,” tandas Amstrong.

suasana natalDitetapkannya tanggal 25 Desember sebagai Hari Lahir Yesus (Natal) dilakukan penguasa Roma pada tahun 354 M, dengan mengganti perayaan kelahiran anak dewa Matahari-Mithra, dengan hari kelahiran Yesus. Rakyat Mesir Kuno sendiri juga sudah terbiasa merayakan hari kelahiran anak Dewi Isis (Dewi Langit) bernama Osiris pada 25 Desember jauh sebelum Yesus lahir. Tindakan ini membuat marah para pemuka Gereja Kristen Syiria dan Armenia yang telah terbiasa merayakan Natal pada tanggal 6 Januari. Mereka ini mengecam penguasa Roma. “Penyusupan ajaran pagan ke dalam agama Kristen ini dilakukan oleh Cerinthus…,” ujar Amstrong.